1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ditengah laju pertumbuhan ekonomi global yang semakin cepat,maka kelangsungan hidup suatu perusahaan dihadapkan pada kondisi persaingan yang
semakin ketat. Semakin ketatnya persaingan disebabkan oleh peningkatan mutu dan kualitas dari masing-masing perusahaan sehingga menimbulkan berbagai
macam persoalan didalam mengelola dan mengembangkan perusahaan tersebut. Perusahaan - perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya
secara efektif dan efisien untuk mempertahankan eksistensinya. Untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas tersebut perusahaan
dapat menggunakan sistem manajemen yang baik, dimana manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan yang didasarkan pada masukan–masukan yang
objektif. Setiap manajer senantiasa menghadapi berbagai masalah hari demi hari, baik bilamana ada perbedaan antara apa yang diinginkan dan apa yang sebenarnya
terjadi. Oleh karena itu, manajer haruslah membuat keputusan-keputusan dalam rangka usaha mengubah situasi tersebut.Pengambilan keputusan yang tepat dan
akurat akan memberikan pengaruh positif terhadap kesejahteraan dari karyawan dalam melaksanakan aktivitas pekerjaan. Sedangkan, pengambilan keputusan
yang kurang tepat dapat menyebabkan memakan banyak biaya yang lebih besar daripada manfaatnya atau kegunaanya serta dapat memakan waktu yang cukup
panjang bagi para manajer meskipun dalam pelaksanaan implementasi dari
2
keputusan kebijakan yang dibuat akan terlibat secara terus menerus dalam pembuatan suatu keputusan agar lebih efektif dan efisien.
Di antara sekian banyak faktor yang menjadi masukan manajemen dalam pengambilan keputusan, salah satunya adalah masukan yang berasal dari bagian
akuntansi. Menurut Bodnar 2003: 1,“Akuntansi sebagai suatu sistem informasi mencakup kegiatan mengidentifikasikan dan mengkomunikasikan informasi
ekonomi mengenai suatu badan usaha ke berbagai pihak”. Tujuan utama dari akuntansi keuangan adalah untuk menyediakan suatu informasi yang relevan
terhadap pihak-pihak luar seperti pemegang saham, kreditur, maupun pihak pemerintah Jogianto, 1997: 54. Hal ini tercapai dengan menerbitkan laporan-
laporan periodik, seperti laporan posisi keuangan, laporan labarugi komprehensif, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Disamping itu, tujuan utama dari akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi bagi pihak intern perusahaan yaitu pihak manajemen sehingga dapat
menggunakan laporan keuangan untuk dasar pengambilan keputusan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak ekstern maupun intern tersebut, maka
disusunlah suatu sistem informasi akuntansi. Sistem Informasi Akuntansi SIA merupakan bagian yang sangat penting
dalam suatu sistem informasi perusahaan.“Dalam suatu sistem informasi perusahaan, sistem informasi akuntansi merupakan susunan berbagai dokumen,
alat komunikasi, tenaga pelaksana dan berbagai laporan yang berhubungan dengan data keuangan dimana didesain untuk mentransformasi data keuangan
menjadi informasi keuangan”Widjajanto,2001:4. Informasi keuangan yang
3
berkualitas sudah pasti mempunyai nilai yang tinggi, sebaliknya informasi yang tidak berkualiatas atau terlambat diperoleh mempunyai nilai yang rendah bahkan
tidak ada nilainya. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu sehingga keputusan yang tepat dapat dibuat dan di
sesuaikan dengan sistem informasi yang diterapkan pada masing-masing perusahaan.SIA juga berperan sebagai pengaman harta kekayaan perusahaan.
Dengan adanya unsur -unsur pengendalian atau pengecekan dalam sistem akuntansi, berbagai kecurangan, penyimpangan, dan kesalahan, dapat dihindarkan
atau dilacak sehingga dapat diperbaiki. Dengan demikian, pengambilan keputusan juga akan dipermudah dan dapat dilakukan dengan lebih objektif.
Di dalam penjelasan diatas maka dapat di simpulkan bahwa hubungan antara manajemen dengan sistem informasi akuntansi yaitu bagaimana analisis
penerapan sistem informasi akuntansi mempengaruhi manajemen dalam pengambilan keputusan yang pada dasarnya sistem informasi akuntansi sangat
berperan penting bagi manajemen di dalam pengambilan suatu keputusan yang bijaksana di dalam mencapai suatu tujuan perusahaan.
Sistem informasi akuntansi dapat digunakan untuk melakukan kontrol terhadap aset yang dimiliki oleh sebuah organisasi baik itu sektor publik maupun
sektor komersialprivat.
Tujuan organisasi sektor komersial adalah
memaksimumkan laba dan untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Tujuan organisasi sektor publik terutama bukan mencari laba, tetapi memberi
pelayanan kepada masyarakat public service dan mensejahterakan masyarakat. Pelayanan dalam bidang pendidikan, keamanan, kesehatan masyarakat, penegakan
4
hukum, transportasi publik, penyediaan barang kebutuhan masyarakat dan sebagainya. Pemerintah juga mempunyai badan usaha BUMN dan BUMD yang
bertujuan mencari laba untuk meningkatkan penerimaan negara dan untuk mengusahakan barang-barang strategis kebutuhan masyarakat umum. Pada sektor
publik sumber pendanaan berasal dari pajak, retribusi, laba BUMNBUMD, pinjaman luar negeri, obligasi, dan sumber lain yang syah pemerintahan,
sumbangan, dana abadi, pinjaman, hibah, dan lain sebagainya nonpemerintahan. Sektor komersial sumber pendanaannya lebih fleksibel, dari segi internal berasal
dari modal pemilik dan laba yang ditahan, sedang dari eksternal adalah utang bank, obligasi, dan penerbitan saham baru. Pertanggungjawaban sektor publik
adalah menguasai dana publik, bertanggung jawab kepada publik melalui perwakilan di DPRDPRD organisasi pemerintahan, dan langsung kepada
masyarakat yang terkaitnonpemerintahan. Pertanggungjawaban vertikal ialah pertanggungjawaban kepada atasannya dalam struktur organisasi, sedang
pertanggung-jawaban horisontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat umum, melalui mekanisme yang ada yaitu parlemen. Sektor komersial menguasai
dana pemilik, bertanggung jawab kepada para pemilik yaitu pemegang saham, dan kreditor. Struktur organisasi sektor komersial lebih fleksibel, datar, piramid,
fungsional, dan sebagainya. Sektor komersial berusaha menyediakan barang dan jasa yang jadi kebutuhan dan permintaan konsumen. Pada sektor publik bersifat
birokratis, kaku, hirarkis. Sektor publik sangat dipengaruhi oleh kebijakan politik yang sangat komplek. Bagi pemerintahan anggaran adalah sangat penting, sebagai
otorisasi pelaksanaan, sebagai alat pengawasan, alat kontrol dan pengendalian
5
pemerintahan dan pertanggungjawaban. APBN dan APBD memerlukan persetujuan DPRDPRD sebagai wakil rakyat, yang setelah disetujui kemudian
diserahkan kepada pemerintah untuk dilaksanakan. Sementara untuk organisasi bisnis adalah sangat fleksibel, disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan
lingkungan dan ekonomi yang terjadi. Contoh organisasi sektor publik antara lain BUMN BUMD, seperti PT. Pelabuhan Indonesia IPersero, PT.Perkebunan
Nusantara IIIPersero, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk., Bank SUMUT, dll. Penerapan sistem informasi akuntansi antara satu perusahaan dengan
perusahaan lain berbeda sesuai dengan kebutuhan dan tujuan dari masing-masing perusahaan. Adanya perbedaan ini mendorong penulis untuk melihat bagaimana
penerapan sistem informasi akuntansi untuk beberapa perusahaan publik. Dalam penelitian ini, penulis melakukan komparasi penerapan sistem informasi akuntansi
antara tiga perusahaan BUMN di Medan yaitu PT. Pelabuhan Indonesia I Persero, PT. Perkebunan Nusantara III Persero, PT.Telekomunikasi Indonesia
Tbk. dalam skripsi yang berjudul “Penerapan Sistem Informasi Akuntansi: Studi Komparasi Pada PT.Pelabuhan Indonesia I Persero Medan, PT.
Perkebunan Nusantara III Persero Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan“
1.2 Rumusan Masalah