Struktur Organisasi Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan

30

2.1.8 Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Untuk itulah maka struktur organisasi didisain dengan kebutuhan dan keadaan perusahaan. Struktur organisasi yang diciptakan haruslah mampu menggunakan seluruh daya yang dimiliki oleh perusahaan secara optimal. Dengan demikian maka struktur organisasi yang baik akan membagi seluruh tugas, wewenang, tanggung jawab dan mampu mengatur tata hubungan yang harmonis antar unit-unit organisasi yang ada dalam perusahaan. Terdapat beberapa cara untuk mensegmentasikan sebuah perusahaan. Tiga pendekatan yang paling umum meliputi segmentasi dengan: 1. Lokasi Geografis. Mengatur kegiatan operasi perusahaan dengan mengorganisasikan manajemen perusahaan di sekitar segmen geografis sebagai suatu entitas kuasi-otonomi. 2. Jalur Produk. Perusahaan yang memproduksi produk dengan tingkat diversifikasi tinggi sering mengorganisasi di sekitar jalur produk, menciptakan divisi terpisah untuk tiap jalur produk. 3. Fungsi Bisnis. Segmentasi fungsional membagi organisasi menjadi wilayah-wilayah tanggung jawab yang tespesialisasi berdassarkan tugas.

2.1.9 Hal – hal yang terdapat pada pengambilan keputusan

2.1.9.1 Defenisi Pengambilan Keputusan

Menurut Syamsi 2003: 4, menyatakan bahwa “Keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan tentang apa 31 yang seharusnya di lakukan dan apa yang di bicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan sehingga merupakan suatu tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula dapat di katakan sebagai suatu hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat di gunakan untuk memecahkan masalah yang di hadapinya”. Menurut Syamsi 2003: 6,menyatakan bahwa “Pengambilan keputusan adalah tindakan pimpinan untuk memecahkan masalah yang di hadapi dalam organisasi yang di pimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif – alternatif yang di mungkinkan yang dimana hakikatnya pembuatan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang di hadapi dan mengambil tindakan yang paling tepat dalam pengumpulan fakta- fakta dan data serta tindakan yang paling tepat dalam mengambil keputusan”. Menurut Salusu 2005:44, menyatakan bahwa “Pengambilan keputusan adalah pekerjaan sehari – hari dari manajemen sehingga kita perlu mengetahui apakah pengambilan keputusan itu, bagaimana kita tiba pada keputusan itu, apa keputusan itu, tingkat – tingkatnya, klasifikasinya, dan jenis – jenisnya”.

2.1.9.2 Faktor – Faktor Pengambilan Keputusan

Menurut Syamsi 2003: 27, adanya faktor – faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan antara lain : 1 Hal – hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional perlu di perhitungkan dalam pengambilan keputusan. 2 Setiap keputusan nantinya harus dapat di jadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi. 3 Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi. 4 Jarang sekali ada satu pilihan yang memuaskan oleh karena itu selalu buatlah alternatif – alternatif tanding. 5 Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama. 32 6 Pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. 7 Setiap keputusan hendaknya di lembagakan agar dapat di ketahui apakah setiap keputusan yang di ambil itu benar atau salah. 8 Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian mata rantai kegiatan berikutnya. Gambar 2.5 Grafik Proses Pengambilan Keputusan Sumber: Ibnu Syamsi , Pengambilan Keputusan Decision Making Penerbit Bina Aksara , Jakarta , 2003 , hal 27

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai sistem informasi akuntansi telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti terdahulu yang menghasilkan temuan yang bermacam- macam dengan berbagai variabel. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2.1: DEFENISI MASALAH PENGUMPULAN DATA ANALISA DATA PENENTUAN ALTERNATIF PEMILIHAN ALTERNATIF YANG BAIK PUTUSKAN IMPLEMENTASI DAN HASIL EVALUASI 33 Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti Tahun Penelitian Judul Penelitian Hasil Penelitian 1 Miftah Faridh Nasir 2011 Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Pada Politeknik Unggul LP3M Medan Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan sistem informasi akuntansi terhadap pengambilan keputusan, sistem informasi akuntansi mampu memberikan informasi yang cepat dan akurat bagi manajemen dalam pengambilan keputusan dan sistem informasi akuntansi yang ada tidak perlu di modifikasi atau di revisi. 2 Melani 2009 Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Sistem informasi akuntansipada PT.Rajawali Nursindo sudah cukup efektif dan efisien dan mampu meberikan informasi kebutuhan manajemen di dalam pengambilan keputusan. Hal ini terlihat dari tersediannyainformasi yang di butuhkan tepat pada waktu manajemen membutuhkan 34 No Nama Peneliti Tahun Penelitian Judul Penelitian Hasil Penelitian 2 Melani 2009 Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan Sistem informasi akuntansipada PT.Rajawali Nursindo sudah cukup efektif dan efisien dan mampu meberikan informasi kebutuhan manajemen di dalam pengambilan keputusan. Hal ini terlihat dari tersediannyainformasi yang di butuhkan tepat pada waktu manajemen membutuhkan 3 Nurdin 2006 Analisis Penerapan Sistem Informasi Pada PT. BPRSPuduarta Insani Dalam Pengambilan Keputusan Sistem informasi akuntansi PT. BPRSPuduarta Insani sudah cukup efektif dan mampu memberikan informasi yang cepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan manajemen dalam pengambilan keputusannya. Hal ini terlihat dari tersediannya informasi yang tepat waktu pada pihak manajemen PT.BPRSPuduartainsani 4 Amri 2010 Analisis Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi PT. Coca – cola Bottling Indonesia, menunjukkan bahwaketerlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personalsistem informasi, dukungan manajamen puncak, formalisasi pengembangan sisteminformasi,program pendidikan dan pelatihan pemakai, memiliki pengaruh posistif yang signifikanterhadap kinerja sistem informasi akuntansi. 35 No Nama Peneliti Tahun Penelitian Judul Penelitian Hasil Penelitian 5 Ghozali 2009 Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan Sistem akuntansi yang di terapkan Rumah Sakit Umum Haji Medan telah cukup memadai dalam membantu manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan. Hal ini baik karena perusahaan mempekerjakan karyawan dariberbagai tingkatan dan dalam jumlah yang besar danmemberikan imbalan atas jasa mereka dalam bentuk gaji dan upah, sehingga perusahaan harus mempunyai sistem akuntansi yang efektif.

2.3 Kerangka Konseptual

Gambar 2.6 Kerangka Konseptual Sistem Informasi Akuntansi PT. Pelabuhan Indonesia I Persero Medan PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan Komparasi Sistem Informasi Akuntansi 36

2.4 Hipotesis Penelitian

Kerangka konseptual di atas dibuat oleh karena peneliti sedemikian rupa untuk melakukan penelitian guna membandingkan penerepan sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh tiga perusahaan BUMN di Medan dalam hal ini membandingkan tiga jenis perusahaan dengan sektor yang berbeda yaitu PT.Pelabuhan Indonesia I Persero Medan, PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan. Peneliti melakukan studi komparasi dengan tujuan mencari apakah terdapat perbedaan dalam penerepan penggunaan sistem informasi akuntansi yang ada. Oleh karena itu, hipotesis dari penelitian ini adalah : H : Penerapan sistem informasi akuntansi pada PT.Pelabuhan Indonesia I Persero Medan, PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan sudah cukup efisien dan efektif dan tidak memiliki perbedaan yang signifikan antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam penerapannya. 37

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Sugiyono 2004: 6, menyatakan bahwa: “Penelitian itu bermacam – macam jenisnya dan dapat di kelompokkan berdasarkan tujuan, metode, tingkat eksplanasi, analisis dan jenis data”. Dalam hal ini penelitian yang di laksanakan adalah berupa penelitian yang berbentuk deskriptif. Metode Deskriptif yaitu metode dimana penulis mengumpulkan data penelitian yang di peroleh dari objek penelitian dan literatur – literatur lainnya kemudian menguraikan secara rinci untuk mengetahui permasalahan dan penelitian dan mencari penyelesaiannya.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang di kumpulkan terdiri dari: 1 Data primer Data primer merupakan data yang di peroleh dari sumber pertama baik yang individu maupun lembaga atau institusi yang masih membutuhkan pengelolaan yang lebih lanjut. Data primer yang penulis kumpulkan adalah hasil wawancara berupa tanya jawab dengan Bagian Keuangan dan Pihak Manajemen. Contoh Pertanyaan: 1 Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi pada PT.Pelabuhan Indonesia I Persero Medan, PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan? 38 2 Bagaimana perangkat sistem pengolahan data elektronik perusahaan pada PT.Pelabuhan Indonesia IPersero Medan, PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan? 3 Apa saja komponen dan subsistem dari sistem informasi akuntansi pada PT.Pelabuhan Indonesia IPersero Medan, PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan? 4 Apakah sistem informasi akuntansi yang di terapkan oleh PT.Pelabuhan Indonesia IPersero Medan, PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan berdampak pada pengambilan keputusan perusahaan? 5 Apakah PT.Pelabuhan Indonesia IPersero Medan, PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan memiliki pengendalian internal atas sistem informasi akuntansi yang diterapkan? 2 Data sekunder Data sekunder merupakan data pelengkap bagi data primer yang di peroleh dalam bentuk hasil pengolahan yang sudah jadi, baik berupa publikasi, maupun data perusahaan. Data sekunder yang penulis kumpulkan dari pihak internal perusahaan antara lain berupa struktur organisasi perusahaan, sejarah singkat perusahaan dan sistem informasi yang terdapat pada perusahaan.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1 Teknik dokumentasi 39 Mengumpulkan data sekunder yang telah terdokumentasi baik data keuangan maupun non keuangan. Data ini bersumber dari perusahaan dan buku literatur yang ada. Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data sekunder. 2 Teknik wawancara Dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan, khususnya pada bagian yang berkaitan dengan penelitian. Seperti wawancara kepada Bagian Keuangan dan Bagian Sistem Informasi yang ada di PT.Pelabuhan Indonesia I Persero Medan, PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan. Tekhnik wawancara ini merupakan teknik pengumpulan data primer. Sugiyono 2004: 130, menyatakan bahwa: “Wawancara di gunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang akan di teliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil”.

3.4 Metode Penganalisis Data

Untuk menganalisa data yang di peroleh, penulis menggunakan metode : 1 Metode analisis Yakni dengan terlebih dahulu mengumpulkan data, mengklasifikasikan, menganalisis dan mentafsirkan data sehingga data dapat memberikan gambaran mengenai permasalahan yang di teliti. 2 Metode deskriptif 40 Sugiyono 2004: 11, “Mendefinisikan metode deskriptif sebagai penelitian yang di lakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih independen tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain”.

3.5 Tempat Penelitian

Penelitian ini di lakukan di: 1. PT. Pelabuhan Indonesia I Medan Alamat Kantor : Jl. Krakatau Ujung No. 100 Medan, Provinsi Sumatera Utara 2. PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan Alamat Kantor Direksi : Jl.Sei Batanghari No.2 Medan, Provinsi Sumatera Utara 3. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan Alamat Kantor : Witel Sumut Barat , Jl.Prof H.M. Yamin No. 2 Medan, Provinsi Sumatera Utara Penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai Bagian AkuntansiKeuangan dan Bagian Sistem Informasi yang ada pada PT. Pelabuhan Indonesia I Medan, PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Medan. waktu penelitian terlampir. 41

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN

4.1 PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan

4.1.1 Deskripsi Data

4.1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, pada hakekatnya merupakan suatu usaha yang berkembang pesat dan usaha BUMN di lingkungan depertemen perhubungan, PT.Persero Pelabuhan Indonesia I Medan sebelumnya berstatus sebagai perusahaan umum PERUM. BUMN ini didirikan berdasarkan peraturan pemerintah no. 56 Tahun 1991 dengan Akte Notaris Imas Fatimah, SH No.1 tanggal 1 Desember 1992 yang telah diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No.87 Tahun 1994 tanggal 1 Novenber 1994. Nama lengkap perusahaan ini adalah PT.Persero Pelabuhan Indonesia I Medan berkantor pusat di Jl. Krakatau ujung No 100 Medan 20241 Sumatera Utara, Indonesia. Untuk mendapatkan kedudukan hukum perusahaan yang berstatus PT.Persero, perusahaan ini telah melewati perjalanan yang panjang sesuai perkembangan lingkungan yang dihadapinya, dahulu perusahaan ini berstatus Haven Bedrijf. Setelah kemerdekaan Repubik Indonesia tahun 1951 sampai tahun 1960 perusahaan ini berstatus sebagai Jawatan Pelabuhan. 42 Untuk menyesuaikan dengan undang-undang tentang bentuk-bentuk badan usaha milik negara BUMN, sejak tahun 1960 sampai 1964 perusahaan ini berubah status menjadi perusahaan Negara Pelabuhan disingkat dengan PN Pelabuhan Port Authority atau penguasaan pelabuhan1964 sampai dengan 1969. Dalam periode 1969 sampai dengan 1983 terjadi reorganisasi kelembagaan di pelabuhan yakni PN Pelabuhan digabungkan dengan lembaga penguasaan pelabuhan menjadi Badan Penguasa Pelabuhan yang di singkat BPP yang merupakan wadah perusahaan Negara pelabuhan likuiditas. Penata lembaga kepelabuhan di Indonesia berjalan terus sesuai dengan tuntutan zaman. Pada tahun 1983 berdasarkan peraturan pemerintah No.11 tahun 1983 di tetapkan perubahan bentuk hukum Badan penguasaan pelabuhan menjadi perusahaan umum Pelabuhan Indonesia I yang disingkat Perumpel I. Untuk lebih memberikan keleluasaan dan kemandirian usaha berdasarkan peraturan pemerintah No. 56 tahun 1991 Perumpel I memperoleh status sebagai Persero. Pendirian PT.Persero Pelabuhan Indonesia I Medan dilaksanakan dengan Akte pendiriananggaran dasar yang dibuat dihadapan Notaris Imas Fatimah, SH di Jakarta pada tanggal 1 Desember 1992 No.1. Akte Notaris tersebut disyahkanoleh menteri kehakiman RI tanggal 1 Juni 1994 No.C2.8519 Ht 01.01 tahun 1994 yang kemudian didaftarkan di kantor Panitera pengadilan Negeri Medan tanggal 16 Juli 1994, di bawah nomor 552\PT\PENDIDIKAN NASIONAL 43 INDONESIA MERDEKA 1994 dan berakhir dalam berita Negara RI No.8612 tahun 1994. PT.Persero Pelabuhan Indonesia I Medan adalah Badan Usaha Milik Negara dilingkungan Departeman perhubungan. Sebagai salah satu dari 17 BUMN di lingkungan Departeman Perhubungan oleh pemerintah diberi wewenang sebagai pelaksana penyelenggara pelayanan dan pengusahaan jasa pelabuhan umum yang diusahakan berlokasi didaerah Istimewa Aceh, Propinsi Sumatera Utara dan Propinsi Riau. Sebagai Persero, pemilikan saham sepenuhnya berada di tangan pemerintah, dalam hal ini menteri keuangan Republik Indonesia dan pembinaan taknis operasi berada di tangan departeman perhubungan laut. Pelabuhan belawan merupakan cabang utama yang termaksud dalam PT.Persero Pelabuhan Indonesia I Medan bersama pelabuhan lainya yang berada di Sumatera Utara, Aceh, dan Riau. PT.Persero Pelabuhan Indonesia I Medan, sebagai badan usaha milik negaraBUMN yang berbentuk perseroan bergerak dalam bidang pelayanan jasa kepelabuhan dan usaha lainnya untuk mencapai tujuan perusahaan. Adapun tujuan perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam anggaran dasar PT.Persero Pelabuhan Indonesia I Medan adalah ”untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan serta memupuk 44 keuntungan bagi perseroan dengan menyelenggarakan usaha jasa kepelabuhan dan usaha-usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha tersebut”.

4.1.1.2 Visi daan Misi PT. Persero Pelabuhan Indonesia I

Medan 1 Visi PT.Persero Pelabuhan Indonesia I Medan adalah dapat dikenal secara luas sebagi perusahaan penyedia jasa kepelabuhan berkelas dunia. 2 Misi PT.Persero Pelabuhan Indonesia I Medan adalah Menyediakan jasa kepelabuhan yang berkualitas dan berperan sebagai pusat logistik untuk memuaskan kebutuhan pelanggan serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan sumber daya manusia.

4.1.2 Segmentasi Organisasi

4.1.2.1 Struktur Organisasi

Sesuai dengan keputusan direksi PT.Persero Pelabuhan Indonesia I Medan bahwa Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pusat telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I Persero Nomor PR.02ll8PI-12 tanggal 4 Juni 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja pada Kantor Pusat PT. Pelabuhan Indonesia I Persero bahwa struktur organisasi perusahaan adalah berbentuk garis dan staf. 45 Sesuai dengan keputusan direksi PT.Persero Pelabuhan Indonesia I Medanbahwa Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pusat telah ditetapkanberdasarkan Keputusan Direksi PT Pelabuhan Indonesia I PerseroNomor PR.02ll8PI-12 tanggal 4 Juni 2012 tentang Organisasi danTata Kerja pada Kantor Pusat PT. Pelabuhan Indonesia I Perserobahwa struktur organisasi perusahaan adalah berbentuk garis dan staf. Organisasi Perusahaan terdiri dari: a. Kantor Pusat; b. Cabang Pelabuhan; c. Kawasan; d. Unit Pelaksana Teknis; e. Anak Perusahaan; f. Perusahaan Patungan; g. Kerjasama Usaha perusahaan dengan pihak lain; h. Kerjasama Operasi perusahaan dengan pihak lain. i. Organisasi Kantor pusat: j. Penjenjangan struktural pada Kantor Pusat, terdiri dari : k. Dewan Direksi yang dipimpin oleh Direktur Utama Organisasi Kantor pusat: Penjenjangan struktural pada Kantor Pusat, terdiri dari: a. Dewan Direksi yang dipimpin oleh Direktur Utama b. Direktur sebagai kepala Direktorat 46 c. Kepala SPI, KepalaBiro, Corporate Secretury,Senior Menejer dan setingkat d. Pengawas Bidang, Menejer Administrasi dan Monitoring, Asisten Senior Menejer dan setingkat e. Ketua Tim Audit. Cabang Pelabuhan: Penjenjangan struktural pada CabangUnit pelabuhan terdiri dari: a. General Manager b. Kepala Unit Direksi merupakan suatu dewan sebagai satu kesatuan terdiridari : a. Direktur Utama, sebagai ketua; b. Direktur Bisnis, sebagai anggota; c. Direktur Perencanaan dan Pengembangan, sebagai anggota; d. Direktur Keuangan, sebagai anggota; e. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum, sebagai anggota.

4.1.2.2 Uraian Tugas Organisasi

1. Direksi

Mempunyai tugas pokok sebagai berikut: a Memimpin, mengurus dan mengelola perseroan sesuai dengan tugas pokok perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas perseroan b Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan perusaan 47 c Mewakili perusahaan didalam dan di luar pengadilan, baik yang berhubungan dengan maupun yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b. d Melaksanakan kebijakan umum yang telah digariskan oleh RUPS. e Merumuskan dan melaksanakan kebijaksanaan perusahaan sesuai dengan kebijaksanaan umum yang telah ditetapkan oleh RUPS. f Menyiapkan pada waktunya rencana kerja tahunan Perusahaan lengkap dengan anggaran keuangan. g Menyiapkan laporan pertanggungjawaban kegiatan perusahaan dan perhitungan hasil usaha menurut cara dan waktu yang telah ditetapkan oleh RUPS. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, direksi mempunyai fungsi: a Perencanaan dan pengembangan sarana dan prasarana pelabuhan. b Pengembangan orgasnisasi, sumber daya manusia dan mamajemen perusahaan. c Pengelolaan kegiatan – kegiatan perusahaan secara terpadu. d Pengendalian perusahaan. Pelaksanaan tugas Direksi diatur sebagai berikut: A. Direktur utama 48 1 Untuk dan atas nama Direksi serta mewakili perseroan menerima petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada RUPS tentang kebijaksanaan umum untuk menjalankan tugas pokok perusahaan dan tugas-tugas lain yang telah ditetapkan. 2 Melaksanakan tugas-tugas pokok perusahaan dan usaha lain. 3 Mengendalikan pelaksanaan kebijakan direksi yang dilakukan oleh para direktur. B. Para Direktur 1 Memberikan bahan-bahan masukan, pertimbangan, dan saran- saran untuk menetapkan kebijakan Direksi. 2 Bertindak atas dana Direksi untuk masing-masing Direktorat. 3 Disamping tugasnya sebagai anggota direksi, masing-masing direktur bertugas memimpin seluruh kegiatan tata laksana direktorat yang dipimpinnya. 4 Dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing direktur wajib berindak sesuai dengan kebijaksanaan direksi. 5 Masing-masing direktur dapat bertindak untuk dan atas nama serta mewakili direksi setelah diberi pelimpahan wewenang berdasarkan surat kuasa dari direktur utama. C. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas, direktur utama dibantu oleh satuan pengawas intern, corpotate secteary, biro hukum,dan biro logistik. 49 Karena saya sebagai penulis mengadakan riset di bagian akuntansi yang berada di bawah wewenang Direktur Keuangan maka selanjutnya struktur organisasi yang diterapkan pada Direktur Keuangan.

2. Direktorat Keuangan

Direktur keuangan mempunyai tugas membina dan menyelenggarakan kegiatan administrasi Akutansi Manajemen, Perbendeharaan, Akuntansi Keuangan, serta kemitraan dan bina lingkungan sesuai dengan kebijakan pengusahaan yang telah ditetapkan perusahaan serta Project Managenent Office PMO Manajemen Asset. Untuk menyelenggarakan tugasnya Direktorat Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut: 1 Pembinaan dan penyelenggaraan akutansi manajemen. 2 Pembinaan dan penyelenggaraan perbendaharaan. 3 Pembinaan dan penyelenggaraan akuntasi keuangan. 4 Pembinaan dan penyelenggaraan kemitraan dan bina lingkungan. Direktorat keuangan membawahi bidang :

1. Akuntansi Manajemen

Bidang Akutansi Manajemen mempunyai tugas menyiapkan pembinaan,menyususn program kerja, menyelenggarakan dan mengendalikan penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan, pengendalian serta pelaporan anggaran, analisis biaya, kelayakan 50 pendanaan investasi dan kinerja keuangan dalam rangka menunjang pencapaian perusahaan. Bidang akutansi manajemen membawahi Sub Bidang: 1. Anggaran Sub Bidang Anggaran mempunyai tugas menyiapkan penyusunan program kerja dan penyelenggaraan penyusunan rencana kerja dan anggaran, serta pengendalian dan pelaporan anggaran. 2. Akutansi Biaya Sub Akutansi Biaya mempuyai tugas menyiapkan penyusunan program kerja dan menyelenggarakan pelaporan biaya laba rugi perjenis biaya dan perpusat pelayanan, menyelenggarakan analisis biaya, kelayakan pendanaan investasi dan kinerja keuangan.

2. Bidang Perbendaharaan

Bidang perbendaharaan mempunyai tugas menyiapkan pembinaan, penyusunan program kerja, menyelenggarakan serta mengendalikan persediaan dan kassa, kegiatan tata usaha keuangan, analisis pengelolaan dana, lalu lintas keuangan, dan hutang piutang dalam rangka menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Bidang Perbendaharaan membawahi Sub Bidang: 1. Persediaan dan Kassa Sub Bidang Persediaan dan Kassa mempunyai tugas menyiapkan penyusunan program kerja dan menyelenggarakan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran kas, suratkertas berharga, barang 51 persediaan, penyimpanan dokumen berharga kantor pusat dan mengususlkan penghapusan barang persediaan perusahaan. 2. Tata Usaha Keuangan Sub Bidang Tata Usaha Keuangan mempuyai tugas menyiapkan penyusunan program kerja dan menyelenggarakan administrasi dan pengendalian lalu lintas keuangan, arus kas, pendapatan dan biaya di luar usaha, pengelolaan dana, barang persediaan, rekening Koran dan rekening transitorisantisipati. 3. Hutang Piutang Sub Bidang hutang piutang mempunyai tugas menyiapkan penyusunan program kerja dan menyelenggarakan administrasi dan pengendalian rekening hutang piutang, uang muka, uang titipan, dan hutang piutang pada aktivapasivalainnya serta pencapaian target pencairan piutang dan pengusulan penghapusan piutang.

3. Bidang akuntansi keuangan

Bidang Akuntasi Keuangan mempunyai tugas menyiapkan pembinaan dan penyusun program kerja, menyelenggarakan serta mengendaliakan akuntansi umum, verifikasi dan perpajakan dalam rangka menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Untuk menyelanggarakan tugasnya, bidang akuntansi keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut: 52 1 Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja dan penyelenggaraan akuntasi umum dan administrasi aktiva tetap serta pengusulan penghapusan aktiva tetap. 2 Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja dan penyelenggaraan verifikasi laporan keuangan dan bukti pendukung transaksi serta tindak lanjut hasil pemeriksaan laporan keuangan. 3 Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja, penyelenggaraan adminitrasi, pengendalian dan pelaporan perpajakan perusahaan. 4 Pelaksanaan program kerja dan menyelenggarakan penerapan sistem informasi manajemen di lingkungan kerja. Bidang akutansi membawahi sub bidang: 1 Sub bidang akutansi umum. Bertugas menyiapkan penyusunan program kerja dan menyelanggarakan pengendalian kegiatan siklus akutansi, administrasi dan pengusulan penghapusan aktiva tetap serta mengkoordinasikan penyusunan laporan keuangan. 2 Sub bidang verifikasi Bertugas menyiapkan penyusunan program kerja dan penyelenggaraan penelitian dan pengendalian laporan keuangan cabang, bukti pendukung transaksi serta tindak lanjut hasil pemeriksaan keuangan penghapusan. 53 3 Sub bidang perpajakan perusahaan. Bertugas menyiapkan penyususnan program kerja dan menyelenggarakan adminstrasi dan pengendalian perhitungan, pemotongan, penyetoran,dan pelaporan perpajakan, administrasi dan pengendalian pajak rampung serta restitusi pajak perusahaan.

4. Bidang kemitraan dan bina lingkungan

Bidang kemitraan dan lingkungan mempunyai tugas menyiapkan pembinaan dan menyususn program kerja, menyelenggarakan serta mengendalikan kemitraan dan bina lingkungan dalam rangka menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Bidang Kemitraan dan Bina Lingkungan mempunyai fungsi : a. Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja dan penyelenggaraan kemitraan danbina lingkungan; b. Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja dan penyelenggaraan penyusunananggaran kemitraan dan bina lingkungan serta pelaporan administrasi keuangan; c. Pelaksanaan program kerja dan penyelenggaraan pencrapan sistem informasi manajemendi lingkungan kerja, 54 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT.PElindo I Sumber: PT.Pelabuhan Indonesia Persero Medan 55 Gambar 4.2 Struktur Organisasi Bagian Keuangan PT. PELINDO I Sumber: PT.Pelabuhan Indonesia Persero Medan 56

4.1.3 Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan

Dalam penerapan sistem informasi akuntansi perusahaan, PT.Pelabuhan Indonesia I Persero Medan dalam mengolah data akuntansi menggunakan 2 cara: 1. Kompensional : Dilakukan secara manual. Biasanya cara ini di gunakan oleh cabang kecil perusahaan. Dengan penerbitan SIMKEU yaitu e-billing system sistem penerbitan nota tagihan. 2. SIM Terpadu : Dilakukan menggunakan sistem yang dibangun oleh perusahaan. Dalam hal ini PT.Pelabuhan Indonesia I PerseroMedan menggunakan sistem manajemen basis data yang dinamakan oracle system. Sistem Manajemen Basis-Data Data Base Management System DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan meng-akses basis data dengan cara praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda- beda. DBMS pada umumnya menyediakan fasilitas atau fitur-fitur yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah, aman, dan cepat. DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS Relational Data Base Management System. Oracle Database adalah relational database management system RDBMS untuk mengelola informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi. Oracle Database menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena kemampuannya yang dapat menangani jumlah 57 data yang sangat banyak, Oracle Database ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan sql server maupun MySql tetapi memiliki kekompleksitasan yang jauh berbeda. Sistem oracle ini telah di pergunakan di beberapa cabang besar perusahaan seperti BelawanBITC-Belawan International Container Terminal , Dumai, Pekanbaru, Tanjung Pinang dan Tanjung Balai Karimun. SIM Terpadu mengelola data keuangan menjadi suatu informasi keuangan yang terdiri dari rupa-rupa, keuangan perusahaan, payroll, personalia dan penggajian yang di dalamnya terdapat akuntansi umum, akuntansi utang piutang, aktiva, kas manajemen, anggaran dan pendapatanperpajakan. Sebuah sistem database yang besar sekali dapat terdiri dari beberapa ORACLE server yang berjalan di server-server yang terpisah. Masing- masing server ini akan mengelola data yang sesuai dengan bagiannya saja. Misalnya server pada Divisi Akuntansi mengelola database Akuntansi, server SDM mengelola database SDM, dan seterusnya.Sistem database yang tersebar seperti di atas disebut Distributed Database.Meskipun data diletakkan di lokasi yang berbeda-beda, tapi USER akan melihat database sebagai satu kesatuan. Tersebarnya data-data akan transparan terhadap user. Gambar 4.3 Contoh Instalasi Database Oracle 58 Kelebihan dari Oracle System yang di terapkan adalah: 1. Client-Server Environmet. Terdapat fasilitas klien-server, sehingga dapat diakses oleh banyak user dalam suatu waktu secara bersamaan. 2. Ukuran Database besar dan terdapat pengaturan space. Umumnya, perusahaan besar biasanya menggunakan media penyimpanan besar untuk menampung trafik data yang besar. 3. Database Clusters, dengan menggunakan teknologi RealApplication Clusters RAC. Salah satu fungsi dari RAC adalah memberikan perlindungan terhadap kelangsungan data dalam perusahaan sehingga apabila terjadi crash pada salah satu server database, maka tidak akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Hal ini disebabkan karena teknologi RAC memungkinkan untuk membuat beberapa database server menjadi seolah-olah satu database server, sehingga apabila ada database server yang down, kinerja database server tersebut akan di-take over oleh server- server yang lain. 4. Row-Level Locking, fitur ini dapat melakukan lock tidak hanya pada table- level saja, akan tetapi dimungkinkan untuk melakukan lock lebih jauh lagi sampai pada row-level. Sehingga user-user dapat melakukan akses data dalam suatu tabel secara bersamaan, lebih cepat dan lebih akurat. 5. High Transaction Processing Performance. Meskipun trafik data sangat besar, tapi proses manipulasi data dapat berjalan dengan lancar. 6. Oracle Data Mining Data Warehousing, fitur ini memberikan kemudahan bagi perusahaan yang ingin men-develop aplikasi Business 59 Intellegent yang bertujuan untuk membantu eksekutif perusahaan dalam menentuksan strategi perusahaan berdasarkan analisis data yang di- generate oleh Oracle Data Mining. 7. Virtual Private Database, fitur ini memberikan dan meningkatkan fleksibilitas jaminan security sampai pada row-level security. Hal ini akan membuat aplikasi kita menjadi semakin aman sewaktu kita melakukan transaksi melalui Internet. 8. Flashback Query, fitur ini memungkinkan kita untuk melihat status data kita mundur beberapa waktu flash back sampai batas yang kita tentukan, sehingga apabila terjadi kesalahaan data pada waktu yang lalu, maka kita dapat melakukan koreksi tanpa harus melakukan database recovery.

4.1.4 Analisis Hasil Penelitian