Deskripsi Data .1 Sejarah Singkat Perusahaan

84 Medan adalahSatuan yang menangani pengendalian internal PT.Pelabuhan Indonesia I Persero Medan adalah Satuan Pengawasan Intern SPI. Satuan ini bertugas untuk mengawasi harta perusahaan. Cara pengawasannya dilakukan dengan cara : 1 Audit Rutin : dilakukan satu kali dalam satu periode, menanganimasalah operasional perusahaan termasuk masalah keuangan perusahaan 2. Audit Khusus Pendalaman : dilakukan apabila diperlukan 3. Kerjasama Bidang Usaha SPI mengawasi beberapa hal umum: 1. Ketaatan perusahaan pada peraturan dan ketentuan yang berlaku 2. Kebenaran dalam pencatatan 3. Pemenuhan administrasi kelengkapan anggaran

4.2 PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan

4.2.1 Deskripsi Data 4.2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah perseroan diawali dengan proses pengambilalihan perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 yang dikenal dengan proses Nasionalisasi Perusahaan Perkebunan Asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara PPN. Tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan PNP 85 yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT Perkebunan Persero. Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha perusahaan BUMN, Pemerintah merestrukturisasi BUMN subsektor perkebunan dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 tiga BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT Perkebunan III Persero, PT Perkebunan IV Persero, PT Perkebunan V Persero disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT. Perkebunan Nusantara III Persero. Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah PP No.8 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama PT Perkebunan Nusantara III Persero yang bekedudukan di Medan, Sumatera Utara. PT Perkebunan Nusantara III Persero didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH, No.36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2- 8331.HT.01.01.th.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat didalam Berita Negara Republik Indonesia No.81 tahun 1996 Tambahan Berita Negara No. 8674 Tahun 1996. Seiring dengan perubahan pola berbisnis paradigma baru PT Perkebunan Nusantara III Persero telah merancang program 86 transformasi bisnis sejak bulan Agustus 2013 sebagai kata kunci dari “kinerja” PT Perkebunan Nusantara III Persero sedang melakukan perubahan terhadap pola target of strategic of business as usual menjadi pola target of strategic of business. Untuk mendukung keberhasilan program tersebut di PT. Perkebunan Nusantara III Persero secara sistematis dan berkesinambungan melakukan upaya untuk mensosialisasikan program strategic initiative melalui pemahaman dan penyebarluasan buku panduan transormasi bisnis unit. Usaha melalui instruksi langsung dari Distrik Manajer General Manager setempat kepada jajarannya dan menginformasikan melalui majalah Nusa Tiga milik PT Perkebunan Nusantara III Persero. PTPN III berkedudukan di kota Medan, Sumatera Utara dengan Kantor Direksi beralamat di Jl. Sei Batang Hari No.2 Sei Sikambing, Medan. Kebun dan pabrik kelapa sawit dan karet perusahaan tersebar di beberapa lokasi di Sumatera Utara. PTPN III mengeola kebun karet seluas 37.715,50 hektar dan kebun sawit seluas 105.202,40 hektar pada bulan Mei 2014 . Perkebunan kelapa sawit dan karet menghasilkan produk utama minyak kelapa sawit . 4.2.1.2Visi dan Misi Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan memiliki visi dan misi yang jelas dalam menjalankan usahanya. Visi dan misi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 87 1. Visi Menjadi Perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerjaprima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik. 2. Misi a. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan. b. Menghasilkan produk yang berkualitas untuk pelanggan. c. Memperlakukan karyawan sebagai aset strategik dan mengembangkannya Memperlakukan karyawan sebagai aset strategik dan mengembangkannya secara optimal. d. Karyawan sebagai aset strategik dan mengembangkannya secara optimal. e. Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik bagi para investor. f. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis. g. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan komunitas. 4.2.2 Segmentasi Organisasi 4.2.2.1 Struktur Organisasi