8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teoritis
2.1.1 Defenisi Elemen Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bodnar 2001: 1 “Organisasi sangat tergantung pada sistem informasi agar selalu dapat kompetitif ”. Produktifitassebagai alat untuk
menjaga daya saing dapat ditingkatkan dengan bantuan informasi. Istilah sistem informasi akuntansi terdiri atas tiga elemen, yaitu: sistem, informasi,
dan akuntansi. Ketiga elemen tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
2.1.1.1 Definisi Sistem
Ada beberapa definisi tentang sistem yang dikemukakan oleh banyak pakar.Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut, Menurut
Hall 2002: 5, menyatakan bahwa “Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan interrelated
atau subsistem - subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama common purpose”. Menurut Widjajanto 2001: 2, menyatakan
bahwa “Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga
tahapan, yaitu input, proses dan output”.
2.1.1.2 Definisi Informasi
Menurut Baridwan 2000: 10, “Informasi adalah data yang telah di proses lebih lanjut sehingga mempunyai arti bagi sipenerima
9
dan mempunyai nilai pengaruh atas tindakan-tindakan, keputusan-
keputusan sekarang atau masa yang akan datang”.
Menurut Bodnar, Hopwood 2001: 1, menyatakan bahwa, “Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat di jadikan sebagai
dasar untuk keputusan yang tepat.” Informasi merupakan suatu alat yang di gunakan perusahaan dalam mencapai suatu tujuan yang telah
direncanakan serta merupakan pedoman perusahaan dalam mengambil suatu keputusan. Apabila suatu perusahaan tidak memiliki informasi
yang akurat dan tepat waktu maka perusahaan tersebut tidak dapat mencapai suatu tujuan yang telah di rencanakannya dengan baik. Oleh
karena itu kunci dari keberhasilan suatu perusahaan adalah informasi yang akan di kelola oleh pihak manajemen. Sehingga perusahaan tidak
akan melakukan kesalahan dalam mengambil suatu keputusan dalam bentuk apapun karena apabila informasi yang di butuhkan perusahaan
dapat terpenuhi dan mamajemen di dalam perusahaan baik maka tidak akan terjadinnya penyelewengan dalam bentuk apapun sehingga
perusahaan dengan mudah mencapai tujuannya”. Pengertian Informasi Menurut Jogiyanto, 1999: 692,
“Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian event yang nyata fact yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.
Pengertian Informasi Menurut Davis 1991: 28, “Informasi adalah
10
data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau
mendatang”. Menurut definisi- definisi di atas, informasi adalah hasil
pengolahan dari data yang digunakan untuk membantu pengambil keputusan. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi adanya
ketidakpastian di dalam pengambilan keputuasan tentang suatu keadaan. Agar informasi berguna dalam pengambilan keputusan,
harus memiliki kriteria - kriteria sebagai berikut: 1.
Relevan, suatu informasi mempunyai manfaat sebagai dasar pengambilan keputusan.
2. Akurat, ketepatan dan dapat diandalkannya suatu informasi.
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi data mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau
merubah data-data asli tersebut. 3.
Tepat waktu, informasi yang diperoleh terbaru dan mudah diperoleh saat dibutuhkan. Informasi yang dihasilkan atau
dibutuhkan tidak boleh terlambat usang. Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian
11
menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya
memerlukan teknologi-teknologi terbaru. 4.
Lengkap complete. Bagian informasi yang esensial bagi pemakai tidak boleh ada yang hilang atau kurang. Misalnya,
sebuah laporan harus menyajikan semua perhitungan dan menyajikannya dengan jelas sehingga tidak menimbulkan
laporan yang ambigu. 5.
Ringkas, informasi telah dikelompokkan sehingga tidak perlu diterangkan.
6. Jelas, tingkat informasi dapat di mengerti oleh penerima.
7. Dapat dikuantifikasi, tingkat informasi dapat dinyatakan dalam
bentuk angka. 8.
Konsisten, tingkat informasi dapat diperbandingkan.
2.1.1.3 Definisi Sistem Informasi