11
menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya
memerlukan teknologi-teknologi terbaru. 4.
Lengkap complete. Bagian informasi yang esensial bagi pemakai tidak boleh ada yang hilang atau kurang. Misalnya,
sebuah laporan harus menyajikan semua perhitungan dan menyajikannya dengan jelas sehingga tidak menimbulkan
laporan yang ambigu. 5.
Ringkas, informasi telah dikelompokkan sehingga tidak perlu diterangkan.
6. Jelas, tingkat informasi dapat di mengerti oleh penerima.
7. Dapat dikuantifikasi, tingkat informasi dapat dinyatakan dalam
bentuk angka. 8.
Konsisten, tingkat informasi dapat diperbandingkan.
2.1.1.3 Definisi Sistem Informasi
Menurut Hall 2001:7 berpendapat bahwa, “Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data di
kumpulkan, diproses menjadi informasi dan di distribusikan kepada para pemakai”.
Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses
algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi
12
teknologi informasi dan komunikasi TIK, tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung
proses bisnis.
Sistem informasi memiliki sebelas komponen yaitu: 1.
komponen sasaran dan tujuan, merefleksikan kekuatan pendorong sistem dan alasan keberadaan suatu sistem.
2. komponen input data.
3. komponen output, informasi untuk pengambilan keputusan.
4. penyimpanan data.
5. pemroses.
6. instruksi dan prosedur, memproses data menjadi informasi.
7. batas sistem.
8. kendala sistem, yaitu keterbatasan intern dan ekstern.
9. komponen pengaman yang berguna dan menjamin informasi
yang dihasilkan akurat. 10. komponen
interface informasi, berfungsi sebagai
penghubung antar pengguna, antara mesin dengan pengguna, antar subsistem dalam sistem informasi.
11. subsistem, merupakan bagian sistem informasi.
13
Komponen sistem informasi akan terlihat pada gambar berikut:
Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi
Sumber: Report of the Commitee on Accounting and Information System
2.1.1.4 Definisi Akuntansi
Menurut American Insitute of Certified Public Accounting AICPA dalam Harahap 2003:1 mendefinisikan “Akuntansi sebagai
seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang
umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya”. Menurut American Accounting Association AAA, “Akuntansi adalah
suatu proses pengidentifikasian, pelaporan, dan pengukuran informasi ekonomi yang memungkinkan adanya pengambilan keputusan yang
jelas oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut”. Menurut ABP Statement No.4, “Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa.
Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat dalam pengambilan keputusan ekonomis dalam menetapkan
14
pilihan-pilihan yang logis diantara berbagai tindakan alternatif”. Menurut Skousen 2001: 7, “Akuntansi merupakan suatu sistem yang
menghasilkan informasi kuantitatif, terutama keuangan tentang entitas ekonomi yang di perlukan untuk mengambil keputusan”. Menurut
Soemarso 2002: 3, menyatakan bahwa“Akuntansi merupakan proses mengidentifikasikan, mengukur, melaporkan informasi ekonomi,
untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang mengunakan informasi tersebut”. Menurut
Warren, Reeve dan Fess 2005: 226, menyatakan bahwa, “Akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan,
mengklasifikasikan, mengiktisarkan, dan melaporkan informasi
operasi dan keuangan sebuah perusahaan”. 2.1.1.5
Defenisi Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Widjajanto 2001: 4, “Sistem Informasi Akuntansi adalah sususan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana,
dan berbagai laporan yang di desain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi infomasu keuangan”. Menurut Bordnar dan
Hopwood 2004:1, “Sistem informasi akuntansi SIA adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur
untuk mengubah data keuangan dan dat lainnya menjadi informasi”. MenurutWilkinson2004: 5 Sistem informasi akuntansi
SIA merupakan “suatu kerangka pengkordinasian sumber daya data, materials,equipment, suppliers, personal, and funds untuk
mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan
15
suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak - pihak yang berkepentingan”.
Menurut Romney dan Steinbart 2004: 3, menyatakan model
umum untuk menyajikan sebuah sistem informasi akuntansi adalah: 1.
Pemakai akhir, Dapat di bagi dalam dua kelompok, yakni eksternal dan
internal. Pemakai eksternal meliputi kreditur, para pemegang saham, para investor potensial, agen – agen pembuat
peraturan, otorisasi pajak, para pemasok dan para pelanggan. Para pemakai internal adalah pihak manajemen di setiap
tingkat organisasi, juga personel operasi.
2. Sumber data,
Merupakan transaksi keuangan yang memasuki sistem informasi dari sumber internal dan eksternal. Transaksi
keuangan eksternal merupakan transaksi pertukaran ekonomis dengan entitas lainnya dan individu dari luar
perusahaan. Misalnya: penjualan barang dan jasa, pembelian persediaan, penerimaan kas dan pengeluaran kas. Transaksi
keuangan internal melibatkan pertukaran dan pergerakan sumber daya dalam organisasi. Misalnya, pergerakan bahan
mentah ke persediaan dalam proses, aplikasi tenaga kerja dan overhead ke barang dalam proses, penyusutan pabrik dan
peralatan.
3. Pengumpulan data,
Merupakan suatu tahap operasional pertama dalam sistem informasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa data -
data peristiwa yang memasuki sistem adalah sah valid, lengkap dan bebas dari kesalahan material. Di dalam
mengatur desain prosedur pengumpulan data teradapat dua aturan yakni relevan dan efisien. Relevan artinya sistem
informasi hanya menangkap data yang sesuai dengan kebutuhan para pemakai informasi. Sedangkan efisien
maksudnya di dalam pengumpulan data hanya di lakukan sekali saja agar terhindar dari pemborosan,
ketidakkonsistenan.
4. Pemprosesan data,
Merupakan suatu data setelah di kumpulkan, maka selanjutnya di proses untuk menghasilkan informasi. Tugas
dalam tahap pemprosesan data bervariasi dari yang sederhana sampai yang kompleks.
16
Sistem Informasi
Umpan Balik
Organisasi Bisnis
5. Manajemen database,
Merupakan suatu tempat menyimpan fisik keuangan dan non keuangan atau isi dari data.ModelUmum untuk Sistem
Informasi Akuntansi akan terlihat pada gambar berikut:
Lingkungan Eksternal
Umpan Balik Gambar : 2.2
Model Umum SIA
Sumber : Accounting Information System , 3
rd
edition, James A Hall , Salemba Empat
Jakarta 2001: 13
Sebuah sistem informasi akuntansi menambah nilai dengan cara: 1.
Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
Manajemen Database
Pemakai Akhir
Eksternal Sumber
Data Eksternal
Pengumpulan Data
Pemrosesan Data
Penghasil Informasi
Pemakai Akhir Informasi
Sumber Data Internal
17
2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang
dihasilkan. 3.
Meningkatkan efisiensi. 4.
Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan. 5.
Meningkatkan sharing knowledge. 6.
Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.
2.1.2 Subsistem Sistem Informasi Akuntansi