Untuk mempertahankan ikan agar tetap hidup sampai ke tangan konsumen, maka dalam proses pengepakan pengemasan harus memenuhi persyaratan.
Teknik pengemasan dengan air di dalam kantung plastik yang diisi oksigen adalah cara terbaik. Keberhasilannya erat kaitannya dengan kondisi kimia medium
pengangkutan, terutama kandungan oksigen terlarut, NH
3,
CO
2,
pH, dan suhu Lesmana 2001.
Garbhards 1965 menyatakan bahwa penggunaan wadah plastik untuk
pengemasan yang diletakkan pada kotak styrofoam dapat meningkatkan kelangsungan hidup sebesar 99,9 dan sebaiknya dalam pengangkutan, ikan
diletakkan dalam keadaan tertutup sehingga ikan berada dalam kondisi gelap agar ikan tidak mudah stres.
2.3 Zeolit
Nama zeolit berasal dari dua kata dalam Bahasa Yunani, yaitu zeo mendidih dan lithos batu. Nama ini menggambarkan perilaku mineral ini yang
dengan cepat melepaskan air bila dipanaskan sehingga kelihatan seolah-olah mendidih, seperti pengamatan Cronsted, ahli mineral Swedia, terhadap mineral
stilbite yang ditemukannya pada tahun 1756 Barrer 1982. Zeolit memiliki
sejumlah sifat kimia maupun fisika yang menarik, di antaranya mampu menyerap zat organik maupun anorganik, dapat berlaku sebagai penukar kation, dan sebagai
katalis untuk berbagai reaksi. Sifat katalitik zeolit pertama kali ditemukan oleh Weisz dan Frilette pada tahun 1960 dan dua tahun kemudian mulai diperkenalkan
penggunaan zeolit Y sebagai katalis perengkah Augustine 1996. Zeolit ditemukan pertama kali oleh seorang ahli mineral dari Swedia tahun
1756 yaitu Cronstedt Sugiyanto 1996 dalam Rusyani 2001. Menurut Smith 1984 definisi zeolit yaitu berupa mineral dengan struktur alumino silikat yang
berbentuk “frame work” sangkar 3 dimensi, mempunyai rongga dan saluran serta mengandung kation logam Na, K, Mg, Ca, Fe serta molekul air. Mineral
zeolit banyak terdapat di sekitar gunung berapi atau mengendap pada daerah panas. Jenis zeolit alam diantaranya klinoptilolit, modernit, filipsit, kabasit, dan
erionit Sugiyanto 1996 dalam Rusyani 2001. Karakteristik zeolit di alam terdistribusikan menjadi beberapa bentuk yaitu
analcime, natrolite, laumonite, stilbite, chabazite, gmelnite, mordenite, dan
philpsite Tsitsishvili, dkk, 1992. Bentuk ini mempengaruhi daya serap atau
pertukaran ion. Modernite adalah bentuk zeolit yang umum digunakan dalam pertanian yang mengandung kation logam SiO
2
, Al
2
O
3
, Fe
2
O
3
, FeO, MgO, CaO, Na
2
O, K
2
O dan H
2
O. Zeolit merupakan penukar kation yang efektif, yang memiliki nilai KTK
Kemampuan Tukar Kation sebesar 200-500 cmol
c
kg. Klinoptilolit merupakan jenis zeolit yang memiliki afinitas yang tinggi terhadap ammonium dan telah
berhasil digunakan sebagai pembersih amoniak Midlen dan Theresa 1998. Penggunaan zeolit sebagai penyerap amoniak memang sangat efektif, sebab
zeolit dalam bekerja tidak bergantung suhu dan bekerja pada kisaran pH 6-11 Tsitsishvili et al. 1992. Pada sistem pengangkutan tertutup dengan penambahan
zeolit, jumlah benih ikan yang diangkut dapat ditingkatkan sebanyak 20-25. Dalam pengangkutan ikan sistem tertutup kegunaan zeolit terutama adalah
sebagai penyerap ion NH
4 +
, maksudnya dengan penyerapan ion NH
4 +
itu adalah pertukaran ion NH
4 +
dengan Ca
2+
atau Na
+
atau ion-ion lainnya Mumphton dan Fishman 1977 dalam Supendi, 2006 sehingga dapat menetralkan racun hasil
metabolisme.
2.4 Arang Aktif