4.2.3.3 Histopatologi insang
Kerusakan insang disebabkan karena insang merupakan organ pertama tempat penyaringan air yang masuk ke dalam tubuh ikan. Insang merupakan organ
respirasi pada ikan. Insang merupakan organ yang langsung berhubungan dengan air, sehingga apabila air mengandung polutan akan mengakibatkan kerusakan
pada organ ini dan organ-organ yang berhubungan dengan insang. Hal inilah yang menyebabkan ikan mati di perairan Sandi, 1994.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semua insang mengalami kerusakan, khususnya hipertropi dan hyperplasia. Kerusakan ini terjadi pada
semua perlakuan. Hipertropi adalah peningkatan volume sitoplasma cairan sel sehingga jarak antara inti nukleus dan plasma sel nampak renggang, sedangkan
hyperplasia adalah peningkatan sel secara berlebih-lebihan, hiperplasia biasanya terjadi pada sel-sel mucus dan sel epitel, baik pada bagian basal maupun bagian
distal. Laksman 2003 mengatakan bahwa hyperplasia adalah pembentukan jaringan secara berlebihan karena bertambahnya jumlah sel. Kerusakan insang ini
biasanya diakibatkan oleh adanya gangguan kimia seperti perubahan pH yang menjadi asam, penumpukan gas CO
2
, amoniak dan zat-zat atau gas lain dari hasil metabolisme ikan sehingga terjadi proliferasi sel-sel penghasil mukus sebagai
reaksi pertahanan ikan Roberts 2001. Edema pembengkakan terjadi karena adanya iritasi dari bahan uji yang
mengakibatkan hipertropi sel mukus sebagai reaksi pertahanan dari jaringan dengan ekskresi mukus secara berlebihan dan membentuk senyawa yang tidak
larut dan menutupi lamella, jika sel tidak mampu mencerna bahan asing tersebut maka inti sel akan pecah dan merembes keluar sehingga memudahkan air untuk
berdifusi ke dalam isi sel maka jaringan nampak seperti membengkak. Edema adalah pembengkakan sel atau penimbunan cairan secara berlebihan di dalam
jaringan tubuh Laksman, 2003. Adanya edema dapat menyebabkan terjadinya fusi lamella yaitu pada lamella sekunder. Terjadinya fusi lamella sekunder
mengakibatkan fungsi lamella sekunder terganggu dalam hal proses pengambilan oksigen sehingga berpengaruh terhadap kematian ikan Susilowati 2005.
4.2.4 Kelangsungan Hidup SR