Gambaran Darah Ikan Respon Fisiologi Ikan .1 Hormon Kortisol

2.6.2 Histologi Jaringan Insang Histologi adalah metode yang sensitive dan secara biologis bernilai untuk mengukur efek stres lingkungan terhadap hewan jaringan. Perubahan histopatologi sebagai indikator penting faktor stres lingkungan yang dialami sebelumnya dimana perubahannnya secara biokimia dan fisiologi. Perubahan ini biasa digunakan untuk menduga efek yang mungkin terjadi seperti pertumbuhan, reproduksi, menghindarkan diri dari predator, dan stabilisasi populasi yang terjadi pada tingkat yang lebih tinggi Mackim, 1985; Meyer dan Hendricks 1985 dalam Hinton dan Laurtn, 1990. Insang merupakan organ osmoregulasi, yaitu melakukan berbagai fungsi fisiologis, meliputi peredaran gas, regulasi ion, mempertahankan keseimbangan asam basa, dan ekskresi bahan buangan senyawa nitrogen, selain itu insang terus menerus berhadapan polutan di lingkungan medium Hinton dan Laurtn, 1990.

2.6.3 Gambaran Darah Ikan

Darah ikan tersusun atas cairan plasma dan sel-sel darah yang terdiri dari sel-sel darah merah eritrosit, sel-sel darah putih leukosit dan keping-keping darah Randal 1970 dalam Affandi dan Tang 2002. Darah ikan berfungsi mengedarkan nutrient yang berasal dari pencernaan makanan ke sel-sel tubuh, membawa oksigen ke sel-sel tubuh jaringan Lagler et al. 1977. Fujaya 2004 menyatakan bahwa fungsi darah sebagai pembawa oksigen, karbondioksida, sari- sari makanan maupun hasil metabolisme. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah sel darah merah adalah spesies, perbedaan induk genetik, kondisi nutrisi, aktivitas fisik, dan umur Dellman dan Brown 1989. Parameter darah menjadi salah stu indikator adanya perubahan kondisi pada kesehatan ikan, baik karena faktor infeksi akibat mokroorganisme atau karena factor non infeksi oleh lingkungan. Menurut Amlacher 1970, darah mengalami perubahan-perubahan yang sangat serius khususnya bila terkena infeksi oleh bakteri dan gangguan lingkungan juga mempengaruhi komposisi darah. Pada ikan normal, jumlah sel darah merah berkisar antara 1.05-3.000 × 10 6 selmm 3 darah Roberts 1978. Eritrosit pada ikan merupakan sel yang terbanyak jumlahnya. Rendahnya jumlah eritrosit menandakan ikan menderita anemia sedangkan tingginya jumlah eritrosit menandakan ikan dalam keadaan stres Wedemeyer dan Yasutake 1977; Nabib dan Pasaribu, 1989. Menurut Chinabut et al. 1991 bahwa eritrosit ikan lele mempunyai inti dengan bentuk lonjong, berwarna merah kekuningan dan berukuran 12-13 µm dengan diameter 4-5 µm. Hematokrit adalah perbandingan antara padatan sel-sel darah eritrosit di dalam darah yang dinyatakan dalam persen Affandi dan Tang 2002. Meningkatnya kadar hematokrit menunnjukkan bahwa ikan dalam keadaan stres Wedemeyer dan Yasutake 1977; Anderson dan Siwicki 1933. Alifuddin 1999 mengemukakan bahwa hasil pemeriksaan kadar hematokrit dapat digunakan sebagai patokan kondisi kesehatan ikan. Sel darah merah mengandung hemoglobin. Molekul hemoglobin adalah suatu protein dalam eritrosit yang terdiri dari protoporfirin, globin dan besi Fe bervalensi dua Affandi dan Tang 2002. Hemoglobin darah merupakan alat transportasi oksigen dan karbondioksida. Menurut Blaxhall 1972 bahwa kadar hemoglobin merupakan indicator anemia. Meningkatnya kadar hemoglobin menunjukkan bahwa ikan ada dalam kondisi stres Anderson dan Siwicki 1993. Leukosit dikelompokkan menjadi dua golongan berdasarkan ada tidaknya butir-butir granula dalam sel, yaitu agranulosit dan granulosit. Agranulosit dibagi menjadi limfosit, trombosit dan monosit, sedangkan granulosit berupa neutrofil Chinabut et al., 1991; Affandi dan Tang, 2002. Leukosit pada ikan berbentuk lonjong sampai bulat, tidak berwarna dan jumlahnya berkisar antara 20.000-150.000 butir per mm 3 . Pada chanel catfish 64,75×10 3 selmm 3 Chinabut et al . 1991. Jumlah leukosit yang menyimpang dari keadaan normal mempunyai arti klinis penting untuk evaluasi proses penyakit Dellman dan Brown 1989. Limfosit merupakan sel darah putih berbentuk bola berukuran 7-10 µm. Inti berbentuk terletak tidak di tengah-tengah, kadang-kadang mempunyai sedikit lekuk, mempunyai kromatin yang kompak dan berwarna ungu kemerah-merahan Affandi dan Tang 2002. Limfosit berjumlah 71,12-82,88 dari total leukosit dalam darah ikan normal Blaxhall dan daisley, 1973. Bentuknya bundar dengan ukuran 4-8 mikron. Inti besar dan hamper memenuhi sel dengan warna violet terang, sitoplasmanya tidak bergranula dan tipis mengelilingi inti. Inti sel netrofil kecil memanjang, berbentuk oval dengan warna violet, sitoplasmanya bergranula halus dan berwarna kebiru-biruan, ukurannya berkisar antara 12-15 mikron. Pada ikan normal jumlah netrofil dari total leukosit adalah 6-8 serta berfungsi melawan penyakit bersama-sama dengan eosinofil yang disebabkan oleh organisme mikroseluler seperti bakteri dan virus. Sifat melawan penyakit ini disebut sifat fagositik yaitu memakan dan menghancurkan sel penyebab penyakit Lagler et al. 1977.

III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat