Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan anastesi telah menurunkan tingkat mortalitas ikan hidup selama pengangkutan. MS–222
Tricaine Methanesulphonat dapat menekan angka mortalitas ikan kerapu hidup 80 pada pengangkutan sistem kering Uddin 2008. Tetapi hal ini bertentangan
dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : KEP.20MEN2003, tangga 9 Juni 2003, tentang larangan penggunaan bahan kimia sebagai obat bius.,
karena MS-22 memiliki residu di dalam tubuh ikan dan berbahaya untuk dikonsumsi oleh manusia. Bahan anastesi lainnya yang dilarang meliputi ether,
Propoxate dan Quinaldine sulfate. Dengan demikian maka diperlukan bahan anastesi alternatif misalnya bahan anastesi alami yang tidak berbahaya. Schuster
1960, menyatakan bahwa penggunaan minyak cengkeh juga dapat menekan angka mortalitas ikan sebesar 95 dalam pengangkutan ikan. Pendapat ini juga
didukung oleh Grush et al 2004, menyatakan bahwa dalam pengangkutan ikan dapat digunakan minyak cengkeh sebagai anastesi atau sebagai penenang.
1.2 Perumusan Masalah
Pengangkutan ikan hidup jarak jauh umumnya menggunakan sistem tertutup. Akan tetapi permasalahan yang sering dihadapi pada saat pengangkutan
sistem tertutup dengan jarak jauh adalah tingginya tingkat kematian ikan. Kematian ikan pada sistem pengangkutan tertutup umumnya disebabkan oleh
akumulasi amonia, metabolit beracun yang diakibatkan tingginya tingkat keaktifan ikan sehingga dapat meningkatkan laju metabolisme ikan, berkurangnya
persediaan oksigen terlarut, infeksi bakteri, dan luka fisik akibat penanganan yang tidak baik yang dapat menyebabkan stress pada ikan Bose et al. 1991.
Permasalahan-permasalahan ini dapat diatasi dengan beberapa cara, diantaranya dengan penambahan oksigen murni pada kantung pengepakan dengan
memperhatikan tingkat konsumsi oksigen ikan yang akan diangkut, penambahan es batu kedalam kotak pengangkutan sebagai penstabil suhu, pemberian minyak
cengkeh untuk mengurangi tingkat stress pada ikan yang dapat digunakan sebagai penenang Purnomo 2004 sehingga akan menurunkan tingkat keaktifan ikan yang
akhirnya dapat menurunkan laju metabolisme ikan, dan menyerap amoniak dengan menggunakan bahan yang dapat menyerap dan melakukan penukaran ion,
diantaranya ion NH
4 +
dengan ion lainnya, untuk mengatasi hal tersebut maka digunakan zeolit dan arang aktif.
1.3. Tujuan dan Manfaat
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis minyak cengkeh yang berbeda dengan penambahan zeolit dan
arang aktif dalam meminimalisir tingkat stres benih ikan patin dan mempertahankan kualitas air media selama pengangkutan.
Manfaat dari penelitian ini adalah dengan pemberian zeolit, arang aktif dan minyak cengkeh dapat mempertahankan kelangsungan hidup dan dapat menekan
biaya pengangkutan khususnya dalam pengangkutan benih jarak jauh dengan kepadatan tinggi.
1.4 Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah dengan penambahan zeolit, arang aktif dan minyak cengkeh diharapkan mampu mempertahankan
kondisi kualitas air sehingga mampu meminimalisir tingkat stres dan kematian ikan selama pengangkutan.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Ikan Patin