Analisis Data METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat

laju pertumbuhan harian. Pengukuran dilakukan satu kali dalam satu minggu. Pertumbuhan yang diukur adalah bobot tubuh ikan. 3.3 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap RAL,dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. A = Tanpa zeolit, arang aktif dan minyak cengkeh. B = zeolit 20 gr, arang aktif 10 gr C = zeolit 20 gr, arang aktif 10 gr, minyak cengkeh 3 ppm D = zeolit 20 gr, arang aktif 10 gr, minyak cengkeh 6 ppm E = zeolit 20 gr, arang aktif 10 gr, minyak cengkeh 9 ppm F = zeolit 20 gr, arang aktif 10 gr, minyak cengkeh 12 ppm Analisa data menggunakan acuan statistic Steel dan Torrie, 1991 dengan model rancangan sebagai berikut : Model rancangan yang digunakan dalah : yij = µ + τi + єij yij = data pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah data τi = pengaruh perlakuan ke-i єij = kesalahan percobaan pada perlakuan ke-j dan ulangan ke-i

3.4 Analisis Data

Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kematian ikan, nilai kualitas air suhu, pH, DO, CO 2, TAN, gambaran darah ikan jumlah sel darah merah, sel darah putih, netrofil, limfosit, hemoglobin, dan hematokrit, konsentrasi hormon kortisol dan data histologi jaringan. Data tersebut akan digunakan untuk menghitung parameter yang diamati meliputi tingkat kelangsungan hidup, pertumbuhan harian bobot, NH 3 , jumlah sel darah, dan N:L rasio. Data gambaran darah, hormon kortisol, kelangsungan hidup, pertumbuhan, TAN dan NH 3 dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis ragam anova dengan uji F pada selang kepercayaan 95 menggunakan program MS.exel 2007 untuk menentukan pengaruh terhadap parameter yang diamati. Jika perlakuan berpengaruh nyata maka untuk melihat perbedaan antar perlakuan akan diuji lanjut dengan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil BNT.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL

4.1.1 Penelitian Pendahuluan 4.1.1.1 Kemampuan Puasa Ikan Patin Ikan Patin dengan ukuran 2 gram sebanyak 20 ekor mampu bertahan hidup dalam keadaan puasa hingga 10 hari. Kematian ikan mulai terjadi pada hari ke-11 sebanyak 5 ekor, sedangkan pengamatan pada hari ke-13, SR ikan patin adalah 45 dengan kondisi ikan sudah lemas. Data kemampuan puasa ikan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Kemampuan Puasa Ikan Patin Hari Ke - ∑ Ikan Hidup ∑ Ikan Mati SR Suhu °C pH DO Tingkah Laku ekor ekor mgl Ikan 1 20 0 100 26.4 7,21 6.2 Berenang aktif 2 20 0 100 26.1 7,18 5.9 Berenang aktif 3 20 0 100 26.6 7,35 5.9 Berenang aktif 4 20 0 100 26.3 7,27 5.5 Berenang aktif 5 20 0 100 26.5 7.29 5.8 Berenang aktif 6 20 0 100 26.7 7,32 5.8 Berenang aktif 7 20 0 100 26.5 7,13 5.3 Berenang aktif 8 20 0 100 26.5 7,20 5.9 Berenang aktif 9 20 0 100 26.3 7,24 5.6 Berenang aktif 10 20 0 100 26.8 7,17 5.7 Berenang aktif 11 15 5 75 26.6 7,25 5.4 Berenang aktif 12 12 3 60 26.6 7,12 5.8 Berenang lemas 13 9 3 45 26.4 7,38 5.6 Berenang lemas Hasil 9 11 45 Akhir

4.1.1.2 Tingkat Konsumsi Oksigen Ikan Patin

Ikan patin yang memiliki bobot yang lebih kecil memiliki nilai TKO yang lebih tinggi daripada ikan berukuran besar. Hal ini dapat dilihat dari TKO rata-rata dari ukuran 1 gram sebesar 0,30±0,01 mg O 2. g -1 .jam -1 , ukuran 2 gram sebesar 0,23±0,01 mg O 2. g -1 .jam -1 , kemudian ukuran 3 gram sebesar 0.18±0,02 mg O 2. g - 1 .jam -1 dan ukuran 4 gram sebesar 0.15±0,03 mg O 2. g -1 .jam -1 . Maka dapat diketahui TKO ikan patin ukuran 2 gram adalah sebesar 0,23 mg O 2. g -1 .jam -1 , jadi dalam waktu pengangkutan selama 72 jam oksigen yang