Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

teknologi produksi barang industri lebih seragam tanpa memperhatikan lokasi produksi barang tersebut. 2. Ketidakpastian dalam produksi serta pemasaran. Dalam sektor pertanian terdapat tingkat ketidakpastian yang tinggi. Dalam hal ini produksi sektor pertanian tak luput dari pengaruh cuaca, penyakit menular, serta dampak teknologi baru pada hasil-hasil pertanian. Dari segi pemasaran, banyak komoditi pertanian diperdagangkan di pasar dunia yang harganya tidak stabil, sehingga harga turun-naik secara tiba-tiba. 3. Saling keterkaitan antara pertanian dan bidang-bidang lain. Kelayakan suatu proyek pembangunan barang publik seperti pembangunan jalan akan tergantung pada seberapa jauh proyek tersebut dapat mempengaruhi biaya pemasaran komoditi pertanian. Kelayakan memproduksi komoditi ini sebaliknya tergantung pada biaya pemasaran. Lain halnya dengan produk-produk industri karena biasanya ada kemungkinan mengimpor sarana yang tidak dapat diproduksi secara lokal tenaga terampil asing, komponen-komponen. 4. Intensitas penggunaan lahan. Dalam hal penggunaan lahan, proyek di sektor pertanian jauh lebih intensif dibandingkan dengan proyek-proyek pada sektor lainnya.

2.4 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang dapat dijadikan referensi antara lain penelitian Ridwan 2008, Rachmiyanti 2009, Nurmala 2011, serta Meizi 2002 dan Putra 2012. Ridwan 2008, melakukan penelitian mengenai analisis usahatani padi ramah lingkungan dan padi anorganik di Kelurahan Situgede, Bogor. Penelitian tersebut menganalisis dan membandingkan pendapatan, efisiensi dan kelayakan serta sensitivitas usahatani padi ramah lingkungan dan anorganik. Analisis pendapatan didapatkan hasil bahwa penerimaan total untuk usahatani padi anorganik lebih besar dibandingkan penerimaan total usahatani padi ramah lingkungan. Perbedaan penelitian dengan Ridwan adalah pada penelitian sawah apung hanya melihat kelayakan usahatani dan perbandingan pendapatan. Metode yang digunakan dalam menganalisis pendapatan adalah sama yaitu RC rasio. Rachmiyanti 2009, melakukan penelitian mengenai analisis perbandingan usahatani padi organik metode System of Rice Intensification SRI dengan padi konvensional di Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Tujuan penelitian Rachmiyanti adalah menganalisis pengaruh perubahan sistem usahatani, dari non organik menjadi organik dengan metode SRI. Penelitian ini menggunakan beberapa alat analisis, yaitu analisis pendapatan dan rasio penerimaan dan biaya RC rasio. Perbedaan dengan penelitian sawah apung antara lain lokasi penelitian. Sawah apung terletak di Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran. Rachmiyanti hanya menganalisis perbandingan pendapatan usahatani padi organik dan non organik, sedangan penelitian sawah apung mencakup kelayakan usahatani dan perbandingan pendapatan sawah apung dengan sawah konvensional. Nurmala 2011, melakukan penelitian mengenai analisis ekonomi usahatani padi semi organik dan anorganik pada petani penggarap di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Penelitian tersebut mengkaji mengenai kelayakan sistem usahatani padi semi organik dan anorganik, mengkaji tingkat biaya dan pendapatan usahatani, dan mengidentifikasi faktor- faktor yang mendorong petani untuk mengurangi pemakaian pupuk kimia. Yang membedakan dengan penelitian ini adalah lokasi penelitian, tujuan penelitian, dan metode penelitian. Persamaan dengan penelitian ini adalah dalam mengkaji mengenai kelayakan sistem usahatani. Meizi 2012, melakukan penelitian mengenai studi kelayakan usaha pembibitan itik di Desa Mekar Sari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Penelitian tersebut mengkaji mengenai kelayakan adanya usaha itik di Desa Mekar Sari dengan menganalisis kelayakan secara finansial dan pendekatan aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, aspek sosial, ekonomi dan budaya serta aspek lingkungan. Analisis kelayakan finansial ini menggunakan perhitungan Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, Net Benefit Cost Ratio Net BC, Payback Period PP, dan Analisis Switching Value. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada lokasi penelitian dan usahatani yang diteliti. Meizi menganalisis kelayakan finansial pembibitan itik dengan pendekatan aspek-aspek, sedangkan pada penelitian ini menganalisis kelayakan