Tingkat Biaya dan Pendapatan Usahatani Sawah Apung dan Konvensional
                                                                                1. Pestisida Insek Serangga
Bahan baku pembuatan pestisida insek yaitu daun sirsak, daun nangka, dan buah  maja.  Ketiga  bahan  tersebut  dihaluskan  dan  ditambahkan  air  lalu  di
fermentasi selama tiga hari. Pestisida ini efektif untuk ulat, kutu kebul, belalang, dan lain-lain.
2. Pestisida Fungisida Penyakit
Bahan  baku  pembuatan  pestisida  fungisida  yaitu  jahe,  kencur,  kunyit,  dan rempah-rempah  lainnya.  Bahan  tersebut  dihaluskan  dan  ditambahkan  air,  lalu
disimpan  selama  tiga  hari.  Pestisida  ini  efektif  untuk  membunuh  jamur  atau cendawan  yang  menyebabkan  busuk  akar,  layu  semai,  bercak  pada  daun  dan
batang, dan lain-lain. 3.
Pestisida Prodensida Pengerat Bahan baku pembuatan pestisida prodensida menggunakan urin, ubi galung
dan keong yang telah mati. Dicacah dan dicampur dengan air lalu diamkan selama tiga  hari.  Penggunaan  urin  sebagai  pestisida  organik  hanya  bersifat  mengusir
hewan  pengerat,  sedangkan  penggunaan  pestisida  organik  dengan  menggunakan ubi galung dan keong dapat membuat hewan pengerat menjadi mandul dan tidak
dapat  berkembang  biak.  Pestisida  ini  efektif  untuk  beberapa  hewan  pengerat seperti  tikus,  musang,  dan  lain-lain.  Secara  umum  langkah-langkah  dalam
pengelolaan sawah apung dapat di lihat di Tabel 6. Tabel 6 Langkah-Langkah Pengelolaan Sawah Apung di Desa Ciganjeng
No Langkah Langkah
Deskripsi Gambar
1. Areal sawah yang akan digunakan
sebagai  tempat  budidaya  sawah apung  harus  dipastikan  selama    1
musim  minimal  ketinggian  air lebih dari 20 cm.
2. Siapkan  media  kompos  organik
yang  dicampur  dengan  tanah dengan  perbandingan  2  :  1.
Organik  yang  telah  diproses dengan
dekomposer sejenis
Micro  Organisme  Lokal  MOL dan lain-lain.
Tabel 6 Lanjutan
No. Langkah-Langkah
Deskripsi Gambar
3. a.
Siapkan bambu
dengan diameter  minimal  7  cm  dan
dipotong  panjang  5  meter sebanyak  3  batang  2  bagian
luar  dan  1  bagian  dalam kemudian    lebar  2  meter
sebanyak  2  batang  untuk bingkai bagian luar.
b. Siapkan  bambu dan dipotong
panjang  masing-masing  2 meter  sebanyak  5-6  batang
kemudian di belah kecil kecil sehingga  membentuk  seperti
tikar  kemudian  dipasangkan dengan  cara  diikat  pada
bagian lebarnya.
4. Rakit yang telah terbentuk dibawa
ke  wilayah  banjir  dimana  sawah apung akan ditempatkan.
5. Siapkan
persemaian ditempat
terpisah  dengan  pola  SRI  usia persemaian  10-12  Hari  Setelah
Semai  HSS  benih  padi  akan dicabut  dan  siap  dipindahkan  ke
sawah apung.
6. Siapkan  media
sabut  kelapa kasar  dan  dipasangkan  diatas
rakit  dimana    bagian  lunaknya menghadap ke atas.
Tabel 6 Lanjutan
No. Langkah-Langkah
Deskripsi Gambar
7. Tebarkan  media  tanam  organik
yang  telah  siap  pakai  disiapkan sebelumnya dengan ketebalan 3
– 5 cm.
8. Setelah  calon  sawah  apung  siap
buatlah buatlah
gariscaplak untuk  memudahkan  jarak  tanam
sehingga  teratur  rapih  dengan jarak tanam 25x25 cm.
9. Lakukan  penanaman  padi  yang
telah disiapkan
dipersemaian dengan  cara  tanam  huruf    L
antara  akar  dan  batang    padi dengan  kedalaman  0,5-  1  cm
dengan masing-masing satu benih satu  lubang  tanam,  siapkan  20-30
benih  padi  sisa  di  tanamkan dipinggir  rakit  untuk  persediaan
penyulaman.
10. Siapkan  pembuatan  kompos  cair
organik yang
mempunyai kelengkapan
unsur yang
dibutuhkan tanaman
sebagai media  ZPT  Zat  Perangsang
Tumbuh    PPC  Pupuk  Pelengkap Cair
                                            
                