Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelembagaan merupakan aturan-aturan sedangkan organisasi merupakan sekumpulan orang yang terlibat dalam
kelembagaan tersebut. Persiapan dalam tahap penanggulangan bencana menurut Lindell dan
Parter 2003 salah satunya adalah dengan menentukan dan mengkoordinasikan organisasi yang bertanggung jawab dalam penanggulangan bencana. Organisasi
tersebut harus mendapatkan sumberdaya yang dapat digunakan dalam penanggulangan bencana seperti fasilitas, anggota dan alat bantu.
2.1.3.2 Derajat Kohesi Sosial Masyarakat
Kohesivitas kelompok atau masyarakat merupakan karakteristik sosial yang sangat penting didalam masyarakat. Menurut Cartwright dan Zander 1968
yang dikutip oleh Hadipranata 1986, kohesivitas merupakan derajat kekuatan ikatan yang berperan dalam keanggotaan kelompok. Lebih lanjut lagi, kohesivitas
merupakan kekuatan interaksi diantara anggota kelompok dalam suatu kerjasama. Masyarakat lebih ditentukan oleh sosialisasi atau interaksi yang memiliki
kohesivitas sehingga kelompok tersebut berdiri bersama-sama Shaw, 1971 dalam Hadipranata, 1986.
Johnson dan Johnson 1975 sebagaimana dikutip oleh Ramdhani dan Martono 1996 mengartikan kohesivitas kelompok sebagai suatu keadaan
kelompok yang sudah membentuk kohesi, yang ditandai dengan kapasitas kelompok tersebut untuk mempertahankan keanggotaan anggotanya sehingga
akan bekerjasama dengan kompak dalam mencapai tujuan bersama. Di lain pihak, Collin dan Raven 1964 dalam Arishanti 2005 menjelaskan bahwa kohesi
kelompok merupakan keadaan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok dan mencegahnya meninggalkan kelompok. Sebuah
kelompok dikatakan sudah kohesif apabila terdiri dari anggota yang berusaha untuk mengaktualisasikan berbagai kemampuan untuk mencapai kehendak
bersama Ramdhani dan Martono, 1996. Dion 1973 dalam Ramdhani dan Martono 1996 melaporkan bahwa
dalam kelompok yang kohesif, komunikasi lebih lancar, kooperatif, dan lebih dimungkinkan untuk memberikan koreksi yang positif. Kohesivitas juga membuat
anggota kelompok saling mempengaruhi dengan kuat, bahkan membuat kesepakatan kelompok yang kompak dalam pengambilan keputusan kelompok
Festinger dkk, 1950 dalam Hadipranata, 1986. Penelitian yang dilakukan oleh Nasution 2005 mengenai penanggulangan
bencana berbasis masyarakat menemukan bahwa hubungan kekerabatan yang sangat erat dan nilai gotong royong yang sangat tinggi dapat membantu
masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana.
2.1.3.3 Stratifikasi Sosial