3.5.3 Analisis mikrobiologi
1. Uji angka lempeng total SNI 01-2332.03-2006 Uji mikrobiologis dilakukan dengan perhitungan jumlah bakteri yang ada
dalam sampel dengan pengenceran sesuai keperluan dan dilakukan secara duplo. Pembuatan larutan contoh dilakukan secara duplo. Pembuatan larutan contoh
dengan cara mencampurkan 10 gram sampel dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi 90 ml larutan garam 0,85 steril, kemudian dikocok
hingga homogen. Campuran tersebut diambil 1 ml dan dimasukkan ke dalam botol berisi 9 ml larutan garam 0,85 steril sehingga diperoleh contoh dengan
pengenceran 10
-2
, kemudian dikocok hingga homogen. Banyaknya pengenceran dilakukan hingga pengenceran 10
-5
sesuai kebutuhan penelitian. Pemipetan dilakukan dari masing-masing tabung pengenceran sebanyak 1
ml larutan contoh dan dipindahkan ke dalam cawan petri steril secara duplo dengan menggunakan pipet steril. Larutan media agar NA dimasukkan ke dalam
cawan petri sebanyak ± 10 ml sambil digoyangkan hingga merata metode tuang. Kemudian didiamkan beberapa saat hingga membentuk agar dan dalam kondisi
aseptik. Cawan petri yang telah berisi agar dan larutan contoh dimasukkan ke dalam inkubator pada suhu sekitar 35 °C selama 48 jam. Pengamatan dilakukan
dengan menghitung jumlah koloni yang ada di dalam cawan petri. Jumlah koloni bakteri yang dihitung adalah cawan petrii yang mempunyai koloni bakteri antara
30 – 300 koloni. Seluruh pekerjaan dilakukan secara aseptik untuk mencegah kontaminasi yang tidak diinginkan dan pengamatan secara duplo untuk
meningkatkan ketelitian.
3.5.4 Nilai a
w
AOAC 1995
Pengukuran nilai a
w
produk menggunakan a
w
meter merk Shibaura tipe Wa-360 dengan cara kerja sebagai berikut: tombol power ditekan untuk
menghidupkan alat, tekan tombol start, tunggu sampai tampak tulisan start dan masukkan produk hingga muncul nilai a
w
. Pengukuran dilakukan duplo untuk masing-masing ulangan.
3.5.5 Analisis bilangan TBA Thiobarbituric Acid metode Tarladgis Apriyantono et al. 1989
Sampel ditimbang sebanyak 10 gram dengan teliti, lalu dimasukkan ke dalam wearing blender, kemudian ditambahkan 50 ml akuades dan dihancurkan.
Sampel yang telah dihancurkan dipindahkan secara kuantitatif ke dalam labu destilasi sambil dicuci dengan 47,5 ml akuades. Selanjutnya, ditambahkan ± 2,5
ml HCl 4 M atau hingga pH menjadi 1,5. Sampel didestilasi dengan menggunakan pendingin tegak alat destilasi hingga diperoleh cairan destilat
sebanyak 50 ml selama ± 10 menit pemanasan. Destilat yang diperoleh diaduk hingga homogen dan dipipet ke dalam tabung reaksi bertutup sebanyak 5 ml.
Pereaksi TBA ditambahkan sebanyak 5 ml, kemudian divorteks hingga homogen. Larutan sampel dipanaskan dalam air mendidih selama 35 menit kemudian
didinginkan dengan air mengalir selama 10 menit. Larutan blanko dibuat dengan menggunakan 5 ml akuades dan 5 ml
pereaksi dengan cara yang sama seperti penetapan sampel. Larutan blanko digunakan sebagai titik nol dalam pengukuran absorbansi. Larutan sampel
kemudian diukur nilai absorbansinya pada panjang gelombang 528 nm. Bilangan TBA didefinisikan sebagai mg malonaldehid per Kg sampel. Penghitungan
bilangan TBA dalam sampel dilakukan melalui persamaan: Bilangan TBA =
Keterangan: TBA = Thiobacbirturic Acid mg malonaldehid per kg sampel A
528
= Nilai absorbansi pada 528
3.6 Analisis Data 3.6.1 Analisis deskriptif