Analisis proksimat udang kering tanpa kulit

3.5.2 Analisis proksimat udang kering tanpa kulit

1. Analisis kadar air SNI 01-2354.2-2006 Cawan porselin dikeringkan dalam oven pada suhu 102-105 °C selama 30 menit. Kemudian cawan tersebut diletakkan ke dalam desikator selama lebih kurang 30 menit, kemudian didinginkan dan ditimbang hingga beratnya konstan. Cawan dan sampel ebi seberat 1-2 g ditimbang dengan timbangan digital. Kemudian cawan tersebut dimasukkan ke dalam oven pada suhu 102-105 °C selama kurang lebih 6 jam. Cawan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam desikator dan dibiarkan sampai dingin lalu ditimbang sampai didapat berat yang konstan. Perhitungan kadar air dapat dihitung dengan rumus: Keterangan: A = Berat cawan kosong g B = Berat cawan dengan sampel g C = Berat cawan dengan sampel setelah dikeringkan g 2. Analisis kadar abu SNI 2354.1:2010 Prinsip penetapan kadar abu yaitu abu dalam bahan pangan ditetapkan dengan menimbang sisa mineral hasil pembakaran bahan organik pada suhu sekitar 550-600 °C. Cawan porselin dikeringkan dalam oven pada suhu 102-105 °C selama 30 menit. Sebanyak 1-2 g sampel ebi ditimbang dalam cawan porselin yang telah diketahui beratnya. Contoh kemudian dikeringkan dalam oven dan diarangkan selanjutnya diabukan dalam tanur pada suhu 600 °C selama 6-8 jam sampai pengabuan sempurna abu berwarna putih. Contoh didinginkan dalam desikator kemudian ditimbang. Untuk menghitung kadar abu digunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: A = Berat cawan kosong g B = Berat cawan dengan sampel ebi g C = Berat cawan abu porselin dengan sampel setelah diabukan g 3. Analisis kadar protein SNI 01-2354.4-2006 Timbang 2 gram bahan dalam labu Kjeldahl kemudian ditambahkan 1,9 ± 0,1 g K 2 O 4 40 ± 10 mg HgO, 2,0 ± ml H 2 SO 4 . Selanjutnya dengan penambahan batu didih, larutan didihkan 1-1,5 jam sampai cairan menjadi jernih. Setelah larutan didinginkan dan diencerkan dengan akuades, sampel didestilasi dengan penambahan 8-10 ml larutan NaOH – Na 2 S 2 O 3 . Hasil destilasi ditampung dengan erlenmeyer yang telah berisi 5 ml H 3 BO 3 dan 2-4 tetes indikator merah metil dan alkohol dengan perbandingan 2:1. Destilat yang diperoleh kemudian dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N hingga terjadi perubahan warna dari hijau menjadi abu- abu. Hasil yang diperoleh adalah total N, yang kemudian dinyatakan dalam faktor konversi 6,25. Kadar protein yang dihitung berdasarkan rumus perhitungan: Kadar protein = N x faktor konversi 6,25 4. Analisis kadar lemak SNI 01-2354.3-2006 Timbang labu alas bulat kosong A g. Timbang 2 g homogenat contoh B g masukkan dalam selongsong lemak. Masukkan berturut-turut 150 ml Chloroform ke dalam labu alas bulat, selongsong lemak ke dalam extractor soxhlet, dan pasang rangkaian soxhlet dengan benar. Lakukan ekstraksi pada suhu 60 °C selama 8 jam. Evaporasi campuran lemak dan chloroform dalam labu alas bulat sampai kering. Masukkan labu alas bulat yang berisi lemak ke dalam oven suhu 105 °C selama ± 2 jam untuk menghilangkan sisa chloroform dan uap air. Dinginkan labu dan lemak di dalam desikator selama 30 menit. Timbang berat labu alas bulat yang berisi lemak C g sampai berat konstan. Kerjakan pengujian minimal duplo dua kali. Perhitungan lemak pada sampel adalah: Keterangan: A = Berat labu alas kosong g B = Berat contoh g C = Berat labu alas bulat dan lemak hasil ekstraksi g

3.5.3 Analisis mikrobiologi