Dalam mengatasi masalah tersebut, penggunaan model antrian dapat membantu pihak pengelola tempat rekreasi untuk menciptakan sistem antrian
yang tepat. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menentukan jumlah loket yang dibuka. Jika loket yang dibuka terlalu sedikit maka para
pengunjung harus menunggu lebih lama untuk masuk ke tempat rekreasi. Akan tetapi, jika loket yang dibuka maksimal maka akan meningkatkan biaya
operasional dari pihak pengelola tempat rekreasi tersebut. Oleh sebab itu, pihak pengelola tempat rekreasi harus merancang sistem antrian yang sesuai
agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan diharapkan akan meningkatkan jumlah pengunjung yang datang.
1.2 Perumusan Masalah
Masalah antrian akan mengganggu kenyamanan pengunjung saat berekreasi di The Jungle. Hal ini dapat dilihat dengan panjangnya antrian di
depan loket ticketing pintu masuknya. Antrian yang panjang dapat menimbulkan biaya, yaitu biaya bagi pengunjung yang kehilangan sebagian
waktu dan tenaga karena harus menunggu lama.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu model antrian yang tepat serta efisien untuk meningkatkan pelayanan dan kualitas pada tempat rekreasi The Jungle
yang memiliki jumlah pengunjung yang berfluktuasi. Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas,
maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.
Bagaimana model antrian yang terjadi di tempat rekreasi The Jungle Waterpark selama ini ?
2. Bagaimana sistem antrian yang optimal di bagian ticketing di tempat
rekreasi The Jungle Waterpark selama jam sibuk ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian
ini yaitu:
1. Mengidentifikasi model antrian yang digunakan The Jungle Waterpark
selama ini
2. Menganalisis sistem antrian di bagian ticketing pada The Jungle
Waterpark yang dapat menghasilkan solusi optimal selama jam sibuk.
1.4 Batasan Penelitian
Batasan-batasan dalam penelitian adalah : 1.
Penelitian difokuskan pada antrian ticketing karena merupakan pintu masuk dari tempat rekreasi The Jungle Waterpark.
2. Penelitian difokuskan pada jam sibuk selama satu bulan pada pukul
09.00 – 12.00 WIB di tempat rekreasi The Jungle Waterpark.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pihak pengelola tempat rekreasi The Jungle Waterpark dalam hal pemberian
gambaran kinerja ticketing yang optimal guna meningkatkan kepuasan
para pengunjung.
Manfaat penelitian ini bagi penulis yaitu dapat mengaplikasikan teori manajemen operasi pada khususnya mengenai teori antrian dan
model antrian yang didapat sewaktu kuliah dan melihat apa yang terjadi pada kenyataannya di lapangan. Selain itu, dapat menambah pengetahuan
serta wawasan dalam bidang manajemen operasi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan serta
informasi bagi dunia akademis mengenai model antrian dan teori antrian.
II. TINJAUAN PUSTAKA