Alternatif Model antrian dengan Mengubah Jumlah Loket

pada The Jungle Waterpark. Dengan jumlah server hanya dua tidak akan menampung jumlah pengunjung yang datang ke tempat wisata ini. Apabila waktu menunggu dalam antrian lama, berakibat berkurangnya kepuasan pengunjung yang datang.

4.7 Alternatif Model antrian dengan Mengubah Jumlah Loket

Alternatif model antrian dengan mengubah jumlah loket dapat diasumsikan dengan kecepatan kedatangan pengunjung dan kecepatan pelayanan sama seperti keadaan aktual. Apabila jumlah loket ditambah berarti maka dapat mengoptimalkan pelayanan yang diberikan kepada pengunjung. Data hasil perhitungan model antrian dengan mengubah jumlah loket dari 2 dua menjadi 3 tiga lalu 4 empat. Hasil perhitungan dapat dilihat di Tabel 6,7 dan 8 berikut. Tabel 6. Hasil perhitungan dengan jumlah loket 2 dua Parameter Value Parameter Value Minutes Seconds MMs Average server utilization 0,89 Arrival rate lambda 135 Average number in the queue Lq 6,64 Service rate mu 76 Average number in the system Ls 8,41 Number of servers 2 Average time in the queue Wq 0,05 2,95 176,94 Average time in the system Ws 0,06 3,74 224,31 Tabel 7. Hasil perhitungan dengan jumlah loket 3 tiga Parameter Value Parameter Value Minutes Seconds MMs Average server utilization 0,59 Arrival rate lambda 135 Average number in the queue Lq 0,5 Service rate mu 76 Average number in the system Ls 2,28 Number of servers 3 Average time in the queue Wq 0 0,22 13,34 Average time in the system Ws 0,02 1,01 60,71 Tabel 8. Hasil perhitungan dengan jumlah loket 4 empat Parameter Value Parameter Value Minutes Seconds MMs Average server utilization 0,44 Arrival rate lambda 135 Average number in the queue Lq 0,1 Service rate mu 76 Average number in the system Ls 1,88 Number of servers 4 Average time in the queue Wq 0 0,04 2,63 Average time in the system Ws 0,01 0,83 50 Berdasarkan Tabel 6,7, dan 8, alternatif penambahan jumlah loket ternyata dapat meningkatkan atau menurunkan tingkat penggunaan fasilitas pelayanan average server utilization dari 0,89 pada saat menggunakan 2 dua loket menjadi 0,59 saat menggunakan 3 tiga loket dan 0,44 saat menggunakan 4 empat loket. Hal ini dapat diartikan bahwa para karyawan di loket dapat melakukan aktivitas lain seperti makan, beribadah, dan lain sebagainya. Pada jumlah rata-rata orang yang menunggu dalam antrian average number in the queue apabila jumlah loket adalah 2 dua adalah 6,64 atau dapat dibulatkan menjadi 7 orang dan menurun drastis saat jumlah loket yang dibuka 3 tiga yaitu senilai 0,5 orang atau 1 orang dan pada saat loket yang dibuka 4 empat dengan nilai 0,1 orang atau hampir 0 orang. Dengan menurunnya jumlah orang rata-rata dalam sistem maka pengunjung semakin sedikit waktu tunggu. Hal yang sama terjadi juga pada jumlah pengunjung rata-rata dalam sistem average number in the system. Apabila jumlah loket adalah 2 dua bernilai 8,41 atau dapat dibulatkan menjadi 8 orang dan menurun drastis saat jumlah loket yang dibuka 3 tiga yaitu senilai 2,28 orang atau 2 orang dan pada saat loket yang dibuka 4 empat dengan nilai 1,88 orang atau hampir 1 orang. Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pengunjung untuk menunggu dalam antrian average time in the queue pada keadaan 2 dua loket adalah 176,94 detik dan menurun secara signifikan ke 13,34 detik apabila loket yang dibuka adalah 3 tiga loket dan turun menjadi 2,63 detik apabila loket yang dibuka adalah 4 loket. Semakin sedikit waktu rata-rata yang dihabiskan untuk menunggu maka semakin cepat juga pengunjung masuk ke dalam tempat rekreasi dan akan meningkatkan kepuasan pengunjung. Parameter terakhir yang dapat dilihat untuk dijadikan pembanding adalah waktu rata-rata yang dihabiskan seseorang pengunjung dalam sistem average time in the system. Keadaan awal adalah 2 dua loket dengan nilai 224,31 detik lalu menurun menjadi 60,71 detik dengan 3 tiga loket dan 50 detik untuk 4 empat loket yang dibuka.

4.8 Analisis Biaya Antrian