Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

4 2. Bagaimana elastisitas penyerapan tenagakerja di Kalimantan Timur selama periode waktu 2003-2010?

1.3. Tujuan Penelitian

Pembangunan telah menyebabkan terjadinya pergeseran peranan dari Sektor Pertanian menuju Sektor Industri dan Jasa-jasa. Peranan Sektor Industri dan Jasa-jasa biasanya meningkat seiring dengan turunnya peranan Sektor Pertanian. Atas dasar hal-hal tersebut maka penulis bermaksud : 1. Mempelajari gambaran umum ketenagakerjaan di Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2003-2010. 2. Mengkaji pergeseran penyerapan tenagakerja secara sektoral Pertanian, Industri dan Jasa-jasa. 3. Menganalisis hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan penciptaan kesempatan kerja.

1.4. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri maupun bagi pihak lain. 1. Bagi pembaca khususnya para pengambil kebijakan di lingkungan pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Timur diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dalam menyusun perencanaan kegiatan pembangunan khususnya di bidang ketenagakerjaan dan perekonomian di masa yang akan datang. 5 2. Bagi penulis yaitu meningkatkan pengetahuan dan memberikan pemahaman yang cukup mendalam dalam hal ketenagakerjaan dan perekonomian di Provinsi Kalimantan Timur. 3. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai acuan, bahan pertimbangan dan sebagai sumber informasi untuk penelitian selanjutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Masalah Ketenagakerjaan

Pada dasarnya pengangguran merupakan penduduk usia produktif yang tidak mendapatkan kesempatan bekerja dengan berbagai sebab. Dinamika pasar tenagakerja menunjukkan bahwa peningkatan penawaran tenagakerja tidak selalu diikuti peningkatan yang seimbang pada permintaan tenagakerja. Hal ini, disebabkan oleh laju pertumbuhan ekonomi yang diperoleh suatu wilayah belum tentu diikuti pula dengan laju pertumbuhan penyerapan tenagakerja Tjiptoherijanto, 1998. Pada mulanya Badan Pusat Statistik BPS mendefinisikan pengangguran terbuka sebagai penduduk berusia 15 tahun ke atas yang dalam kondisi tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan. Kegiatan mencari pekerjaan dapat dilakukan oleh mereka yang sama sekali belum pernah bekerja atau mereka yang pernah bekerja, karena suatu hal berhenti atau diberhentikan. Usaha mencari pekerjaan tidak terbatas pada periode seminggu sebelum pencacahan, mereka yang berusaha mendapatkan pekerjaan dan permohonannya telah dikirim lebih dari satu minggu yang lalu tetap dianggap sebagai mencari pekerjaan. Sejak tahun 2001 definisi pengangguran terbuka diperluas mengikuti rekomendasi International Labour Organization ILO. Menurut konsep ILO, pengangguran terbuka terdiri dari : 7 1. Mereka yang mencari pekerjaan. 2. Mereka yang mempersiapkan usaha. 3. Mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan. 4. Mereka yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Mempersiapkan usaha adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka mempersiapkan usaha atau pekerjaan yang “baru” yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan atau keuntungan atas resiko sendiri. Dikategorikan sebagai mempersiapkan usaha apabi la “tindakannya nyata” seperti mengumpulkan modal atau perlengkapan, mencari lokasi atau tempat usaha, mengurus surat ijin usaha dan sebagainya. Mempersiapkan usaha tidak termasuk yang baru merencanakan, berniat, dan baru mengikuti kursus atau pelatihan dalam rangka membuka usaha. Kegiatan mempersiapkan suatu usaha atau pekerjaan tidak terbatas dalam jangka waktu seminggu yang lalu saja, tetapi dapat dilakukan beberapa waktu yang lalu asalkan seminggu yang lalu masih berusaha untuk mempersiapkan suatu kegiatan usaha.

2.2. Struktur Perekonomian

Pertumbuhan ekonomi dari suatu daerah akan dapat dilihat dari pertumbuhan nilai Produk Domestik Regional Bruto PDRB, dimana untuk menghitung pertumbuhannya dipakai atas dasar harga konstan. Pertumbuhan atau pergerakan yang terjadi pada nilai PDRB akan turut mempengaruhi secara positif laju pertumbuhan kesempatan kerja. Dengan demikian, adanya peningkatan nilai