Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

9

2.3. Penelitian Terdahulu

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BAPPENAS, Badan Pusat Statistik BPS dan United Nations Development Programme UNDP pada tahun 2001 melakukan penelitian tentang Laporan Pembangunan Manusia Indonesia tahun 2001, khususnya dalam rangka menuju konsensus baru demokrasi dan pembangunan manusia di Indonesia. Dari penelitian itu dapat diketahui bahwa meskipun telah terjadi pergeseran menuju industri pengolahan dan industri padatkarya, namun dilihat dari segi penyerapan tenagakerja, pertanian tetap menjadi sumber penting. Sepanjang dekade 1980-an, pertanian terus mempekerjakan lebih dari 50 persen dari total penduduk yang bekerja. Pada akhir 1980-an, peningkatan industri pengolahan padatkarya mulai menurunkan proporsi penyerapan tenagakerja di sektor pertanian dari 55 persen pada tahun 1985 menjadi 50 persen pada tahun 1990 dan menjadi 44 persen pada akhir dekade 1990-an. Tetapi hingga saat penelitian itu dilakukan, sekitar 35 juta orang Indonesia masih bekerja di sektor pertanian, dengan 17 juta lainnya bekerja di bidang perdagangan dan restoran. Pergeseran ini mencerminkan penurunan pertumbuhan pekerja di sektor pertanian dari empat persen per tahun pada periode 1980-1985, menjadi di bawah satu persen pada periode 1985-1990 dan menjadi minus dua persen pada dekade 1990-an. Sedangkan pertumbuhan pekerja di sektor industri mengalami percepatan dari lima persen menjadi tujuh persen dari awal hingga akhir dekade 1990-an, hanya turun menjadi enam persen paruh pertama dekade 1990-an. Pertumbuhan tenagakerja di sektor jasa berfluktuasi antara tiga persen dan empat 10 persen selama dekade 1980-an, dan meningkat menjadi sekitar lima persen pada tahun 1990-an. Kariyasa 2002, melakukan penelitian yang bertujuan untuk melihat perubahan struktural yang terjadi dalam perekonomian Indonesia pada tahun 1995-2001, khususnya dinamika perubahan struktural ekonomi dan kesempatan kerja dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa telah terjadinya perubahan struktur ekonomi yang tidak diikuti oleh perubahan struktur penyerapan tenagakerja secara proporsional dan bahkan cenderung struktur penyerapan tenagakerja tidak berubah. Sehingga akan menyebabkan terjadinya penumpukan tenagakerja pada satu sektor. Fenomena ini akan menyebabkan semakin timpangnya produktivitas yang dihasilkan. Selanjutnya hal ini akan berdampak pada semakin timpangnya pendapatan antara pekerja di sektor pertanian dan industri. Badan Pusat Statistik 2006 melakukan penelitian tentang analisis pengangguran terdidik di Indonesia tahun 2001-2005, dimana di dalamnya juga diteliti mengenai pergeseran struktur ketenagakerjaan dari primer menuju sekunder dan tersier dengan metode analisis deskriptif. Selain itu juga diteliti hubungan antara kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi dengan analisis elastisitas kesempatan kerja. Hasil dari penelitian ini apabila dilihat dari sisi ketenagakerjaan yaitu selama periode tahun 2001 sampai tahun 2005, jumlah penduduk usia kerja bergerak dari 144,03 juta jiwa menjadi 158,49 juta jiwa. Sementara penduduk 11 angkatan kerja bergerak dari 98,81 juta jiwa pada tahun 2001 menjadi 105,86 juta jiwa pada November 2005. Namun demikian, secara keseluruhan perkembangan partisipasi penduduk usiakerja dalam kegiatan perekonomian mengalami penurunan, terlihat dari menurunnya indikator Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK dari 68,6 persen pada tahun 2001 menjadi 66,8 persen pada tahun 2005. Peningkatan pertumbuhan ekonomi selama periode 2001-2005 belum diikuti peningkatan penyerapan tenagakerja. Dengan interval pertumbuhan ekonomi tiga persen hingga lima persen pada periode 2001-2005, rata-rata penyerapan tenagakerja akibat pertumbuhan ekonomi setiap satu persennya berada pada kisaran sekitar 200 ribu jiwa sampai dengan 300 ribu jiwa. Rendahnya tingkat penyerapan tenagakerja ini juga tercermin dari menurunnya perubahan indikator Tingkat Kesempatan Kerja TKK dari 91,9 persen pada tahun 2001 menjadi 88,76 persen pada tahun 2005.

2.4. Kerangka Pemikiran