7
1. Mereka yang mencari pekerjaan.
2. Mereka yang mempersiapkan usaha.
3. Mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin
mendapatkan pekerjaan. 4.
Mereka yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Mempersiapkan usaha adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
dalam rangka mempersiapkan usaha atau pekerjaan yang “baru” yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan atau keuntungan atas resiko sendiri. Dikategorikan
sebagai mempersiapkan
usaha apabi
la “tindakannya nyata” seperti mengumpulkan modal atau perlengkapan, mencari lokasi atau tempat usaha,
mengurus surat ijin usaha dan sebagainya. Mempersiapkan usaha tidak termasuk yang baru merencanakan, berniat, dan baru mengikuti kursus atau pelatihan dalam
rangka membuka usaha. Kegiatan mempersiapkan suatu usaha atau pekerjaan tidak terbatas dalam jangka waktu seminggu yang lalu saja, tetapi dapat dilakukan
beberapa waktu yang lalu asalkan seminggu yang lalu masih berusaha untuk mempersiapkan suatu kegiatan usaha.
2.2. Struktur Perekonomian
Pertumbuhan ekonomi dari suatu daerah akan dapat dilihat dari pertumbuhan nilai Produk Domestik Regional Bruto PDRB, dimana untuk
menghitung pertumbuhannya dipakai atas dasar harga konstan. Pertumbuhan atau pergerakan yang terjadi pada nilai PDRB akan turut mempengaruhi secara positif
laju pertumbuhan kesempatan kerja. Dengan demikian, adanya peningkatan nilai
8
PDRB suatu daerah bisa diharapkan akan meningkatkan permintaan tenagakerja di daerah tersebut.
Adanya pemikiran yang cenderung mengkaitkan pertumbuhan kesempatan kerja dengan pertumbuhan ekonomi, karena didasarkan pada suatu asumsi bahwa
dari pertambahan pertumbuhan ekonomi yang meningkat diharapkan dapat membuka pertambahan kesempatan kerja yang lebih luas. Kenyataan yang terjadi
tidak seluruhnya demikian, karena pertambahan pertumbuhan ekonomi yang meningkat tidak selalu menjamin pertambahan kesempatan kerja yang lebih luas.
Menurut Manning 1984, lapangan pekerjaan utama bagi penduduk yang bekerja sering dianalisis dengan membedakannya dalam tiga sektor utama yaitu,
Sektor Pertanian Agriculture = A yang meliputi pertanian, kehutanan, peternakan, perburuan dan perikanan, Sektor Industri Manufacture = M yang
meliputi pertambangan, industri, listrikair dan bangunan, Sektor Jasa-jasa Services = S yang meliputi perdagangan, angkutan, keuangan, jasa dan lainnya.
Biasanya analisis data mengenai kegiatan penduduk menitikberatkan pada alokasi kesempatan kerja menurut sektor, pola perpindahan dari sektor pertanian
A ke sektor lainnya, dan penyebab perpindahan serta implikasi kebijakannya. Proses pembangunan ekonomi biasanya disertai dengan perpindahan tenagakerja
Sektor A ke Sektor M dan S. Perpindahan tenagakerja dari Sektor Pertanian A ke Sektor Industri M atau Jasa-jasa S banyak disoroti oleh ekonom untuk
menghitung peningkatan produktivitas tenagakerja, penyerapan tenagakerja dan juga pendapatan angkatan kerja Todaro dan Smith, 2006.
9
2.3. Penelitian Terdahulu