12
Sumatera, PDRB Kalimantan Timur menduduki peringkat pertama. Begitu juga, jika secara regional dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Kalimantan, maka
Provinsi Kalimantan Timur tetap mempunyai tingkat PDRB tertinggi. Studi ini dilakukan untuk menganalisa bagaimana pergeseran struktur
ketenagakerjaan di Kalimantan Timur dengan metode analisis deskriptif. Selain itu, ingin diteliti juga mengenai hubungan antara kesempatan kerja dan
pertumbuhan ekonomi dengan metode analisis elastisitas kesempatan kerja.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Implikasi Kebijakan Proses Pembangunan
di Kalimantan Timur
PDRB Kalimantan Timur tahun 2010 tinggi
Pergeseran struktur ekonomi
Analisis Deskriptif Hubungan pertumbuhan
ekonomi dan kesempatan kerja
Elastisitas kesempatan kerja
13
2.5. Hipotesis
Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :
1. Terjadi perubahan penyerapan tenagakerja dari sektor pertanian menuju sektor
industri dan sektor jasa-jasa. 2.
Setiap kenaikan satu persen pertumbuhan ekonomi maka akan diikuti pula oleh kenaikan kesempatan kerja pada sektor pertanian, industri dan jasa-jasa.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam studi ini terdiri dari data sekunder. Sumber data utama yang digunakan adalah data ketenagakerjaan dan pendapatan regional
dalam bentuk Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Data pendapatan regional dirinci menurut lapangan usaha utama sektor dengan menggunakan
pendekatan Atas Dasar Harga Berlaku ADHB dan Atas Dasar Harga Konstan ADHK tahun 2000.
Data sekunder ketenagakerjaan diperoleh dari data Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas tahun 2003 sampai tahun 2010. Data pendapatan regional
diperoleh dari publikasi BPS Provinsi Kalimantan Timur mengenai PDRB Kalimantan Timur menurut lapangan usaha tahun 2003-2010.
3.2. Metode Analisis 3.2.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bersifat eksploratif walaupun data yang diperoleh sama tetapi cara menginterpretasikan data atau mengambil kesimpulan bisa berbeda.
Analisis deskriptif mudah dipahami semua pihak tanpa membedakan latar belakang pembaca. Analisis deskriptif dalam penelitian ini menyajikan
15
rangkuman statistik, indikator ketenagakerjaan, analisis tabel silang dan analisis gambar atau grafik.
Bentuk analisis deskriptif yang digunakan adalah analisis diferensiasi yang merupakan pengamatan terhadap dua nilai atau dua karakteristik yang cenderung
kontras, seperti laki-laki dan perempuan, kota dan desa. Ukuran yang digunakan adalah angka absolut dan juga persentase dari peubah yang diterangkan.
3.2.2. Elastisitas Kesempatan Kerja
Dalam menganalisis daya serap masing-masing sektor atau lapangan usaha terhadap pekerja, beberapa ekonom telah mencoba mengkaitkan angka laju
pertumbuhan jumlah pekerja dengan laju pertumbuhan nilai tambah Produk Domestik Bruto masing-masing menurut lapangan usaha.
Alat analisis yang digunakan untuk menghubungkan antara kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi adalah angka elastisitas kesempatan kerja. Angka
ini menunjukkan berapa persen kesempatan kerja akan bertambah untuk setiap satu persen kenaikan pertumbuhan ekonomi.
Asumsi yang dipakai dalam penghitungan angka elastisitas ini adalah pertumbuhan pekerja di suatu sektor adalah akibat dari pertumbuhan nilai
produksi nyata di sektor tersebut. Ananta dan Tjiptoherijanto 1985 mengemukakan bahwa dalam angka
elastisitas koefisien jumlah pekerja terhadap nilai tambah PDRB sebenarnya tersirat suatu asumsi bahwa pertumbuhan jumlah pekerja di suatu sektor adalah
akibat dari pertumbuhan nilai produksi nyata di sektor tersebut. Namun ada