Jenis-Jenis Disiplin Kerja Pegawai Pendekatan Disiplin Kerja

mempunyai disiplin yang baik. Seorang pemimpin dikatakan efektif dalam kepemimpinannya, jika para bawahannya berdisiplin baik.

1.5.2.2. Jenis-Jenis Disiplin Kerja Pegawai

Menurut Sondang 2001:305-306, mengemukakan bahwa terdapat dua jenis disiplin kerja pegawai dalam organisasi, yaitu yang bersifat preventif dan yang bersifat korektif.  Pendisiplinan yang bersifat preventif adalah tindakan yang mendorong para karyawan untuk taat kepada berbagai ketentuan yang berlaku dan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Keberhasilan penerapan pendisiplinan preventif terletak pada disiplin pribadi para anggota organisasi. Akan tetapi agar disiplin pribadi tersebut semakin kokoh, ada tiga hal yang perlu diperhatikan. Pertama, para anggota organisasi perlu didorong agar mempunyai rasa memiliki organisasi, karena secara logika seseorang tidak akan merusak sesuatu yang merupakan miliknya. Kedua, para karyawan perlu diberi penjelasan tentang berbagai ketentuan yang wajib ditaati dan standar yang harus dipenuhi. Ketiga, para karyawan didorong menentukan sendiri cara-cara pendisiplinan diri dalam kerangka ketentuan-ketentuan yang berlaku umum bagi seluruh anggota organisasi.  Pendisiplinan yang bersifat korektif Jika ada karyawan yang nyata-nyata telah melakukan pelanggaran atas ketentuan-ketentuan yang berlaku atau gagal memenuhi standar yang telah ditetapkan, kepadanya dikenakan sanksi disipliner. Berat atau ringannya suatu sanksi tentunya tergantung pada bobot pelanggaran yang telah terjadi.

1.5.2.3. Pendekatan Disiplin Kerja

Menurut Mangkunegara 2001:130, ada tiga pendekatan disiplin, yaitu : 1. Pendekatan disiplin modern Pendekatan disiplin modern yaitu menemukan sejumlah keperluan atau kebutuhan baru di luar hukuman. Pendekatan ini berasumsi: 1. Disiplin modern merupakan suatu cara menghindarkan bentuk hukuman secara fisik. 2. Melindungi tuduhan yang benar untuk diteruskan pada proses hukum yang berlaku. 3. Keputusan-keputusan yang semaunya terhadap kesalahan atau prasangka harus diperbaiki dengan mengadakan proses penyuluhan dengan mendapatkan fakta-faktanya. 4. Melakukan protes terhadap keputusan yang berat sebelah pihak terhadap kasus disiplin. 2. Pendekatan disiplin dengan tradisi Pendekatan disiplin dengan tradisi yaitu pendekatan disiplin dengan cara memberikan hukuman. Pendekatan ini berasumsi: 1. Disiplin dilakukan oleh atasan kepada bawahan, dan tidak pernah ada peninjauan kembali bila telah diputuskan. 2. Disiplin adalah hukuman untuk pelanggaran, pelaksanaanya harus disesuaikan dengan tingkat pelanggaran. 3. Pengaruh hukuman untuk memberikan pelajaran kepada pelanggar maupun kepada pegawainya. 4. Peningkatan perbuatan pelanggaran diperlukan hukuman yang lebih keras. 5. Pemberian hukuman terhadap pegawai yang melanggar kedua kalinya harus diberi hukuman yang lebih berat. 3. Pendekatan disiplin dengan tujuan Pendekatan disiplin ini berasumsi: 1. Disiplin kerja harus dapat diterima dan dipahami oleh semua pegawai. 2. Disiplin bukanlah suatu hukuman, tetpi merupakan pembentukan perilaku. 3. Disiplin ditujukan untuk perubahan perilaku yang lebih baik 4. Disiplin pegawai bertujuan agar pegawai bertanggung jawab terhadap perbuatannya.

1.5.2.4. Indikator Disiplin Pegawai

Dokumen yang terkait

Kehilangan Tulang Alveolar Dikaitkan Dengan Penyakit Periodontal Ditinjau Secara Radiografi Panoramik Pada Masyarakat Kecamatan Binjai Selatan Di Kelurahan Tanah Seribu, Rambung Barat dan Rambung Dalam

2 75 90

Perilaku Staf Puskesmas Terhadap Gaya Kepemimpinan Kepala Puskesmas Perumnas Kecamatan Curup Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu Tahun 2001

0 25 129

Gaya Kepemimpinan Bj Habibie Sebagai Presiden Tahun 1998-1999

1 23 91

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Peningkatan Pertisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan (Studi Pada Desa Galang Suka Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang)

18 209 128

BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian - Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional Terhadap Disiplin Pegawai Pada Puskesmas Rambung, Kelurahan Rambung Dalam, Kecamatan Binjai Selatan

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional Terhadap Disiplin Pegawai Pada Puskesmas Rambung, Kelurahan Rambung Dalam, Kecamatan Binjai Selatan

0 0 35

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP DISIPLIN PEGAWAI Pada Puskesmas Rambung, Kelurahan Rambung Dalam, Kecamatan Binjai Selatan SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Pada Departemen Ilmu Administ

0 0 15

Kehilangan Tulang Alveolar Dikaitkan Dengan Penyakit Periodontal Ditinjau Secara Radiografi Panoramik Pada Masyarakat Kecamatan Binjai Selatan Di Kelurahan Tanah Seribu, Rambung Barat dan Rambung Dalam

0 0 25

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Kehilangan Tulang Alveolar Dikaitkan Dengan Penyakit Periodontal Ditinjau Secara Radiografi Panoramik Pada Masyarakat Kecamatan Binjai Selatan Di Kelurahan Tanah Seribu, Rambung Barat dan Rambung Dalam

0 0 18

KEHILANGAN TULANG ALVEOLAR DIKAITKAN DENGAN PENYAKIT PERIODONTAL DITINJAU SECARA RADIOGRAFI PANORAMIK PADA MASYARAKAT KECAMATAN BINJAI SELATAN DI KELURAHAN TANAH SERIBU, RAMBUNG BARAT DAN RAMBUNG DALAM

0 0 12