Deskripsi Latar SIMPULAN , IMPLIKASI, DAN SARAN
saya mulai. Nama saya Rukiman S.Ag. juru kunci makam Raden Ayu Mata Hati di pemakaman Astana Giri Gunung Wijil
Kelurahan Kaliancar
Kecamatan Selogiri
Kabupaten Wonogiri.Raden Ayu Mata Hati memiliki nama kecil Siti
Rubiyah putri Kyai Kasan Nuriman seorang mudin keraton Surakarta. Bertempat tinggal di dusun Matah desa Singodutan
kira – kira 3 Km ke arah selatan dari sini. Tempat tersebut dahulu digunakan sebagai markas perang gerilya Raden Mas Said
melawan prajurit Kartasura yang bersekutu dengan penjajah Belanda. Kediaman Kyai Kasan Nuriman Ayah Siti Rubiyah
tidak jauh dari markas prajurit Raden Mas Said. Di sela – sela perang pada suatu malam Raden Mas Said mengadakan
pendekatan kepada masyarakat setempat dengan mengadakan pertunjukkan wayang kulit dengan mksud mengakrabkan diri
dengan masyarakat setempat sekaligus memberi hiburan gratis. Pada malam itu pula hampir seluruh warga matah dan sekitarnya
antusias melihat pertunjukkan tersebut termasuk Siti Rubiyah bersama tewman – temannya para gadis di desa tersebut Pada
masa itu hal seperti ini biasa Pada lewat tengah malam saat pertunjukkan berlangsung Raden Mas Said keluar dari arena
pertunjukkan untuk melihat situasi luar dimana saat itu penonton sebagian ada yang tertidur ditempat termasuk para gadis tema–
teman Siti Rubiyah. Raden Mas said melihat cahaya terang di
kejauhhan dan bergegas beliau mendekat, ternyata cahaya tersebut memancar dari tubuh seorang penonto wanita yany
tertidur pulas diantara teman – temannya.tak banyak pikir Raden Mas Said tanggap makna dari perlambang tersebut lalu beliau
robek ujung kain yang dipakai si Wanita sebagai tanda agar esok mudah mencarinya karena hatinya tergerak melanjututkan
komunikasi lebih lanjut bahasa masa kini Jatuh hati.
Tanggapan peneliti Ada pendapat dari nara sumber lain yakni Raden Mas Said
menyulut ujung kain si wanita dengan api rokok sehingga ujung kainnya berlubang. Hal ini menandai bahwa adanya versi cerita
yang berbeda, dan memperkuat teori bahw asebuah cerita rakyat sering diceritakan dalam versi yang berbeda.
Hari berikutnya dicarilah siapa wanita yang melihat pertunjukan wayang kulit kainnya robek keseluruh kampung oleh utusan
Raden Mas said dan ternyata gadis itu adalah Siti Rubiyah putri mudin keraton Surakarta bernama Kyai Kasan Nuriman yang
menurut silsilah
beliau adalah
cucu Sultan
Agung Hanyakrakusuma Raja Mataram, berarti Siti Rubiyah ini adalah
cicit Raja Mataram tersebut. Singkat cerita Siti Rubiyah dipinang dan diperistri oleh Raden Mas Said yang direstui ayahandanya.
Nama Siti Rubiyah diganti raden Ayu Mata Hati yang berarti putri kelahiran dari dudsun Matah yang sempat mematahkan hati
Raden Mas Said. Dari pernikahan ini menurunkan du putra yakni Raden Ayu Sombro dan Raden Mas Sura terkenal dengan nama
Kanjeng Pangeran Haryo Prabu Hamijoyo. Dan Kanjeng