a. Cerita dan Tema
Tema diartikan sebagai pokok permasalahan kehidupan yang diangkat dalam sebuah cerita berupa sebuah karya. Dalam kenyataan
kehidupan terdapat
berbagai permasalahan
manusia, misalnya
permasalahan hubungan antar manusia sosial, hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan lingkungan, hubungan manusia dengan
diri sendiri, dan sebagainya. Permasalahan itu mungkin bersifat universal, tetapi mungkin juga bersifat khusus dan pribadi. Ada permasalahan yang
bersifat biasa, menarik, menegangkan, sensasional, dramatik, dan sebagainya Burhan Nurgiyantoro, 1995 : 98.
Tema akan selalu dijadikan pedoman pengarang dalam mengembangkan tulisannya. Tema disarikan dari pokok permasalahan
yang telah menjadi isi cerita, yang diungkapkan, dipilih, dan dapat mencerminkan tema. Namun pokok permasalahannya lebih berhubungan
dengan masalah “apa yang diceritakan” atau “cerita tentang apa“ Oleh karena itu, sangat dimungkinkan adanya beberapa pokok masalah yang
berbeda, namun memiliki kesamaan tema Burhan Burgiyantoro, 1995 : 99.
b. Cerita dan Plot
Cerita dan plot merupakan dua unsur yang sangat erat, saling berkaitan, tidak mungkin terpisahkan. Objek pembicaraan cerita dan plot
sama, yaitu peristiwa. Cerita dan plot sama-sama mendasarkan diri pada rangkaian peristiwa. Dengan begitu, dasar pembicaraan cerita adalah plot,
dan dasar pembicaraan plot adalah cerita. Terdapat inti permasalahan antara cerita dengan plot. Keduanya sama-sama mendasarkan diri pada
rangkaian peristiwa, namun tuntutan plot bersifat lebih kompleks daripada cerita. Untuk cerita, kita dapat mangajukan pertanyaan seperti “bagaimana
seterusnya”, “bagaimana kelanjutan ceritanya”, atau and then Burhan Nurgiyantoro,1995 : 94.
Pada plot pertanyaanya seperti “mengapa demikian”, “mengapa peristiwa itu dapat terjadi”, “apa hubungan antara peristiwa ini dengan
peristiwa itu”, atau why. Burhan Nurgiyantoro, 1995 : 94.
c. Cerita dan Fakta