Berdasarkan  Gambar  5.19  terlihat  bahwa  penggunaan  lahan  untuk pemukiman  dan  jasa  di  wilayah  kota  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  tingkat
kabupaten.Ini  menunjukkan  bahwa  fungsi  ekonomi  di  kabupaten  masih didominasi oleh sektor pertanian, walaupun kontribusinya terhadap pembentukkan
PDRB  semakin  menurun.  Sementara  di  wilayah  kota  pembangunan  pemukiman dan  jasa  semakin  meningkat  dengan  penggunaan  lahan  yang  terus  meningkat.
Bahkan  untuk  Kota  Bogor,  hampir  seluruh  lahan  yang  ada  digunakan  untuk pembangunan  pemukiman  dan  sektor  jasa.  Hal  ini  sejalan  dengan  tingkat  PDRB
Kota Bogor, dimana sektor perdagangan, hotel,  dan restoran memiliki  kontribusi PDRB lebih tinggi dibandingkan dengan industri. Sedangkan wilayah Kabupaten
Tangerang  dan  Kota  Tangerang,  berdasarkan  data  yang  tersedia,  pemanfaatan lahan  di  kedua  wilayah  tersebut  masih  sama,  bahkan,  peningkatan  luas  wilayah
Kabupaten  Tangerang  dan  Kota  Tangerang  menyebabkan  penambahan  jumlah lahan pertanian dibandingkan dengan sektor industri, jasa, dan pemukiman.
5.3.4.2 Karakteristik Migran
Selain  fungsi  lahan,  kesiapan  pembangunan  Bodetabek  menjadi  kota Megapolitan terlihat dari tingkat migrasi yang masuk ke wilayah-wilayah tersebut.
Distribusi  migran  tertinggi  berada  di  wilayah  kota,  yaitu  Kota  Bekasi  dan  Kota Depok,  dan  Kota  Tangerang,  dimana  ketiga  kota  ini  merupakan  kota  terdekat
dengan Jakarta.
9 9
2
30 24
10 16
Kab.Bogor Kab.Bekasi
Kot. Bogor Kot. Bekasi
Depok Kab.Tanggerang
Kot.Tanggerang
Sumber : SUPAS, 2005
Gambar 5.20 Persentase Distribusi Migran Jakarta-Bodetabek Apabila  dilihat  berdasarkan  alasan  masuk  migrasi  dari  Jakarta  menuju
Bodetabek,  untuk  tingkat  kota  kecuali  wilayah  Kota  Bogor,  selain  alasan mengikuti  keluarga,  alasan  terbesar  kedua  adalah  perumahan.  Hal  ini
menunjukkan  bahwa  pembangunan  dalam  tingkat  kota  cenderung  untuk membentuk wilayah pemukiman. Sementara untuk Kabupaten, kecuali Kabupaten
Bogor,  alasan  migran  pindah  adalah  mencari  pekerjaan.  Hal  ini  dimungkinkan karena  pembangunan  untuk  tingkat  Kabupaten  lebih  diutamakan  untuk
pembangunan kawasan industri.
0.0 10.0
20.0 30.0
40.0 50.0
60.0
Pekerjaan Mencari pekerjaan
Pendidikan Perubahan status kawin
Ikut suamiistriorang tuaanak
Ikut saudara kandungfamili lain
Perumahan Keamanan
Lainnya TT
Sumber : SUPAS, 2005
Gambar 5.21 Alasan Pindah Migran Risen Jakarta-Bodetabek Ribu Orang Berdasarkan  tingkat  pendidikan  terakhir  yang  dimiliki  oleh  migran
Bodetabek, migran  yang masuk menuju wilayah Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Depok,  dan  Kota  Tangerang  tertinggi  adalah  lulusan  SMA,  dan  tertinggi  kedua
adalah lulusan perguruan tinggi. Para migran ini yang kemungkinan besar bekerja pada  sektor  formal.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  penduduk  yang  melakukan
migrasi  dari  Jakarta  menuju  wilayah  kota  sebagian  besar  merupakan  masyarakat kelas  menengah  .  Sementara  untuk  tingkat  kabupaten,  yaitu  Kabupaten  Bogor,
Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Tangerang, sebagian besar migran yang masuk merupakan  lulusan  SMA,  yang  kemudian  diikuti  dengan  lulusan  SD  dan  SMP.
Sehingga,  penduduk  yang  melakukan  migrasi  dari  Jakarta  menuju  wilayah Kabupaten  adalah  masyarakat  kelas  bawah.  Masyarakat  ini  kemungkinan  besar
bekerja pada sektor informal. Seringkali migran yang bekerja pada sektor informal adalah pekerja-pekerja seperti kuli, supir, ataupun tukang becak. Dampak negatif
10 20
30 40
50 60
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008 2009
KAB BOGOR KAB BEKASI
KOT BOGOR KOT BEKASI
DEPOK KAB TANGGERANG
KOT TANGGERANG JAKARTA
yang  dapat  terjadi  akibat  migrasi  masyarakat  tersebut  adalah  terbentuknya  area perkumuhan baru di wilayah-wilayah sekitar Bodetabek.
5.3.4.3 Tingkat Kemiskinan