Tingkat usia HASIL DAN PEMBAHASAN

sesuai dengan tingginya kontribusi industri dalam pembentukan PDRB di kedua wilayah tersebut. Selain industri, sektor tersier di beberapa wilayah di Bodetabek sudah memiliki kontribusi yang tinggi walaupun masih berada di bawah sektor industri. Hal ini menunjukkan pada wilayah tersebut, pembangunan ekonomi semakin tinggi. Pertumbuhan sektor industri di Bodetabek lebih berkembang pada wilayah dengan tingkat administratif kota. Sehingga, dapat disimpulkan dampak pembangunan di Jakarta lebih berpengruh besar pada wilayah tingkat administratif kota. Namun, pembangunan sektor tersier di Bodetabek lebih tinggi berada pada sektor perdagangan, bukan pada sektor jasa keuangan. Pertumbuhan sektor jasa keuangan di Bodetabek belum berkembang dengan pesat. Wilayah Bodetabek dengan sektor jasa keuangan yang cukup tinggi hanya terdapat pada wilayah Kota Bogor.

5.2.3 Karakteristik Migrasi Jakarta Menuju Bodetabek

Karakteristik migrasi dalam penelitian ini hanya diklasifikasikan ke dalam tingkat usia, pendidikan, dan pekerjaan, karena karakteristik migrasi tersebut yang dapat mempengaruhi pembangunan suatu wilayah.

a. Tingkat usia

Tingkat usia individu dapat menentukan tingkat produktivitasnya. Pada umumnya, migrasi terbanyak terdapat pada masyarakat dengan rentang usia 20-35 tahun. Hal ini dikarenakan, pada usia tersebut, masyarakat biasanya memulai untuk lepas dari orang tua dan mencari kemapanan yang cukup bagi kehidupannya kelak. Sementara umur dua 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 Kab.Bogor Kab.Bekasi Kot. Bogor Kot. Bekasi Depok Kab.Tangerang Kot.Tangerang 35 21-35 0-20 puluh tahun kebawah, biasanya migrasi terjadi dikarenakan mengikuti orang tua yang migrasi atau alasan pendidikan. Sementara masyarakat dengan umur diatas 35 tahun, sebagian besar telah mencapai kemapanan dalam hidupnya, sehingga cenderung untuk menetap di satu tempat tanpa berpindah-pindah lagi. Sekalipun masyarakat dengan usia di atas 35 tahun melakukan mobilisasi penduduk, maka hal tersebut lebih dikarenakan alasan tempat tinggal, bukan karena alasan mencari pekerjaan. Sehingga, umur dibawah 21 tahun dan diatas 35 tahun cnderung lebih sedikit dalam melakukan migrasi. Sumber : SUPAS,2005 diolah Gambar 5.9. Usia Migran Risen Jakarta-Bodetabek Ribu Orang Berdasarkan Gambar 5.4 terlihat bahwa jumlah migran yang paling besar terdapat pada usia antara 21 hingga 35 tahun. Hal ini sesuai dengan teori yang telah dipaparkan diatas, dimana pada usia tersebut, mobilisasi cenderung tinggi, karena setiap orang ingin mengejar kemapanan maksimum yang dapat dicapai. Rogers 1984 mengungkapkan bahwa tingkat migrasi tertinggi biasanya berada pada penduduk umur awal duapuluhan dan yang terendah adalah awal atau pertengahan umur belasan tahun. Selain itu sejalan dengan hasil penelitian Speare et al 1975 seperti dikutip oleh Alatas,1985, bahwa pada umur-umur tersebut orang biasnaya suadah tamat sekolah, mencari pekerjaan, mendapat pekerjaan, mulai mandiri, ganti pekerjaan, memperoleh anak, yang dapat menyebabkan orang untuk melakukan migrasi. Selanjutnya Enhenberg mempertegas bahwa migrasi banyak dilakukan oleh usia muda sesuai dengan teori human capital karena hal ini dapat memperoleh manfaat yang lebih panjang dari investasi dan besarnya nilai sekarang atas manfaat migrasinya. Saepudin, 2007. Apabila di telusuri lebih jauh, alasan pindah pada setiap tingkatan umur adalah :  Umur nol tahun hingga dua puluh tahun, di setiap wilayah, sebagian besar dikarenakan mengikuti orang tua atau keluarga. Ini dikarenakan keputusan seseorang dengan status anak cenderung mengikuti orang tua.  Umur 21 hingga 35 sebagian besar dikarenakan mengikuti keluarga, baik orang tua, istri, ataupun suami. Kemudian, alasan utama lainnya, untuk Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Tangerang, dikarenakan alasan pindah pekerjaan. Sedangkan untuk Kota Tangerang, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, dan Depok, alasan utama lainnya adalah perumahan.  Umur lebih dari 35, alasan utama terjadinya migrasi sebagian besar dikarenakan alasan perumahan atau mengikuti keluarga. Hal ini sesuai dengan hipotesis awal, bahwa terjadinya migran pada umur lebih dari 35 tidak lagi dikarenakan alasan pekerjaan. Karena, pada umur lebih dari 35 tahun, rata-rata masyakarakat sudah mencapai tingkat kemapanan, dimana pekerjaan yang dimiliki sudah cukup baik.

b. Tingkat pendidikan