II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk merupakan perpindahan penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain melewati batas administratif wilayah tersebut. Mobilitas
penduduk terbagi menjadi dua, yaitu permanen dan non permanen. Mobilitas penduduk yang permanen disebut juga dengan migrasi penduduk. Mobilitas non
permanen terbagi lagi menjadi dua, yaitu sirkulasi dan komutasi. Sirkulasi terjadi apabila seseorang berpindah ke suatu wilayah dan kembali lagi ke wilayah asalnya
secara rutin dengan jangka waktu lebih dari satu malam di wilayah tujuan. Sementara komutasi terjadi apabila seseorang secara rutin berpindah ke wilayah
lain kemudian kembali lagi ke wilayah asal hanya dalam satu hari. Migrasi merupakan perpindahan dari suatu wilayah menuju wilayah
lainnya dengan tingkat administratif yang berbeda dalam kurun waktu minimal 6 bulan. Banyak faktor yang mendorong terjadinya migrasi dalam suatu wilayah.
Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari wilayah asal yang merupakan faktor pendorong atau berasal dari wilayah tujuan sebagai faktor penarik.
2.2. Faktor-Faktor Penentu Mobilitas Penduduk
Hukum Migrasi, adalah berpindahnya penduduk dari wilayah yang lebih miskin menuju wilayah yang lebih kaya. Selain itu, hampir semua migran hanya
pindah dalam jarak sehingga diduga adanya hubungan yang kuat antara migrasi dan jarak. Namun, selain alasan tersebut, migrasi juga sering terjadi karena
alasan-alasan sosial, seperti dekat dengan keluarga lainnya, faktor kota merupakan
tempat tinggal yang lebih menarik dari pada di desa, dan faktor-faktor lainnya. Saepudin, 2007
Menurut Suryani
dalam Achmad
2003, dalam
penelitiannya menggunakan data SUPAS 1995, ditemukan dua faktor alasan utama migrasi ke
Botabek, pertama adalah alasan perumahan dan keluarga bagi yang migran asal Jakarta, dan kedua, alasan pekerjaan bagi migran asal luar Jakarta.
Pembangunan selama masa orde baru yang bisa ke perkotaan dan bias Jawa menjadi sebab utama perbedaan karakteristik kota Jakarta dengan kota-kota
lain dan Jakarta menjadi daya tarik sendiri bagi tujuan migrasi dan penduduk berbagai wilayah Indonesia.
2.3. Faktor-Faktor Pendorong Mobilitas Penduduk