Berdasarkan Gambar 5.8, terlihat bahwa hampir diseluruh wilayah di Bodetabek, status kerja migran terbesar berada pada sektor
lainnya, yaitu pekerjaan-pekerjaan yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam sektor-sektor ekonomi. Hal ini tidak sejalan dengan perkembangan
industri yang pesat di Bodetabek. Pembangunan industri di Bodetabek yang diperkirakan merupakan tujuan utama perpindahan migran, ternyata
tidak berlaku bagi migran Jakarta menuju Bodetabek. Hal ini menggambarkan bahwa pembangunan industri di Bodetabek belum dapat
menjadi daya tarik bagi migran asal Jakarta. Untuk wilayah Kota Bogor, pekerjaan migran Jakarta lebih besar
berada pada sektor tersier. Hal ini sesuai dengan kontribusi sektor tersier, yaitu perdagangan yang memiliki pengaruh lebih besar dalam
perekonomian Kota Bogor.
5.2.4 Pertumbuhan Lapangan Kerja Di Bodetabek
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam suatu wilayah diharapkan dapat meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan yang nantinya dapat meningkatkan
kesejahteraan hidup masyarakat. Jumlah lapangan pekerjaan merupakan daya tarik terbesar bagi masyarakat untuk melakukan suatu mobilisasi. Semakin tinggi
lapangan pekerjaan dalam suatu wilayah, maka akan semakin tinggi tingkat harapan hidup bagi masyarakat.
Tingginya jumlah lapangan pekerjaan di dalam suatu wilayah terlihat melalui status pekerjaan masyarakatnya. Semakin tinggi jumlah pekerja di sektor
50 100
2003 2005
2007 2009
KABUPATEN BEKASI
FORMAL INFORMAL
TIDAK BEKERJA
50 100
2003 2005
2007 2009
KABUPATEN BOGOR
FORMAL INFORMAL
TIDAK BEKERJA
50 100
2003 2005
2007 2009
KOTA DEPOK
FORMAL INFORMAL
TIDAK BEKERJA
50 100
2003 2005
2007 2009
KABUPATEN TANGGERANG
FORMAL INFORMAL
TIDAK BEKERJA
50 100
2003 2005
2007 2009
KOTA BOGOR
FORMAL INFORMAL
TIDAK BEKERJA
50 100
2003 2005
2007 2009
KOTA BEKASI
FORMAL INFORMAL
TIDAK BEKERJA
50 100
2003 2005
2007 2009
KOTA TANGGERANG
FORMAL INFORMAL
TIDAK BEKERJA
formal, maka ketersediaan lapangan pekerjaan di wilayah tersebut tinggi. Namun sebaliknya, jumlah pengangguran dan pekerja di sektor informal menggambarkan
rendahnya jumlah lapangan kerja yang tersedia.
Sumber : BPS, 2002-2009 diolah
Gambar 5.12. Persentase Status Kerja Masyarakat Bodetabek persen
Berdasarkan Gambar 5.12 terlihat bahwa jumlah pekerja sektor formal dan pekerja di sektor informal berada pada jumlah yang hampir sama. Bahkan, untuk
wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan Kabupaten Tangerang terlihat bahwa jumlah pekerja di sektor informal lebih tinggi
dibandingkan dengan jumlah pekerja di sektor formal. Walaupun tingkat pengangguran di wilayah Bodetabek cenderung mengalami penurunan, namun
pertumbuhan jumlah pekerja di sektor informal di setiap tahunnya tidak berkurang, melainkan terus meningkat sejak tahun 2003. Hal ini menggambarkan
pembangunan di Bodetabek kurang berdampak pada peningkatan jumlah lapangan kerja.
5.3 Konsep Megapolitan JABODETABEK