c. Dimensi Impact Dampak
Dimensi Impact menunjukan, apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa apakah suatu
iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Dampak Impact yang diinginkan dari hasil iklan adalah jumlah pengetahuan produk
product knowledge yang disampaikan konsumen melalui tingkat keterlibatan involvement konsumen dengan produk dan atau proses pemilihan.
Konsumen memiliki tingkat pengetahuan produk level of product knowledge yang berbeda-beda yang dapat digunakan untuk menterjemahkan informasi
baru dan membuat pilihan pembelian. Konsumen dapat memiliki empat tingkat pengetahuan produk, yaitu : kelas produk, bentuk produk, merek dan
model. d.
Dimensi Communication Komunikasi Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan
konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut. Perspektif
pemrosesan kognitif adalah inti untuk mengembangkan strategi pemasaran yang berhasil merupakan permasalahan komunikasi. Proses dimulai ketika
sumber komunikasi promosi menentukan informasi apa yang harus dikomunikasikan, kemudian meng-encoding pesan tersebut dalam simbol-
simbol yang paling tepat menggunakan kata, gambar atau tindakan. Kemudian, pesan ditransmisikan ke sebuah penerima melalui berbagai media,
seperti pertunjukan televisi, penawaran via pos, billboard, atau majalah.
2.6. Direct Rating Methode
Dalam metode ini terdapat lima peubah yang digunakan. Semakin tinggi peningkat yang diperoleh suatu iklan untuk setiap peubahnya, semakin
tinggi pula kemungkinan iklan tersebut efektif Durianto, et all ,2003.
Lima peubah tersebut adalah: a.
Perhatian attention Perhatian didefinisikan sebagai alokasi kapasitas pemrosesan untuk
stimulus yang baru masuk. Faktor-faktor yang menentukan perhatian yang dapat dikelompokan dalam dua kategori utama, yaitu: determinan
penentu pribadi dan determinan stimulus. b.
Pemahaman Readthoughness Pemahaman berkaitan dengan penafsiran suatu stimulus. Makna suatu
stimulus bergantung bagaimana suatu stimulus dikategorikan dan diuraikan dengan pengetahuan yang sudah ada.
c. Respon kognitif Cognitive
Sifat respon kognitif menetukan penerimaan atau klaim. Hal yang sangat penting adalah respon yang disebut argument pendukung dan kontra
argument. Argument pendukung adalah pikiran penyokong klaim. KOntra argument adalah pikiran yang menentang kalim dalam pesan.
d. Respon afektif Affection
Respon affektif menggambarkan perasaan dan emosi yang dihasilkan sebuah stimulus. Respon efektif memiliki peran yang sangat penting
selama tahap penerimaan dalam proses informasi. e.
Sikap terhadap iklan Behavior Kemampuan iklan untuk menciptakan sikap yang mendukung terhadap
suatu produk sering begantung pada sikap konsumen terhadap iklan itu. Iklan yang disukai atau dievaluasi secara menguntungkan dapat
menghasilkan sikap yang lebih positif terhadap sautu produk. Alat komunikasi yang tidak disukai mungkin akan menurunkan evaluasi produk
dan sisi konsumen.
2.7. Penelitian Terdahulu
Menurut Maria 2010, yang berjudul Analisis Efektifitas Bauran Promosi Kelas Tiga SMU Di Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka
Bogor menyimpulkan bahwa promosi yang dilaksanakan bertujuan untuk menambah siswasiswi yang mendaftar dan bila memungkinkan memenuhi
target telah dibuat, masyarakat mengetahui keberadaan Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bogor dan menjalin komunikasi ke sekolah-sekolah.
Dari keempat dimensi EPIC Model Dapat dinyatakan efektif. Nilai Epic Rate yang dihasilkan adalah 3,65 yang menyatakan bahwa promosi yang
dilakukan efektif. Menurut Napitulu 2009 dalam penelitian Analisis Efektifitas Bauran
Promosi Pada LPP Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Purnawarman Bogor memberikan kesimpulan Promosi yang dilaksanakan LPP Purnawarman
Bogor bertujuan untuk menarik perhatian konsumen agar mengikuti program bimbingan belajar di LPP Purnawarman Bogor dan melakukan transaksi
pendaftaran sehingga dapat meningkatkan jumlah perolehan siswa dan menciptakan brand awareness di masyarakat luas. Promosi yang dilakukan
oleh LPP Purnawarman Bogor efektif dari segi dimensi empati, persuasi, dan komunikasi. Hal ini ditunjukkan oleh nilai X dari dimensi empati, persuasi
dan komunikasi yang dihasilkan berada dalam rentang skala efektif. Sementara dari dimensi dampak, promosi yang dilakukan dalam rentang
skala cukup efektif. Nilai EPIC Rate yang dihasilkan menunjukkan bahwa promosi yang dilakukan sudah efektif.
Menurut Menurut Yudi 2005 dalam Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya untuk Analisis Efektifitas Iklan Sebagai Salah Satu Strategi
Pemasaran Perusahaan Percetakan dan Penerbitan PT. Rambang Dengan Menggunakan EPIC Model menyimpulkan Efektifitas iklan dari keempat
faktor EPIC tersebut dinyatakan efektif karena berdasarkan analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya didapatkan hasil perhitungan dari masing-
masing variabel berturut-turut adalah 3,558, 2,395, 3,570, dan 3,870. Ternyata Faktor Communication menjadi faktor yang paling dominan
diantara faktor lainnya. Perusahaan dapat lebih menekankan pada peningkatan dan mempertahankan faktor dominan ini dalam upaya
mempertahankan efektifitas iklan. Menurut Ade 2003 dalam Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis
dalam penelitian Analisis Consumer Decision Model Untuk Mengukur
Efektifitas Periklanan menyatakan Iklan merupakan salah satu strategi promosi yang dijalankan oleh perusahaan untuk memberikan informasi
kepada orang-orang tentang produk dan mepersuasi pembeli target pasar, saluran distribusi, dan pubik untuk membeli mereknya produknya. Untuk
dapat mengukur keefektifan sebuah iklan, salah satu model yang dapat digunakan adalah Consumer Decision Model CDM. Dalam Consumer
Decision Model CDM tersebut digambarkan bagaimana konsumen mencari dan mempertimbangkan suatu keputusan untuk membeli produk, dimana
masing-masing variabel berinteraksi dan saling mendukung yang berakhir dengan pembelian.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Setiap lembaga bimbingan belajar mempunyai visi dan misi yang akan dicapai dalam dunia pendidikan. Visi lembaga bimbingan belajar adalah
Merubah cara pandang anak terhadap pelajaran matematika menjadikan pelajaran matematika suatu hal
yang menarik untuk
dipelajari, Memaksimalkan potensi diri anak agar mendapatkan hasil terbaik yang akan
dipersembahkan pada orang tua, guru dan orang-orang yang dicintai. Visi adalah tujuan yang akan di capai oleh bimbingan belajar di masa yang akan
datang. Sedangkan Misi adalah hal-hal apa saja yang akan dilakukan lembaga bimbingan belajar untuk mencapai Visi, maksud dan tujuan dari bimbingan
belajar tersebut. Hal ini dilakukan agar mendapatkan strategi pemasaran yang paling efektif untuk menghadapi persaingan antar lembaga pendidikan yang
menawarkan bimbingan belajar. Efektifitas merupakan suatu keadaan yang menunjukan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Promosi adalah salah satu kegiatan yang sangat penting dari strategi
pemasaran karena berhubungan dengan usaha. Promosi memberikan informasi kepada masyarakat atau konsumen tentang produk atau jasa yang
ditawarkan perusahaan. Tidak hanya itu, kegiatan promosi merupakan kegiatan komunikasi antara lembaga dengan pelanggan atau konsumen.
Melalui promosi ini diharapkan mampu menarik perhatian konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan. Dengan merancang
promosi dengan kreatif dalam mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian disebut bauran promosi. Bauran promosi meliputi periklanan,
penjualan pribadi, promosi, dan publisitas. Kegiatan promosi yang efektif diharapkan mampu mendukung
strategi pemasaran dalam menghadapi persaingan. Oleh karena itu, efektivitas promosi penting untuk diketahui lembaga bimbingan belajar.
Efektivitas promosi dapat dilihat dari bagaimana respon konsumen terhadap bauran promosi yang diterapkan lembaga bimbingan belajar. Apakah respon