Analisis Efektifitas Bauran Promosi Pada Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Quantum Kids Bogor

(1)

QUANTUM KIDS BOGOR

Oleh

TAUFIQ MUTTAQIN

H24096061

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013


(2)

Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Quantum Kids Bogor. Di bawah bimbingan MIMIN AMINAH

Pendidikan yang terlaksana di Indonesia secara umumnya terbagi menjadi dua model yaitu, terstruktur maupun tidak terstruktur. Model yang terstruktur diselenggarakan serangkaian kegiatan pembelajaran bersifat formal dan noformal, sedangkan yang tidak terstruktur bersifat informal. Pendidikan nonformal adalah kegiatan belajar yang disengaja oleh warga dan pembelajar di dalam suatu latar yang diorganisasi (berstruktur) yang terjadi di luar sistem persekolahan. Primagama Quantum Kids Bogor merupakan salah satu lembaga bimbingan belajar yang bersifat nonformal yang telah hadir pada tahun 2011. Penelitian ini bertujuan (1) mengidentifikasi bauran promosi yang dilakukan oleh lembaga bimbingan belajar Primagama Quantum Kids sebagai salah satu Lembaga yang menawarkan bimbingan belajar di Bogor, (2) mengidentifikasi karakteristik responden yang ada pada lembaga bimbingan belajar Primagama Quantum Kids Bogor, (3) menganalisis efektifitas bauran promosi di lembaga bimbingan belajar Primagama Quantum Kids Bogor. Penelitian ini dilakukan di JL. KH. Abdullah Bin Nuh Ruko Taman Yasmin Sektor VI NO.204 Bogor pada bulan Juni 2012 sampai Juli 2012. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling sebanyak 90 responden. Analisis data dalam penelitian ini adalah Uji Validitas dan Reliabilitas, Analisis EPIC Model dan DRM .Pengolahan data dibantu dengan Microsoft Excel 2007 dan program SPSS versi 15.00 for windows. Bauran promosi Primagama Quantum Kids Bogor, yaitu: periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan penjualan perorangan. Periklanan menggunakan media cetak, media elektronik, dan media luar ruangan. Promosi penjualan dilakukan melalui berbagai kegiatan promosi yang bersifat jangka pendek dan jangka panjang. Kegiatan hubungan masyarakat adalah sebuah konsep yang menggunakan saran, publisitas produk, komunikasi perusahaan dan penyuluhan. Penjualan perorangan kegiatan menyampaikan informasi langsung kepada konsumen informasi yang diharapkan tujuan Lembaga bimbingan belajar Primagama Quantum Kids dapat tercapai. Karakteristik konsumen diketahui bahwa sebagian besar konsumen Primagama Quantum Kids Bogor adalah berusia 30-35 tahun (44,5%), pendidikan terakhir Diploma (36,7%), asal sekolah anak responden berasal dari SD swasta (94%), memiliki rata-rata pendapatan untuk anggaran pendidikan anak sebesar Rp.1.000.000-Rp.2.000.000 (47,78%), berjenis kelamin perempuan (85,6%), dan memiliki profesi pekerjaan swasta (41,2%).

Hasil dari EPIC Model menunujukan bahwa dimensi Empathy memiliki rata-rata 3,68 atau berada dalam rentang skala efektif, dimensi persuation memiliki rata-rata 3,9 atau berada pada rentang skala efektif, dimensi impact memilik rata-rata 3,72 atau berada pada rentang skala efektif, dan dimensi communication memiliki rata-rata 3,68 atau pada rentang skala efektif. Menurut hasil penelitian, secara keseluruhan EPIC Rate adalah sebesar 3,73. Nilai ini berada pada rentang skala efektif. Nilai EPIC Rate yang dihasilkan menunjukan bahwa promosi yang dilakukan adalah efektif. Primagama Quantum Kids efektif dalam memperkenalkan program belajar kepada konsumen


(3)

QUANTUM KIDS BOGOR

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

TAUFIQ MUTAQIN

H24096061

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013


(4)

Nama : Taufiq Muttaqin NIM : H24096061

Menyetujui Dosen Pembimbing,

Ir. Mimin Aminah, MM NIP. 196609071991032002

Mengetahui Ketua Departemen,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc. NIP. 19610123 1986011002


(5)

Taufiq Muttaqin dilahirkan di Kota Pemangkat pada tanggal 4 Juli 1986, Penulis merupakan anak ketiga dari enam bersaudara dari Ayahanda (alm) H. Abdul Muthalib Ali dan Ibunda Hj. Nurahmi.

Pada tahun 1998 lulus Sekolah Dasar Negeri 5 , Pemangkat, Kalimantan Barat, tahun 2001 lulus di SMP Negeri 4 Singkawang, Kalimantan Barat. Di tahun 2005 lulus di SMU Negeri 2 Singkawang, Kalimantan Barat. Tahun 2009 lulus Diploma III pada Program Studi Ekonomi Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pada tahun 2009 melanjutkan pendidikan Strata 1(S1) di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Selama menjadi mahasiswa, pernah mengikuti pelatihan Brevet Pajak A dan B di Penelitian dan Pengembangan Akuntansi UGM (PPA-UGM). Organisasi mahasiswa yang pernah diikuti adalah Unit Fhotographer Organisation UGM menjadi wakil ketua koordinasi kegiatan periode 2006-2008.


(6)

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga dapat menyusun skripsi ini dan tidak lupa pula shalawat, serta salam dihaturkan kepada utusan Allah SWT yang paling akhir, Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan perilaku yang baik dan benar di alam semesta ini.

Skripsi ini membahas tentang Analisis Efektifitas Bauran Promosi Pada Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Quantum Kids Bogor yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Manajamen Institut Pertanian Bogor.

Skripsi ini, masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab diharapkan saran dan kritik dari para pembaca dan pihak-pihak yang berkepentingan agar penulisan di masa mendatang menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Bogor, Maret 2013

Penulis

iv iii


(7)

Dengan segala kerendahan hati perkenankan mengucapkan terima kasih atas segala bantuan, bimbingan, pengarahan dan dukungannya yang telah diberikan mulai dari tahap persiapan sampai pada selesainya penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ayahanda (Alm.), Ibunda, dan kakak-kakak yang selalu memberikan doa, dorongan dan kasih sayang yang tulus dan tidak pernah ada habisnya. 2. Ir. Mimin Aminah, MM. selaku dosen pembimbing yang selalu dengan

sabar memberikan masukan, bimbingan, arahan, saran dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

3. Farida Ratna Dewi, SE., MM dan Hardiana Widyastuti, S.Hut., MM selaku dosen penguji yang telah banyak member masukan-masukan. 4. Seluruh Staf Pendidik dan Staf Kependidikan Program Sarjana Alih Jenis

Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB.

5. Ratna Dewi Asih yang selalu memberikan motivasi dan doa.

6. Rekan-rekan Angkatan 3 hingga angkatan 7 di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen yang telah memberikan motivasi dan membuat kenangan berkesan selama kuliah.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam skripsi ini.

Semoga semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, dapat bermakna dan mendapatkan balasan dari Allah SWT, amin.


(8)

RINGKASAN

RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran ... 7

2.2. Pendidikan ... 8

2.3. Bauran Pemasaran Jasa ... 9

2.4. Bauran Promosi ... 11

2.4.1 Karakterisitik Bauran Promosi ... 12

2.4.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi bauran promosi ... 14

2.5. EPIC Model ... 16

2.6. Direct Rating Methode... 17

2.7. Peneltian Terdahulu ... 18

III.METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran ... 21

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

3.3. Data dan Sumber Data ... 24

3.4. Penyusunan dan Uji Coba Kuesioner ... 24

3.5. Metode Pengambilan Sampel ... 24

3.6. Pengolahan dan Analisis Data ... 25

3.6.1 Pengolahan Data Uji Validitas dan Reliabilitas ... 25

3.6.2 Pengolahan Data EPIC Model ... 27

3.6.3 Pengolahan Data Direct Rating Method ... 29

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Organisasi ... 32

4.1.1 Sejarah Primagama Quantum Kids ... 32

4.1.2 Lokasi dan Tempat Primagama Quantum Kids ... 33


(9)

4.4. Bauran Promosi Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Quantum

Kids ... 38

4.4.1 Tujuan Promosi Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Quantum Kids ... 38

4.2.2Bauran Promosi Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Quantum Kids ... 38

4.5. Pengujian Instrumen Peneltian ... 42

4.6. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 43

4.6.1 Karakteristik Responden ... 49

4.6.2 Hasil Pengolahan Data ... 46

4.6.3 Analisis EPIC Model ... 49

4.6.4 EPIC Rate ... 56

4.6.5 Analisis Direct Rating Method ... 57

4.6.6 Total Skor Direct Rating Methode... 65

4.6.7 Implikasi Manajerial ... 66

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ... 68

2. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70

LAMPIRAN ... 72


(10)

No Halaman

1. Data lembaga bimbingan belajar matematika di Bogor... 3

2. Bobot nilai dan rentang skala EPIC Model ... 29

3. Bobot nilai dan Rentang skala Direct Rating Method ... 31

4. Skala Direct Rating ... 31

5. Sebaran responden berdasarkan usia dan tingkat pendidikan ... 43

6. Sebaran responden berdasarkan pendidikan terakhir... 44

7. Sebaran responden asal sekolah anak responden ... 44

8. Sebaran pendapatan responden untuk anggaran tambahan pendidikan anak ... 46

9. Sebaran responden jenis kelamin ... 47

10. Sebaran responden berdasarkan pekerjaan ... 47

11. Sebaran responden berdasarkan sumber media informasi ... 48

12. Bobot nilai dalam EPIC Model ... 50

13. Kriteria dan rentang skala EPIC Model ... 50

14. Dimensi empati ... 51

15. Dimensi persuasi ... 52

16. Dimensi dampak ... 54

17. Dimensi komunikasi ... 55

18. Bobot nilai dan Rentang skala Direct Rating Mehod ... 58

19. Skala Direct Rating ... 58

20. Perhatian ... 59

21. Pemahaman ... 61

22. Respon kognitif ... 62

23. Respon afektif ... 63

24. Prilaku ... 64

25. Skor Direct Rating Method ... 65


(11)

No Halaman

1. Perkembangan jumlah siswa/siswi lembaga bimbingan belajar

Primagama Quantum Kids Bogor ... 4

2. Kerangka pemikiran penelitian ... 23

3. Struktur organisasi Primagama Quantum Kids ... 34

8. Diagram batang hasil analisis EPIC Model ... 57

DAFTAR LAMPIRAN


(12)

1. Kuesioner penelitian ... 72

2. Uji validitas dan realibilitas 30 kuesioner ... 76

3. Daftar biaya bimbingan belajar Primagama Quantum Kids Bogor ... 79

4. Brosur Primagama Quantum Kids ... 80

5. Metode belajar Primagama Quantum Kids ... 82


(13)

1.1. Latar Belakang

Pendidikan yang terlaksana di Indonesia secara umumnya terbagi menjadi dua model yaitu, terstruktur maupun tidak terstruktur. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) Nomor 20

Tahun 2003 pasal 1, ayat 1 pengertian pendidikan adalah “usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara”. Pengertian tersebut merupakan arti teleologis dari pendidikan yakni menciptakan warga negara yang bertaqwa, berakhlak dan terampil. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diselenggarakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang bersifat formal, nonformal maupun informal dengan berbagai jenjang mulai dari pendidikan usia dini hingga pendidikan tinggi.

Jalur pendidikan adalah sarana atau proses yang dilalui oleh setiap orang untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan atau akademisi yang sesuai dengan tujuan dari pendidikan itu sendiri. Jalur ini dikenal dengan istilah yaitu jalur pendidikan formal, jalur pendidikan nonformal dan jalur informal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah kegiatan belajar yang disengaja oleh warga dan pembelajar di dalam suatu latar yang diorganisasi (berstruktur) yang terjadi di luar sistem persekolahan. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai


(14)

dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Di Indonesia jenjang pendidikan dapat diketahui yaitu, pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama sembilan tahun pertama masa sekolah anak-anak (SD/MI/Paket A) yang melandasi jenjang pendidikan menengah (SLTP/Mts/Paket B), pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar (SMU/SMK/MA/MAK/Paket C), Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi (http//www.freewebs.com.2011). Pendidikan formal adalah pendidikan yang dilakukan dilembaga-lembaga pendidikan yang telah mendapatkan izin dari Depdiknas, seperti lembaga sekolahan. Beberapa dari orang tua yang menginginkan anaknya berprestasi, jasa pendidikan diluar sekolah menjadi fokus utama untuk memperdalam materi pelajaran dan wawasan. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, siswa dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah standar, oleh karena itu banyak orang tua yang membutuhkan lembaga bimbingan belajar. Bidang studi matematika merupakan salah satu syarat yang diujikan pemerintah untuk kelulusan siswa/siswi yang diselenggaran secara bersama-sama secara nasional untuk itu lembaga pendidkan mendirikan lembaga bimbingan belajar matematika untuk menunjang siswa/siswi mempersiapkan ketahap pendidikan selanjutnya. Pengertian bimbingan belajar adalah suatu bentuk kegiatan dalam proses belajar yang dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki kemampuan lebih dalam banyak hal untuk diberikan kepada orang lain yang


(15)

mana bertujuan agar orang lain dapat menemukan pengetahuan baru yang belum dimilikinya serta dapat diterapkan dalam kehidupannya ( Jones, L crow dan crow), (www.id.scribd.com.2011). Berikut merupakan lembaga yang menawarkan bimbingan belajar matematika di Bogor.

Tabel 1. Data lembaga bimbingan belajar matematika di Bogor

No Nama Lembaga

Pendidikan Alamat

1. Yayasan Aritmatika

Indonesia (YAI) JL. Sudirman No. 9

2. Prospek Insan Mandiri Ruko VIP JL.Pajajaran No. 88 Blok AT

3. Jarimatika Indonesia Perumahan Bumi Cibinong Endah Ruko Vila

Nusa Indah 2 Blok U3 No. 15 4. Jari Hitung Cepat

Indonesia JL. Pajajaran No. 8 Blok G-H Kota Bogor

5. Nurul Fikri JL. KH. Abdullah Ruko Taman Yasmin

sektor VI no.212 Yasmin Bogor.

6. Kumon Bangbarung JL. Bangbarung Raya Ruko VIP Blok AO,

Bogor

7. Al-jabr Easy Math Perumahan de'Livina B1/3. Jalan Raya

Bojong Gede -Citayam, Bogor, Jawa Barat.

8. Primagama Quantum

Kids

JL. KH. Abdullah Bin Nuh Ruko Taman Yasmin Sektor VI NO.204

9. UKP Tunas Bangsa JL. Raya Perintis Kemerdekaan No. 71 B

Kota Bogor. Jawa Barat.

10. Bintang Pelajar Jl. Pajajaran

11. Primagama Jl. Siliwangi No.60 c – depan PDAM Tirta

12. Mathmagic Bantarjati Indraprasta Jl. Yudistira No.21

13. Matematika Jepang Jl. Padi No.16

14. Yayasan Nur Mawar Jl. Pahlawan No.30 Empang Bogor

Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Bogor 2011

Berdasarkan Tabel 1, dalam persaingan dengan kompetitor dituntut dapat menjalankan strategi-strategi yang unggul dan tepat dibandingkan dengan kompetitor agar tercapai keberhasilan sebuah bimbingan belajar dalam bersaing, salah satu aspek yang berpengaruh pada keberhasilan usaha adalah strategi promosi. Dengan hadirnya lembaga bimbingan belajar Primagama Quantum Kids meningkatkan persaingan pasar dalam hal lembaga bimbingan belajar, juga dalam bentuk merek dan metode belajar yang ditawarkan didalam promosi. Sesuai dengan fungsinya bimbingan belajar ini tertuju pada pendampingan belajar, Primagama Quantum Kids berupaya membimbing siswa/siswi dalam menambah dan memperkuat materi


(16)

belajar, pengulangan pelajaran di sekolah serta mengatasi kesulitan materi belajar maupun strategi belajar.

1.2. Rumusan Masalah

Primagama Quantum Kids Bogor merupakan lembaga bimbingan belajar yang berdiri pada tahun 2011, dari hasil data yang diperoleh sejak berdirinya lembaga bimbingan belajar Primagama Quantum Kids mengalami peningkatan dari semester Ganjil tahun 2011 hingga semester genap tahun 2012 dan pada semester Ganjil tahun 2012 peningkatan tidak terlalu signifikan dalam penerimaan siswa/siswi, dapat dilihat pada Gambar 1. Hal ini disebabkan kualitas jasa yang belum dirasakan oleh konsumen.

Gambar 1. Perkembangan jumlah siswa/siswi lembaga bimbingan belajar selama tiga semester (Primagama Quantum Kids Bogor,2012). Berbagai lembaga bimbingan belajar matematika dalam memasarkan programnya kepada masyarakat, berlomba-lomba untuk menawarkan jasa pendidikan yang terbaik sehingga dapat diterima oleh masyarakat. Ketatnya persaingan dalam industri jasa pendidikan mengharuskan lembaga bimbingan belajar Primagama Quantum Kids menjaga kualitasnya dengan cara menciptakan inovasi baru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa/siswi. Hal ini dimaksudkan agar lembaga bimbingan belajar Primagama Quantum Kids memiliki kekuatan bersaing yang baik untuk menarik perhatian konsumen maupun mempertahankan kesetiaan dan

27.16%

36.40% 36.44%

0.00% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 25.00% 30.00% 35.00% 40.00%

Tahun 2011 rata-rata penerimaan siswa semester ganjil 111.3

Tahun 2012 rata-rata penerimaan siswa semester genap 149.17

Tahun 2012 rata-rata penerimaan siswa semester ganjil 149.33


(17)

kepercayaan konsumen dengan menciptakan rasa puas untuk konsumen melalui kualitas jasa pengajaran yang baik.

Keberadaan Primagama Quantum Kids Bogor sebagai lembaga bimbingan belajar yang tergolong baru sangat bergantung pada konsumen dan pengelola. Primagama Quantum Kids harus menjadikan konsumen sebagai prioritas utama. Oleh karena itu, Primagama Quantum Kids perlu mengetahui efektivitas promosi yang dilakukan. Kegiatan promosi memiliki tujuan untuk menarik minat konsumen dalam mengikuti program bimbingan belajar di Primagama Quantum Kids Bogor dan berusaha menjawab kebutuhan dan keinginan konsumen dengan metode belajar “practice makes

permanent” dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan.

Berdasarkan uraian diatas, perumusan masalah yang akan dikaji pada penelitian ini adalah :

1. Bauran promosi apa yang telah dilakukan oleh lembaga bimbingan belajar Primagama Quantum Kids Bogor?

2. Bagaimana karakteristik responden yang ada di lembaga bimbingan belajar Primagama Quantum Kids Bogor?

3. Bagaimana efektifitas bauran promosi di lembaga bimbingan belajar Primagama Quantum Kids Bogor?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam melaksanakan penelitian ini telah:

1. Mengidentifikasi bauran promosi yang dilakukan oleh lembaga bimbingan belajar Primagama Quantum Kids sebagai salah satu Lembaga yang menawarkan bimbingan belajar di Bogor.

2. Mengidentifikasi karakteristik responden yang ada pada lembaga bimbingan belajar Primagama Quantum Kids Bogor.

3. Menganalisis efektifitas bauran promosi di lembaga bimbingan belajar Primagama Quantum Kids Bogor.


(18)

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat menjadi alternatif masukan kepada pihak Primagama Quantum Kids Bogor dalam menentukan bauran promosi untuk diimplementasikan dalam menghadapi persaingan. Selain itu penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan bahan acuan yang berguna bagi penelitian selanjutnya dan mengaplikasikan konsep pemasaran dan bauran promosi yang telah diterima selama perkuliahan.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini berfokus untuk menganalisis kegiatan promosi yang dipengaruhi respon konsumen dalam menentukan efektifitas bauran promosi yang dilakukan oleh lembaga bimbingan belajar Primagama Quantum Kids kepada konsumen atau orang yang merasakan variabel promosi yang dilakukan oleh Primagama Quantum Kids Bogor.


(19)

2.1. Pemasaran

Perubahan dan kemajuan secara tidak langsung akan mempengaruhi sesuatu perubahan dalam mempertahankan pangsa pasar, akibatnya timbul persaingan antar perusahaan dalam menawarkan produknya di pasar. Persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan pada saat ini semakin ketat sehingga menuntut manajemen perusahaan untuk lebih cermat dalam menentukan strategi pemasaran agar dapat memenangkan persaingan yang semakin kompetitif. Menurut Kotler (2002), pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya terdapat individu dan kelompok, untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain. Menurut Kotler (2002), pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.

Pemasaran merupakan hasil dari keseluruhan dari kegiatan yang menjaga agar perusahaan selalu memperhatikan pelanggannya dan dengan manajemen yang baik sedikit keberuntungan, memastikan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan dihargai oleh para pelanggannya (Hiam dan Schewe, 1994). Sedangkan lembaga pemasaran terkemuka yang ada di Inggris, yakni BCIM dalam buku Periklanan karangan Jefkins (1993), mendefinisikan pemasaran sebagai proses manajemen bertanggung jawab terhadap identifikasi , antisipasi, serta pemenuhan kebutuhan konsumen, dan dalam waktu bersamaan, menciptakan keuntungan perusahaan.

Bery dalam Hiam dan Schewe (1994) memperkenalkan tujuh elemen bauran pemasaran yang disusun peringkatnya dari yang paling penting sampai paling yang kurang penting, yaitu:

1. Kepekaan pelanggan (custumer sensitifity): sikap karyawan, perlakuan terhadap pelanggan, dan tanggapan terhadap pelanggan.


(20)

2. Produk: mutu, keandalan, dan atribut-atribut produk.

3. Kemudahan atau kenyamanan pelanggan (custumer convenience): ketersediaan bagi pelanggan, kenyamanan pelanggan, dan penjualan. 4. Pelayanan dan Jasa (service): layanan purna jual, layanan pra-jual,

kenyaman pelanggan.

5. Harga: Harga yang ditetapkan, syarat syarat pembayaran, dan kemudahan-kemudahan lainnya (misalnya: potongan harga)

6. Distribusi: aksesabilitas produsen, fasilitas yang diberikan produsen(penyedia produk/jasa), syarat pembayaran, dan ketersediaan bagi pelanggan.

7. Promosi: periklanan, publisitas, penjualan, layanan purna-jual, dan potongan harga.

Proses manajemen pemasaran dimulai dari menekankan apa yang diiginkan oleh konsumen. Mengetahui apa saja yang diinginkan oleh konsumen yang berkenaan dengan produk, kinerja serta kualitas adalah tahap pertama yang sangat penting dari kegiatan pemasaran. Yang akhirnya (manajemen) pemasaran memiliki tujuan yaitu :

1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.

2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ketangan konsumen secara cepat.

3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.

2.2. Pendidikan

Menurut Langeveld (1999) pendidikan adalah memberi pertolongan secara sadar dan sengaja kepada seorang anak (yang belum dewasa) dalam pertumbuhannya menuju kearah kedewasaan dalam arti dapat berdiri dan bertanggung jawab susila atas segala tindakan-tindakannya menurut


(21)

pilihannya sendiri. Ki Hajar Dewantoro mengatakan bahwa pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan pertumbuhan budi pekerti (kekuatan batin, karakter), fikiran (intellect) dan dan tumbuh anak yang antara satu dan lainnya saling berhubungan agar dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras.

Muhadjir (1993) merumuskan pendidikan sebagai upaya terprogram dari pendidik membantu subyek didik berkembang ketingkat yang normatif lebih baik dengan cara baik dalam konteks positif. Sementara menurut Zamroni (2001) memberikan definisi pendidikan adalah suatu proses menanamkan dan mengembangkan pada diri peserta didik pengetahuan tentang hidup, sikap dalam hidup agar kelak ia dapat membedakan barang yang benar dan yang salah, yang baik dan yang buruk, sehingga kehadirannya ditengah-tengah masyarakat akan bermakna dan berfungsi secara optimal. (www.id.scribd.com.2011)

2.3. Bauran Pemasaran Jasa

Bauran pemasaran menurut Kotler (2005) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Tugas para pemasaran tidak hanya merumuskan strategi pokok untuk mencapai sasaran pemasarannya tetapi juga menyusun strategi pendukungnya berupa bauran pemasaran yang sangat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Bauran pemasaran merupakan strategi mencampur kegiatan-kegiatan pemasaran, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil paling memuaskan. Manajemen pemasaran bagi pemasaran produk barang terbagi atas empat kebijakan pemasar yang disebut bauran pemasaran (Marketing Mix), yang terdiri dari produk, harga, distibusi, dan promosi. Sedangkan bauran pemasaran jasa dikenal dengan manajemen jasa terpadu yaitu perencanaan dan pelaksanaan terkoordinasi kegiatan-kegiatan pemasaran, operasi, sumber daya manusia (SDM) yang penting bagi keberhasilan perusahaan jasa. Sehingga bauran pemasaran untuk produk jasa


(22)

terdiri dari delapan komponen atau yang lebuh dikenal dengan 8P (Lovekock dan Wright, 2005).

Komponen 8P (Lovekock dan Wright, 2005) tersebut terdiri dari : 1. Produk (Product)

Merupakan semua komponen kinerja jasa yang menciptakan nilai bagi pelanggan. Produk tersebut harus memiliki daya saing yang tinggi dibandingkan produk jasa lain.

2. Tempat dan Waktu (Place and Time)

Merupakan suatu keputusan manajemen tentang kapan, dimana dan bagaimana menyampaikan jasa kepada pelanggan.

3. Proses (Process)

Metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu, yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan yang telah ditetapkan.

4. Produktifitas dan Kualitas (Productivity and Quality)

Produktifitas adalah seberapa efisien pengubahan input jasa menjadi output yang mengubah nilai bagi pelanggan. Sedangkan kualitas adalah sejauh mana suatu jasa memuaskan pelanggan dengan memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan mereka.

5. Orang (People)

Orang diartikan sebagai karyawan dan kadang-kadang pelanggan lain yang terlibat dalam proses produksi.

6. Promosi dan Edukasi (Promotion and Education)

Merupakan semua aktifitas dan alat yang mengunggah komunikasi yang dirancang untuk membangun preferensi pelanggan terhadap jasa dan penyedia jasa tertentu.

7. Bukti Fisik (Phisical Evidence)

Bukti fisik adalah petunjuk visual dan berwujud lainnya yang memberikan bukti atas kialitas jasa.

8. Harga (Price)

Merupakan pengeluaran uang, waktu dan usaha oleh pelanggan untuk membeli dan mengkonsumsi jasa. Harga dan komponen jasa lainnya


(23)

memperlihatkan kepada manajemen berbagai biaya yang ditimbulkan pelanggan dalam memperoleh manfaat suatu jasa.

2.4. Bauran Promosi

Promosi menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan keunggulan produknya dan membujuk konsumen untuk membeli produk tersebut (Kotler, 2002). Menurut Hiam dan Schewe (1994), promosi adalah semua teknik yang secara persuasive mengkomunikasikan informasi positif tentang produk penjual kepada calon pembeli ; meliputi iklan, penjualan tatap muka, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat.

Definisi definisi lima perangkat (alat-alat) promosi utama adalah sebagai berikut :

1. Pemasangan iklan

Adalah setiap bentuk presentasi dan promosi non-personal yang memerlukan biaya tentang gagasan barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas.

2. Penjualan personal

Adalah presentasi personal oleh tenaga penjual sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.

3. Promosi penjualan

Adalah intensif-intensif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk atau jasa.

4. Hubungan masyarakat

Adalah membangun hubungan baik dengan berbagai publik perusahaan dengan sejumlah cara supaya memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan.


(24)

1. Above the line

Bentuk promosi yang menggunakan sarana promosi yang menjadikan media tradisional sebagai sarana penyampaian pesan media yang efektif. Biasanya berbentuk komisi bagi agen penjualan, menggunakan media massa seperti TV, radio, Koran, serta pembagian brosur.

2. Below the line

Bentuk promosi yang tidak seperti biasanya dan dilakukan secara tidak langsung. Promosi ini dapat berbentuk pemberian tambahan pada jasa yang dilakukan oleh tenaga penjual, pemberian sponsor ship pada suatu kegiatan, melaksanakan kegiatan sosial, dsb.

Tugas promosi adalah memastikan bahwa konsumen sasaran mengetahui dan menyukai produk-produk perusahaan. Bauran promosi terdiri dari 5 cara yang merupakan alat pemasaran (marketing tools), yaitu : Advertising, Direct Marketing, sales promotion, public relation & publicity and personal selling. Perusahaan selalu mencari cara untuk mendapatkan efisiensi dengan menggantikan alat yang satu dengan yang lain karena lebih hemat dan efektif, (www.akademikawesite.com.2011).

2.4.1 Karakteristik Bauran Promosi

Karakteristik dari tiap promotional tools (alat-alat promosi) sebagai berikut :

1. Advertising (Pemasangan Iklan): a. Persentasi untuk umum

b. Diserap dengan baik karena dapat diulang berapa kali

c. Kesempatan yang lebih baik untuk memberikan arti produk dengan mendramatisir cetakan, suara, warna

d. Impersonality, hanya monolog bukan dialog 2. Sales Promotion (Promosi Penjualan):

a. Menyampaikan informasi lewat komunikasi b. Memberikan intensif untuk konsumen


(25)

c. Mengundang/mengajak konsumen untuk melakukan transaksi saat itu juga.

3. Direct Marketing (Pemasaran Langsung):

a. Melalui surat langsung telemarketing, electronic marketing dll. b. Non public, untuk orang tertentu

c. Mengikuti kebiasaan konsumen d. Up to date

4. Public Relations & Publicty (Hubungan Masyarakat): a. Kepercayaan yang tinggi

b. Off-guard, mencapai prospek yang lebih baik dari iklan dan salesman

c. Dramatisasi

5. Personal selling (Penjualan Personal):

a. Paling efektif, terutama untuk membangun preferensi, member keyakinan dan tindakan konfrontasi personal

b. Menanamkan kesan yang dalam di hati konsumen c. Adanya respon langsung dari konsumen

Menurut Kotler dan Andreasen (1995) ada lima jenis perbedaan karakteristik masing-masing bauran promosi, yaitu :

1. Periklanan Komersil (Point Advertising) : segala bentuk periklanan dengan membeli sejumlah ruang atau tempat dalam media komunikasi formal. Biasa dilakukan oleh perusahaan untuk mempromosikan produknya.

2. Periklanan Sosial (Unpaid Advertising) : pesan yang disampaikan dengan bentuk periklanan ini biasa disebut iklan layanan masyarakat.

3. Promosi penjualan (Sales Promotion) : intensif jangka pendek yang diberikan untuk mendorong tindakan pembeli produk barang/jasa menunjukan perilaku tertentu.

4. Pemberitaan (Publicity) : senada dengan periklanan melalui media formal, namun informasi yang termuat berbentuk laporan berita.


(26)

5. Penjualan tatap muka (Personal Selling) : penyampaian informasi secara oral tentang suatu penawaran kepada sasaran (pasar) dengan tujuan mendorong sasaran melakukan transaksi.

Ada tiga keunggulan penjualan tatap muka jika dibandingkan dengan periklanan, yaitu :

a. Konfrontasi pribadi : melibatkan hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih

b. Perkembangan : memungkinkan terjadi segala jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan yang tidak terbelit-belit sampai persahabatan pribadi yang mendalam.

c. Respon : membuat audience merasa memiliki tanggung jawab karena telah mendengarkan wiraniaga bicara atau karena telah menyita waktunya.

2.4.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi bauran promosi

Menurut Umar (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi bauran promosi dikelompokan menjadi tujuh faktor, yaitu :

1. Anggaran Promosi

Menurut Umar (2003), jika perusahaan memiliki dana promosi yang besar, maka peluangnya untuk menggunakan bauran promosi bersifat nasional yang juga besar. Sebaiknya jika dana yang tersedia terbatas, maka perusahaan dapat memilih penjualan personal, promosi penjualan atau iklan di dalam wilayah local atau regional. 2. Sumber Daya Manusia

Menurut Hasibuan (2005), manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya organisasi.

3. Komunikasi

Menurut Chandra (2001), dalam merencanakan komunikasi pemasaran yang efektif, setiap pemasar perlu memahami proses komunikasi secara umum. Karakteristik komunikasi yang efektif adalah menyediakan informasi yang praktis, berikan fakta bukan


(27)

kesan, perjelasan dan padatkan informasi, pernyataan tanggung jawab dengan tepat, dan membujuk orang untuk menawarkan rekomendasi (thill dan bovee, 2007)

4. Persaingan Pasar

Menurut Sutojo (2003), faktor bisnis eksternal yang dapat mempengaruhi jumlah permintaan produk adalah perkembangan suasana persaingan pasar. Munculnya produk baru yang menjanjikan lebih banyak manfaat dapat mempengaruhi laju penjualan produk lama.

5. Etika Bisnis

Menurut Sutojo (2003), etika bisnis adalah pedoman moral untuk membedakan tindakan bisnis yang baik dan buruk, benar dan salah, serta secara moral menjadi hak dan kewajiban.

6. Produk dan Harga

Menurut Kasali (2007), produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Menetapkan harga secara tepat dapat melancarkan proses pemasaran atau jasa. Sudut panang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indicator nilai apabila harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa.

7. Segmentation, Targeting, and Positioning (STP)

Menurut Rasto dan Suwatno (2003), segmentation adalah tindakan membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok konsumen yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terdiri dari bauran pemasaran tersendiri berdasarkan geografis, demografis, psikografis dan perilaku. Targeting adalah tindakan mengevaluasi dan menyeleksi satu atau lebih dari segmen-segmen pasar yang akan dimasuki. Positioning adalah tindakan suatu penempatan produk dan merek yang kompetitif pada benak konsumen berdasarkan persaingan.


(28)

2.5. EPIC Model

Efektifitas iklan dapat diukur dengan menggunakan EPIC model, Durianto, et all, (2003). EPIC Model yang dikembangkan oleh AC Nielsen, salah satu perusahaan peneliti pemasaran terkemuka didunia, EPIC Model mencakup empat dimensi kritis yaitu empati, persuasi, dampak dan komunikasi (Empathy, Persuasion, Impact and Communications EPIC) berikut akan dipaparkan dimensi-dimensi dalam EPIC model.

a. Dimensi Empathy (Empati)

Dimensi persuasi memberikan informasi yang berharga tentang daya tarik suatu merek. Empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasikan dirinya atau merasa dirinya pada keadaan perasaan atau fikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Empati melibatkan afeksi dan kognisi konsumen, afeksi dan kognisi mengacu pada dua tipe tanggapan internal psokologis yang dimilik konsumen terhadap rangsangan lingkungan dan kejadian yang berlangsung. Dalam bahasa yang lebih sederhana, afeksi melibatkan perasaan, sementara kognisi melibatkan pemikiran, variasi tanggapan afektif dapat berupa penilaian positif, negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan, dan konsumen dapat merasakan empat jenis tanggapan afektif yaitu emosi, perasaan khusus, suasana hati dan evaluasi yang berbeda dalam tingkat intensitas dan improvisasi.

b. Dimensi Persuation (Persuasi)

Dimensi persuasi menginformasikan apa yang akan diberikan suatu iklan untuk peningkatan dan penguatan suatu merek, sehingga pemasangan iklan memperoleh pemahaman tentang dampak iklan terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh kemampuan suatu iklan dalam mengembangkan daya tarik suatu merek. Persuasi adalah perubahan kepercayaan, sikap dan keinginan perilaku yang disebabkan satu komunikasi promosi. Proses persuasi yang akan dipakai ditentukan dengan tingkat keterlibatan konsumen dalam pesan produk.


(29)

c. Dimensi Impact (Dampak)

Dimensi Impact menunjukan, apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibandingkan merek lain pada kategori yang serupa apakah suatu iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Dampak (Impact) yang diinginkan dari hasil iklan adalah jumlah pengetahuan produk (product knowledge) yang disampaikan konsumen melalui tingkat keterlibatan (involvement) konsumen dengan produk dan atau proses pemilihan.

Konsumen memiliki tingkat pengetahuan produk (level of product knowledge) yang berbeda-beda yang dapat digunakan untuk menterjemahkan informasi baru dan membuat pilihan pembelian. Konsumen dapat memiliki empat tingkat pengetahuan produk, yaitu : kelas produk, bentuk produk, merek dan model.

d. Dimensi Communication (Komunikasi)

Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut. Perspektif pemrosesan kognitif adalah inti untuk mengembangkan strategi pemasaran yang berhasil merupakan permasalahan komunikasi. Proses dimulai ketika sumber komunikasi promosi menentukan informasi apa yang harus dikomunikasikan, kemudian meng-encoding pesan tersebut dalam simbol-simbol yang paling tepat (menggunakan kata, gambar atau tindakan). Kemudian, pesan ditransmisikan ke sebuah penerima melalui berbagai media, seperti pertunjukan televisi, penawaran via pos, billboard, atau majalah.

2.6. Direct Rating Methode

Dalam metode ini terdapat lima peubah yang digunakan. Semakin tinggi peningkat yang diperoleh suatu iklan untuk setiap peubahnya, semakin tinggi pula kemungkinan iklan tersebut efektif (Durianto, et all ,2003).


(30)

Lima peubah tersebut adalah: a. Perhatian (attention)

Perhatian didefinisikan sebagai alokasi kapasitas pemrosesan untuk stimulus yang baru masuk. Faktor-faktor yang menentukan perhatian yang dapat dikelompokan dalam dua kategori utama, yaitu: determinan (penentu) pribadi dan determinan stimulus.

b. Pemahaman (Readthoughness)

Pemahaman berkaitan dengan penafsiran suatu stimulus. Makna suatu stimulus bergantung bagaimana suatu stimulus dikategorikan dan diuraikan dengan pengetahuan yang sudah ada.

c. Respon kognitif (Cognitive)

Sifat respon kognitif menetukan penerimaan atau klaim. Hal yang sangat penting adalah respon yang disebut argument pendukung dan kontra argument. Argument pendukung adalah pikiran penyokong klaim. KOntra argument adalah pikiran yang menentang kalim dalam pesan.

d. Respon afektif (Affection)

Respon affektif menggambarkan perasaan dan emosi yang dihasilkan sebuah stimulus. Respon efektif memiliki peran yang sangat penting selama tahap penerimaan dalam proses informasi.

e. Sikap terhadap iklan (Behavior)

Kemampuan iklan untuk menciptakan sikap yang mendukung terhadap suatu produk sering begantung pada sikap konsumen terhadap iklan itu. Iklan yang disukai atau dievaluasi secara menguntungkan dapat menghasilkan sikap yang lebih positif terhadap sautu produk. Alat komunikasi yang tidak disukai mungkin akan menurunkan evaluasi produk dan sisi konsumen.

2.7. Penelitian Terdahulu

Menurut Maria (2010), yang berjudul Analisis Efektifitas Bauran Promosi Kelas Tiga SMU Di Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bogor menyimpulkan bahwa promosi yang dilaksanakan bertujuan untuk menambah siswa/siswi yang mendaftar dan bila memungkinkan memenuhi


(31)

target telah dibuat, masyarakat mengetahui keberadaan Lembaga Pendidikan Primagama Merdeka Bogor dan menjalin komunikasi ke sekolah-sekolah. Dari keempat dimensi EPIC Model Dapat dinyatakan efektif. Nilai Epic Rate yang dihasilkan adalah 3,65 yang menyatakan bahwa promosi yang dilakukan efektif.

Menurut Napitulu (2009) dalam penelitian Analisis Efektifitas Bauran Promosi Pada LPP (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan) Purnawarman Bogor memberikan kesimpulan Promosi yang dilaksanakan LPP Purnawarman Bogor bertujuan untuk menarik perhatian konsumen agar mengikuti program bimbingan belajar di LPP Purnawarman Bogor dan melakukan transaksi/ pendaftaran sehingga dapat meningkatkan jumlah perolehan siswa dan menciptakan brand awareness di masyarakat luas. Promosi yang dilakukan oleh LPP Purnawarman Bogor efektif dari segi dimensi empati, persuasi, dan komunikasi. Hal ini ditunjukkan oleh nilai X dari dimensi empati, persuasi dan komunikasi yang dihasilkan berada dalam rentang skala efektif. Sementara dari dimensi dampak, promosi yang dilakukan dalam rentang skala cukup efektif. Nilai EPIC Rate yang dihasilkan menunjukkan bahwa promosi yang dilakukan sudah efektif.

Menurut Menurut Yudi (2005) dalam Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya untuk Analisis Efektifitas Iklan Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Perusahaan Percetakan dan Penerbitan PT. Rambang Dengan Menggunakan EPIC Model menyimpulkan Efektifitas iklan dari keempat faktor EPIC tersebut dinyatakan efektif karena berdasarkan analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya didapatkan hasil perhitungan dari masing-masing variabel berturut-turut adalah 3,558, 2,395, 3,570, dan 3,870. Ternyata Faktor Communication menjadi faktor yang paling dominan diantara faktor lainnya. Perusahaan dapat lebih menekankan pada peningkatan dan mempertahankan faktor dominan ini dalam upaya mempertahankan efektifitas iklan.

Menurut Ade (2003) dalam Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis dalam penelitian Analisis Consumer Decision Model Untuk Mengukur


(32)

Efektifitas Periklanan menyatakan Iklan merupakan salah satu strategi promosi yang dijalankan oleh perusahaan untuk memberikan informasi kepada orang-orang tentang produk dan mepersuasi pembeli / target pasar, saluran distribusi, dan pubik untuk membeli mereknya (produknya). Untuk dapat mengukur keefektifan sebuah iklan, salah satu model yang dapat digunakan adalah Consumer Decision Model (CDM). Dalam Consumer Decision Model (CDM) tersebut digambarkan bagaimana konsumen mencari dan mempertimbangkan suatu keputusan untuk membeli produk, dimana masing-masing variabel berinteraksi dan saling mendukung yang berakhir dengan pembelian.


(33)

3.1. Kerangka Pemikiran

Setiap lembaga bimbingan belajar mempunyai visi dan misi yang akan dicapai dalam dunia pendidikan. Visi lembaga bimbingan belajar adalah Merubah cara pandang anak terhadap pelajaran matematika menjadikan pelajaran matematika suatu hal yang menarik untuk dipelajari, Memaksimalkan potensi diri anak agar mendapatkan hasil terbaik yang akan dipersembahkan pada orang tua, guru dan orang-orang yang dicintai. Visi adalah tujuan yang akan di capai oleh bimbingan belajar di masa yang akan datang. Sedangkan Misi adalah hal-hal apa saja yang akan dilakukan lembaga bimbingan belajar untuk mencapai Visi, maksud dan tujuan dari bimbingan belajar tersebut. Hal ini dilakukan agar mendapatkan strategi pemasaran yang paling efektif untuk menghadapi persaingan antar lembaga pendidikan yang menawarkan bimbingan belajar. Efektifitas merupakan suatu keadaan yang menunjukan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Promosi adalah salah satu kegiatan yang sangat penting dari strategi pemasaran karena berhubungan dengan usaha. Promosi memberikan informasi kepada masyarakat atau konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Tidak hanya itu, kegiatan promosi merupakan kegiatan komunikasi antara lembaga dengan pelanggan atau konsumen. Melalui promosi ini diharapkan mampu menarik perhatian konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan. Dengan merancang promosi dengan kreatif dalam mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian disebut bauran promosi. Bauran promosi meliputi periklanan, penjualan pribadi, promosi, dan publisitas.

Kegiatan promosi yang efektif diharapkan mampu mendukung strategi pemasaran dalam menghadapi persaingan. Oleh karena itu, efektivitas promosi penting untuk diketahui lembaga bimbingan belajar. Efektivitas promosi dapat dilihat dari bagaimana respon konsumen terhadap bauran promosi yang diterapkan lembaga bimbingan belajar. Apakah respon


(34)

konsumen sudah seperti yang diharapkan lemabga bimbingan belajar. EPIC Model adalah alat analisis yang digunakan untuk mengukur efektivitas promosi dari dampak pengingatan dan persuasi melalui riset komunikasi terhadap konsumen.

Kegiatan promosi yang telah diterapkan dan jumlah konsumen yang merupakan orang tua/wali para siswa/siswi dari lembaga bimbingan belajar Primagama Quantum Kids dapat diketahui melalui data jumlah perkembangan siswa/siswi yang dapat dilihat pada Gambar 1. Selain menggunakan data perkembangan jumlah siswa/siswi, juga digunakan kuesioner. Hal ini untuk mengetahui respon konsumen terhadap bauran promosi yang diterapkan lembaga bimbingan belajar. Hasil penelitian ini berguna bagi pengelola bimbingan belajar Primagama Quantum Kids untuk menformulasikan strategi pemasaran dan kegiatan promosi yang lebih efektif dengan mengetahui respon dari Orang tua/wali para siswa/siswi terhadap bauran promosi yang dilakukan Primagama Quantum Kids Bogor. Dengan menggunakan EPIC Model, penulis dapat manganalisis efektifitas bauran promosi yang diterapkan lembaga bimbingan belajar Primagama Quantum Kids Bogor. Alur pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2.


(35)

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian di Primagama Quantum Kids JL. KH. Abdullah Bin Nuh Ruko Taman Yasmin Sektor VI NO.204. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2012 sampai Juli 2012.

Primagama Quantum Kids Visi dan Misi

Respon Konsumen Bauran Pemasaran

( Marketing Mix) Bauran Promosi

Periklanan Promosi

Penjualan

Hubungan Masyarakat

Penjualan

Personal

1. Perhatian 2. Pemahaman 3. Respon Kognitif 4. Respon Afektif 5. Perilaku

1. Empati 2. Persuasi 3. Dampak 4. Komunikasi

Direct Rating Method EPIC Model

Efektifitas Bauran Promosi Primagama Quantum Kids


(36)

3.3. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dengan observasi atau pengamatan, wawancara dan pengisian kuesioner. Data primer diperoleh berdasarkan pengamatan langsung kegiatan bimbingan belajar, selain itu melalui wawancara dengan Ibu Rinda selaku Manajemen Pemasaran, serta Orang tua/wali siswa/siswi. Data Sekunder dikumpulkan dari dokumentasi lemabaga bimbingan belajar, Kuesioner, buku-buku dan skripsi pada perpustakaan Institut Pertanian Bogor serta literatur yang dikeluarkan oleh berbagai instansi terkait.

3.4. Penyusunan dan Uji Coba Kuesioner

Kuesioner (Lampiran1.) dibuat setelah didapatkan kerangka dari konsep penelitian yang diukur dan diberikan secara sengaja (purposive sampling). Responden terdiri dari 90 yaitu orang tua/wali siswa/siswi dari beberapa sekolah di Kota Bogor yang mengikuti kegiatan promosi program bimbingan belajar yang dilakukan oleh Primagama Quantum Kids dan telah menjadi siswa/siswi dari bimbingan belajar tersebut. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan untuk mengetahui karakteristik konsumen Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Quantum Kids secara menyeluruh dan mengetahui respon konsumen terhadap promosi yang dilakukan Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Quantum Kids.

Sebelum kuesioner disebarkan kepada orang tua/wali siswa/siswi yang mengikuti kegiatan promosi program bimbingan belajar yang dilakukan Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Quantum Kids, kuesioner telah disusun dan diuji dengan menggunakan sampel 30 orang tua/wali siswa/siswi (responden) (Lampiran 2.).

3.5. Metode Pengambilan Sampel

Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang bisa digunakan dalam membuat beberapa kesimpulan, sedangkan sampel adalah elemen yang mewakili populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian secara non probability yaitu dengan cara metode convenience sampling (sampel yang


(37)

mudah ditemukan) merupakan konsumen Primagama Quantum Kids yang mengetahui atau pernah mengikuti program promosi yang dilakukan Quantum Kids dan bersedia menjadi responden. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan salah satu staf pemasaran Quantum Kids, diketahui bahwa pada tahun 2011-2012 jumlah konsumen Quantum Kids sebanyak 149 orang. Angka ini akan digunakan untuk menentukan populasi konsumen. Adapun Prosentase yang digunakan kelonggaran kesalahan sampel yang ditolerir (e) adalah sebesar 10%. Ukuran responden yang diperoleh berdasarkan perhitungan secara matematis menggunakan rumus slovin, adalah sebagai berikut (Simamora,2004) :

n =

………...……… (1)

Keterangan : n = Besar Sampel N = Besar Populasi

e = Kesalahan yang dapat ditolerir (10%)

Dengan menggunakan rumus Slovin, maka nilai n adalah sebagai berikut:

n =

= 59,84 (dibulatkan menjadi 60)

Dari 60 responden tersebut ditambahkan sebanyak 30 responden yang didapat dari orang tua/ wali siswa/siswi Primagama Quantum Kids sehingga jumlah yang digunakan dalam penelitian ini adalah 90 Responden.

3.6. Pengolahan dan Analisis Data

Data dikumpulkan dengan metode wawancara langsung dengan pihak manajemen Quantum Kids, pengisian kuesioner oleh konsumen. Dan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

3.6.1 Pengolahan Data Uji validitas dan reliabilitas

Pembuatan kuesioner untuk memperoleh data primer mengenai topik yang diteliti yaitu untuk mengetahui bagaimana tanggapan responden mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan topik penelitian. Perlunya melakukan uji validitas dan reliabilitas dalam pebuatan kuesioner, validitas untk mengukur tingkat akurasi yang dicapai oleh


(38)

indikator dalam menilai sesuatu topik penelitian. Sedangkan, reliabilitas adalah pengukuran konsistensi internal indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk/faktor laten yang umum (menjelaskan bagaimana hal yang spesifik).

Menurut Simamora (2004) validitas adalah suatu ukuran yang menunjuk tingkat kesahihan apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Artinya, mampu memperoleh data yang tepat dari peubah yang diteliti. Langkah-langkah yang mengukur validitas, yaitu :

1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang diukur 2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden

(minimal 30 orang)

3. Mempersiapkan tabulasi jawaban

4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik product moment person dengan rumusan perhitungan sebagai berikut :

= ∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ………. (2)

Keterangan :

= Korelasi antar X dan Y

n = Jumlah responden

X = Skor masing-masing pertanyaan Y = skor total

Perolehan nilai korelasi akan dibandingkan dengan angka kritik table korelasi nilai r, dengan n = 30 orang dan signifikansi sebesar 5% dan diperoleh nilai table r-tabel sebesar 0,361. Jika nilai korelasi yang diperoleh dari table r-tabel, maka H0 dan H1 diterima.

Setelah kuesioner terbukti valid, maka keabsahan kuesioner tersebut diuji reliabilitasnya. Uji reliabilitas menggunakan teknik alpha


(39)

cronbach, yaitu teknik mencari keandalan yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai seperti 0-10.

Rumus ditulis sebagai berikut :

=

[

] [

]

………. (3)

Keterangan:

= Reliabilitas instrument

K = Banyaknya butir pertanyaan ∑ = Jumlah ragam butir

= Jumlah ragam total

Nilai alpha yang dihasilkan dari penguji reliabilitas kemudian dapat digunakan untuk menarik kesimpulan. Reliabilitas suatu kuisioner yang dikatakan baik jika memeiliki nilai cronbach alpha > 0,60 (Nugroho,2005).

3.6.2 Pengolahan Data EPIC Model

EPIC Model digunakan untuk mengukur efektifitas promosi yang dilakukan, yang meliputi empati, persuasi, dampak dan komunikasi (Duriantio, et all,2003)

a. Dimensi empati menginformasikan apakah konsumen tertarik dan menyukai promosi yang dilakukan.

b. Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu promosi untuk meningkatkan daya tarik suatu produk dan mendorong keinginan konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan.

c. Dimensi dampak menunjukan apakah promosi yang dilakukan memberikan dampak positif kepada konsumen.

d. Dimensi komunikasi menunjukan apakah suatu promosi bias menyampaikan suatu informasi yang baik dan bias diterima oleh konsumen dengan jelas.


(40)

1. Analisisis Tabulasi Sederhana

Menurut Durianto, et all, (2003) dalam analisis tabulasi sederhana data yang diperoleh diolah dengan rumus :

P =

∑ x 100% ……… (4)

Keterangan :

P = Presentase responden yang memilih kategori tertentu = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu ∑ = Banyaknya jumlah responden

2. Skor rata-rata

setiap jawaban responden dari jawaban yang diberikan, akan diberi bobot. Untik menghitung skor rata-rata digunakan rumus (Durianto, et all, 2003) sebagai berikut :

̅

= ∑

∑ ……… (5)

Keterangan :

̅ = Rata-rata terbobot = Frekuensi

= bobot

Setelah itu digunakan rentang skala untuk menentukan posisi tanggapan reponden dengan menggunakan skor setiap variable. bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkat berkisar dari 0 hingga 6 yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi yang positif. Selanjutnya dihitung dengan rentang skala dengan rumus sebagai berikut :

Rs = ………... (6) Keterangan :

Rs = Nilai rata-rata

R (bobot) = Rentang bobot (bobot terbesar- bobot terkecil) M = Banyaknya kategori bobot


(41)

Skala yang digunakan adalah skala Likert, yaitu dengan skala 5, maka rentang skala yang diperoleh adalah :

Rs = = 0,8

Langkah berikutnya adalah menentukan EPIC Rate dengan rumus: EPIC Rate = … (7) Analisis data dipenelitian dengan menggunakan bantuan komputer yaitu menggunakan software SPSS versi 15.00 for windows dan Microsoft Excel, EPIC Model yang digunakan untuk mengukur keefektifan promosi yang dilakukan.pertanyaan-pertanyaan yang tertulis dalam kuisioner kepada responden. Skor untuk setiap jawaban responden dalam kuisioner dapat dilihat dalam Tabel 2.

Tabel 2. Bobot nilai dan rentang skala keputusan EPIC Model

Kriteria Jawaban Bobot Nilai

Sangat tidak setuju (STS) 1

Tidak setuju (TS) 2

Cukup ( C ) 3

Setuju (S) 4

Sangat setuju (SS) 5

Kriteria Rentang Skala

Sangat Tidak Efektif 1,0 < x ≤ 1,8

Tidak Efektif 1,8 < x ≤ 2,6

Cukup Efektif 2,6 < x ≤ 3,4

Efektif 3,4 < x ≤ 4,2

Sangat Efektif 4,2 < x ≤ 5

Sumber: Durianto, et all, (2003)

3.6.3 Pengolahan Data Direct Rating Method

Direct Rating Method digunakan untuk mengevaluasi kekuatan promosi yang berkaitan dengan kemampuan promosi tersebut mendapatkan perhatian, kemudahan untuk dipahami, kemampuan promosi dalam menggugah perasaan dan kemampuan sebuah promosi untuk mempengaruhi perilaku(Durianto, et all, 2003). Dalam metode ini, semakin tinggi peringkat yang diperoleh suatu promosi semakin tinggi pula kemungkinan bahwa promosi tersebut efektif. Langkah pertama yang dilakukan dalam pengolahan data adalah menentukan analisis tabulasi sederhana dan skor rata-rata dengan rumus sebagai berikut :


(42)

a. Analisis Tabulasi Sederhana

Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah dengan rumus sebagai berikut (Durianto, et all. 2003) :

P =

∑ x 100% ……… (8)

Keterangan :

P = Presentase responden yang memilih kategori tertent = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu ∑ = Banyaknya jumlah responden

b. Skor rata-rata

setiap jawaban responden dari jawaban yang diberikan, akan diberi bobot. Untik menghitung skor rata-rata dugunakan rumus (Durianto, et all, 2003) sebagai berikut :

̅

= ∑

∑ ………..……… (9)

Keterangan :

̅ = Rata-rata terbobot = Frekuensi

= bobot

Setelah itu digunakan rentang skala untuk menentukan posisi tanggapan reponden dengan menggunakan skor setiap variable. bobot alternative jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkat berkisar dari 0 hingga 6 yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi yang positif.

Selanjutnya dihitung dengan rentang skala dengan rumus sebagai berikut :

Rs = ………... (10) Keterangan :

Rs = Nilai rata-rata

R (bobot) = Rentang bobot (bobot terbesar- bobot terkecil) M = Banyaknya kategori bobot


(43)

Skala yang digunakan adalah skala Likert, yaitu dengan skala 5, maka rentang skala yang diperoleh adalah :

Rs = = 0,8

Pembobotan nilai yang dilakukan pada Direct Rating Method dan rentang skala keputusan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Bobot nilai dan Rentang skala Direct Rating Method

Kriteria Jawaban Bobot Nilai

Sangat tidak setuju (STS) 1

Tidak setuju (TS) 2

Cukup ( C ) 3

Setuju (S) 4

Sangat setuju (SS) 5

Kriteria Rentang Skala

Sangat Tidak Efektif 1,0 < x ≤ 1,8

Tidak Efektif 1,8 < x ≤ 2,6

Cukup Efektif 2,6 < x ≤ 3,4

Efektif 3,4 < x ≤ 4,2

Sangat Efektif 4,2 < x ≤ 5

Sumber : Durianto, et all, (2003)

Setelah skor rataan didapat, kemudian dikonversi ketabel direct rating dengan menggunakan rumus:

g direct rating = X x ……….. (11) Langkah terakhir adalah menjumlahkan seluruh nilai g direct rating untuk mendapatkan nilai direct rating. Pada Table 4, dapat dilihat rentang skala dengan kategori promosi pada direct rating.

Tabel 4. Skala Direct Rating

Rentang Skala Kategori Promosi

0 < g ≤ 20 Buruk

20 < g ≤ 40 Kurang Baik

40 < g ≤ 60 Rata-rata 60 < g ≤v80 Baik

80 < g ≤ 100 Hebat Sumber : Durianto, et all, (2003)


(44)

4.1. Gambaran Umum Organisasi

4.1.1 Sejarah Primagama Quantum Kids

Primagama Quantum Kids merupakan sebuah lembaga bimbingan belajar khusus matematika untuk tingkat sekolah dasar (SD). Tujuan Primagama Quantum Kids adalah untuk mencerdaskan anak bangsa dengan melatih kemampuan anak dalam pelajaran matematika.

Pada awal dirintis, sang pemilik Primagama Quantum Kids yakni Abdurachim, ST.M.M. membuka tempat les di rumahnya sendiri di Sumbawa dengan memanfaatkan garasi dirumahnya, sehingga pada saat itu tempat les milik Abdurachim sering disebut tempat les garasi walaupun pada saat itu Abdurachim memberi nama tempat lesnya dengan nama Smart English. Namun dalam perkembangannya tempat les garasi tersebut banyak diminati oleh para tetangga Abdurachim pada saat itu, hingga pada akhirnya seorang teman menawarkan kerjasama untuk membuka les matematika yang di khususkan untuk tingkat sekolah dasar masih di Sumbawa dengan nama Quantum Kids.

Pada tahun 2008 resmi dibuka Quantum Kids pertama di Sumbawa, Quantum Kids sendiri merupaka sebuah perusahaan Franchise lembaga bimbingan belajar yang telah mengedepankan otak kanan untuk berfikir, sehingga matematika akan lebih menyenangkan untuk di pelajari. Tidak disangka Quantum Kids berkembang cukup pesat bukan hanya disumbawa, pada tahun 2009 cabang Quantum Kids sudah bisa di temui di kota-kota besar di Indonesia seperti Denpasar, Bandung, Mataram, Serang, Yogyakarta.

Primagama Quantum Kids menerapkan strategi pemasaran yang berorientasi pada kepuasan siswa/siswi melalui pelayanan yang tepat dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan disertai dengan pemahaman mengenai karakteristik anak sesuai pertumbuhan dan perkembangannya. Sebagai lembaga pendidikan non-formal, Primagama Quantum Kids menitik beratkan pada konsep pengajaran


(45)

melalui pendekatan remedial program (program perbaikan), enrichment program (program pengayaan), dan consulting program (program konsultasi).

4.1.2 Lokasi dan Tempat Primagama Quantum Kids

Primagama Quantum Kids yang beralokasi di JL. KH. Abdullah Bin Nuh Ruko Taman Yasmin Sektor VI NO.204. Lokasi tersebut dinilai strategis karena memiliki akses yang mudah untuk siswa/siswi datang ke lembaga bimbingan belajar tersebut. Tempat parkir yang luas memudahkan orang tua untuk melakukan kegiatan antar/jemput siswa/siswi.

4.1.3 Visi, Misi dan Tujuan Primagama Quantum Kids

Visi yang dimiliki Primagama Quantum Kids adalah mengubah cara pandang siswa tentang pelajaran matematika, Primagama Quantum Kids juga mengembangkan karakter siswa serta potensi maksimal siswa untuk berbuat yang terbaik dan berbakti kepada tuhan, orang tua, guru dan orang-orang, tercinta. Misi Primagama Quantum Kids ingin mengembangkan metode-metode perhitungan yang mudah, cepat dan menyenangkan. Mudah bagi siswa/siswi berarti kami membuat yang rumit menjadi sederhana. Cepat berarti dapat dengan cepat diterima oleh siswa/siswi dan cepat dalam pengerjaan hitungan matematika. Menyenangkan berarti materi disampaikan dengan cara-cara yang kreatif dan inovatif, sehingga siswa/siswi merasa senang, nyaman dan tidak bosan dengan pelajaran matematika, melainkan membuat mereka penasaran dan ingin terus mencoba sendiri dirumah.

Rasa penasaran untuk ingin mencoba sendiri di rumah secara tidak langsung membuat siswa/siswi berlatih sendiri tanpa ada unsur paksaan, sebab mereka menyukai dan ingin tahu lebih jauh. Semakin sering berlatih akan membuat mereka semakin ahli dalam mengerjakan soal


(46)

4.1.4 Struktur Organisasi

Primagama Quantum Kids adalah lembaga bimbingan belajar matematika untuk sekolah dasar yang merupakan cabang dari Primagama Quantum Kids Pusat dengan sistem Franchise yang bertempat di Jakarta. Primagama Quantum Kids di pimpin oleh seorang Branch Manager atau kepala cabang yang mengepalai semua kegiatan yang berlangsung di Primagama Quantum Kids , namun tetap dalam pengawasan owner yang merupakan investor sekaligus pemilik dari Primagama Quantum Kids. Struktur organisasi Primagama Quantum Kids dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Struktur Organisasi ( Primagama Quantum Kids Bogor, 2012)

Owner adalah pemilik dari Primagama Quantum Kids yang berwenang atas segala keputusan dan kebijakan di Primagama Quantum Kids. Branch Manager Merupakan unsur pimpinan tertinggi yang

Operational Manager

Teacher/ Tentor

Finance & Accounting

Custumer Service Coordinator

Marketing

Operational Staff Akademik Coordinator

Custumer Service Branch Manger


(47)

memegang operational Primagama Quantum Kids misalnya menjaga dan mengembangkan budaya kerja yang positif dan berkembang . Operational Manager orang yang menguasai operasional sehari-hari misalnya mengendalikan operasional outlet Primagama QuantumKids sehari hari. Customer Service Coordinator adalah orang yang bertanggung jawab terhadap operasional kerja cutomer service dan marketing salah satu tugasnya adalah melaksanakan kegiatan pelayanan dan promosi kepada calon pelangan dan pelanggan Primagama QuantumKids. Akademik Coordinator adalah orang yang bertanggung jawab terhadap mutu akademik dan teacher/tentor bertugas membagi kelas / menentukan pengajar (sesuai kemampuan guru yang bersangkutan ) dan menginformasikannya ke guru yang bersangkutan. Marketing adalah orang yang bertanggung jawab untuk menjual produk yang dimiliki oleh Primagama Quantum Kids misalnya Melaksanakan kegiatan yang menjadi program Primagama Quantum Kids. Cutumer Service adalah orang yang bertugas melayani pelanggan, baik orang tua maupun siswanya misalnya melaksanakan kegiatan pelayanan dan promosi kepada calon pelanggan dan pelanggan. Teacher/Tentor adalah orang yang bertanggung jawab untuk memberikan pengajaran di kelas kepada para siswa semua teacher yang berhak mengampu (memegang) kelas adalah teacher yang sudah mendapatkan training dari Primagama Quantum Kids pusat ataupun Master Franchise. Finance and Accounting adalah orang yang bertanggung jawab dalam mencatat pemasukan dan pengeluaran operasional Primagama Quantum Kids salah satu tugasnya mencatat semua pemasukan dan pengeluaran cabang Primagama Quantum Kids. Operational Staff adalah orang yang membantu kelancaran operasional Primagama Quantum Kids sehari-hari misalnya menunjang kerja operasional cabang Primagama Quantum Kids.


(48)

4.2. Segmentation, taregeting and positioning (STP)

1)Segmentation (Segmentasi Pasar). Mengidentifikasi dan memilah-milah kelompok pembeli yang berbeda-beda yang mungkin meminta produk atau bauran pemasaran tersendiri. Segmen pasar Primagama Quantum Kids Bogor adalah keluarga/rumah tangga menengah keatas.

2)Targeting (Pembidikan Pasar). Memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki. Setelah melakukan segmen pasar, Primagama Quantum Kids Bogor kini membidik pasar kalangan siswa/siswi Seokolah Dasar (SD) usia 6-12 tahun.

3)Positioning (Penetapan Posisi Pasar). Membentuk dan mengkomunikasikan manfaat utama yang membedakan produk perusahaan dengan produk lain. Posisi yang diinginkan Primagama Quantum Kids Bogor adalah lembaga bimbingan belajar matematika otak kanan sehingga membuat metode perhitungan matematika lebih mudah, cepat dan menyenangkan bagi siswa/siswi untuk dipelajari dan materi-materi yang disampaikan membuat rasa penasaran yang menimbulkan minat belajar siswa/siswi agar mencoba sendiri dirumah.

4.3. Bauran Pemasaran

1. Produk (Product)

Strategi pemasaran dalam bidang jasa merupakan strategi yang paling penting untuk dikembangkan di Primagama Quantum Kids, karena jasa inilah yang dinikmati atau dimanfaatkan secara langsung oleh konsumen. Strategi jasa yang dilakukan Primagama Quantum Kids adalah menciptakan metode belajar yang inovatif dan kreatif dalam memberikan bimbingan belajar. Hal ini dilakukan agar konsumen merasakan kualitas bimbingan belajar Primagama Quantum Kids. Adanya inovasi dan kreatifitas yang dikembangkan merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki Primagama Quantum Kids dalam menarik minat konsumen. 2. Tempat dan Waktu (Place and Time)

Strategi tempat yang dilakukan oleh Primagama Quantum Kids yaitu memiliki lokasi yang strategis karena memiliki akses yang mudah untuk siswa/siswi datang ke lembaga bimbingan belajar. Tempat parkir yang luas


(49)

juga memudahkan orang tua/wali melakukan kegiatan antar/jemput. Untuk mendapatkan jasa Primagama Quantum Kids konsumen cukup datang ke kawasan JL. KH. Abdullah Bin Nuh Ruko Taman Yasmin Sektor VI No.204.

3. Proses (Process)

Proses adalah kegiatan yang menunjukan pelayanan yang diberikan demi memenuhi kebutuhan yang diharapkan oleh konsumen Primagama Quantum Kids.

4. Produktifitas dan Kualitas (Productivity and Quality)

Produktifitas merupakan kegiatan pengajaran tentor Primagama Quantum Kids kepada siswa/siswi yang belum menguasai matematika dalam memperkenalkan metode matematika otak kanan, bahwa matematika sangat menyenangkan sehingga siswa/siswi mahir dalam pelajaran matematika.

5. Orang (People)

Orang atau partisipan merupakan pegawai penyedia jasa layanan maupun penjualan, atau orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam pelayanan di Primagama Quantum Kids

6. Promosi dan Edukasi (Promotion and Education)

Kegiatan promosi yang sudah diterapkan oleh Primagama Quantum Kids yaitu periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan penjualan perorangan. Promosi yang dilakukan secara terpusat melalui kunjungan ke sekolah-sekolah, seminar akbar, program belajar gratis,media cetak dan elektronik.

7. Bukti Fisik (Phisical Evidence)

Bukti fisik meliputi fasilitas utama gedung Primagama Quantum Kids, (ruang tunggu, custumer service, mushola, area parker yang luas dan toilet), penampilan karyawan/ tentor yang rapi, dan sopan. keadaan atau kondisi suasana belajar dan mengajar Primagama Quantum Kids yang merupakan tempat berlangsungnya jasa pelayanan.


(50)

8. Harga (Price)

Harga yang ditetapkan Primagama Quantum Kids adalah Rp. 300.000 perbulan untuk lebih lengkap dapat dilihat pada (Lampiran 3). Primagama Quantum Kids menentukan harga berdasarkan jasa yang disesuaikan dengan harga jual jasa sejenis dari lembaga bimbingan lain. Primagama Quantum Kids memberikan diskon yang sangat menarik lebih lengkap dapat dilihat pada ( Lanjutan lampiran 3.).

4.4. Bauran Promosi Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Quantum Kids

4.4.1 Tujuan Promosi Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Quantum Kids

Promosi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh lembaga bimbingan belajar untuk menginformasikan kepada konsumen mengenai barang atau jasa dengan tujuan menarik minat konsumen, mengenal dan tertarik pada produk yang ditawarkan sehingga membeli produk atau jasa. Adapun promosi yang dilakukan oleh lembaga bimbingan belajar Primagama Quantum Kids bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat sehingga sanggup memberikan daya tarik kepada konsumen yang datang dan pada akhirnya dapat ikut serta dalam program bimbingan belajar yang ditawarkan. Dimana strategi promosinya terlebih dahulu mengenalkan brand image “matematika otak kanan” lembaga bimbingan belajar Primagama Quantum Kids melalui seminar akbar sehingga dengan sendirinya konsumen akan tertarik untuk mengikuti program bimbingan belajar yang ditawarkan lembaga bimbingan belajar Primagama Quantum Kids Bogor.

4.4.2 Bauran Promosi Lembaga Bimbingan Belajar Primagama

Quantum Kids

Program promosi dilakukan untuk membangun image atau pencitraan di mata masyarakat. Oleh karena itu dalam mengkomunikasikan jasa perlu strategi bauran promosi.


(51)

Bauran Promosi yang telah dilaksanakan oleh Primagama Quantum Kids adalah sebagai berikut:

1. Periklanan

Media periklanan yang dilakukan Primagama Quantum Kids melalui media cetak, media elektronik dan media luar ruangan. a. Media Cetak

Promosi yang dilakukan Primagama Quatum Kids dengan media cetak surat kabar dan brosur. Iklan yang dimuat pada surat kabar Radar Bogor berisi informasi tentang metode otak kanan sebagai pembelajaran di Primagama Quantum Kids kegiatan yang dimuat adalah Try out dan latihan-latihan soal yang disekolah dianggap sulit bisa diselesaikan ditempat bimbingan belajar. Pemasangan Iklan dilakukan pada saat pergantian semester ganjil ke genap. Media brosur menginformasikan tentang tarif lembaga bimbingan belajar, jadwal les lembaga bimbingan belajar, foto siswa/siswi berprestasi serta menggunakan yang warna yang sanggup menarik perhatian dengan tujuan konsumen percaya bahwa Primagama Quantum Kids menjadi pilihan yang tepat untuk bimbingan belajar. Brosur diberikan kepada orang tua/wali pada saat menghadiri seminar akbar yang diselenggarakan setahun sekali di Gedung Yasmin, pada saat pembagian rapor atau kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan.

b. Media Elektronik

Iklan melalui media elektronik adalah dengan menggunakan website www.quantumkids.net. dan jaringan sosial yaitu facebook. Kegiatan iklan melalui website dan facebook ini dianggap Primagama Quantum Kids memiliki ruang lingkup yang luas untuk mengetahui dampak konsumen yang paling tinggi. Facebook Primagama Quantum Kids Bogor selalu online setiap hari dan informasi yang diberikan selalu up to date.


(52)

c. Media Luar Ruangan

Primagama Quantum Kids menggunakan spanduk pada saat seminar akbar dan outbound. Seminar akbar yang dilakukan setiap tahun di gedung Yasmin di kota Bogor pada seminar ini Primagama Quantum Kids menyampaikan Trik dan metode yang memudahkan para siswa/siswi dalam mempelajari dan mendalami pelajaran matematika, sehingga siswa dapat lebih berkembang dalam belajar di sekolah dan lebih rajin belajar mandiri serta dapat mempersembahkan prestasi terbaik untuk orang tua dan gurunya. Pemasangan spanduk disaat outbound dilaksanakan untuk mengulang promosi pada orang tua/wali yang mengajak anak bermain yaitu Edutainment (education and entertainment).

2. Promosi Penjualan

Promosi penjualan berupa insentif jangka pendek dan jangka panjang. Promosi jangka pendek berupa penjualan suatu produk dimana pembelian dapat dilakukan sekarang juga. Bentuk promosi yang dilakukan Primagama Quantum Kids dengan memberikan potongan harga untuk pembayaran bulan pertama sebesar Rp50.000 yang berlaku 1 minggu selama pendaftaran pada awal tahun ajaran baru. Bentuk Promosi jangka panjang lebih lengkap dapat dilihat pada (Lampiran 3) dilakukan untuk meningkatkan pembelian atau penjualan yang diharapkan pembelian atau penjualan dilakukan sekarang juga.

3. Hubungan Masyarakat

Hubungan masyarakat merupakan cara lembaga pendidikan untuk membangun hubungan antara lembaga bimbingan belajar dengan masyarakat dengan menghasilkan publisitas yang menyenangkan, menumbuhkan citra lembaga bimbingan belajar yang baik, menangani isu-isu, berita atau peristiwa yang tidak menyenangkan. Hubungan masyarakat adalah sebuah konsep yang menggunakan


(53)

saran, publisitas produk, komunikasi lembaga bimbingan belajar dan pencitraan yang baik.

Adapun hubungan masyarakat yang telah dilaksanakan oleh Primagama Quantum Kids anatara lain pubilisitas produk dengan mengizinkan mahasiswa untuk melakukan penelitian, pencitraan lembaga bimbingan belajar dengan metode simple makes permanent menginformasikan bahwa matematika itu menyenangkan, mudah dipelajari dan memberikan berbagai fasilitas yang mendukung kenyamanan dalam mengikuti bimbingan belajar di Primagama Quantum Kids. Primagama Quantum Kids memberikan kesempatan kepada warga sekitar dan mahasiswa untuk menjadi karyawan tetap dan tidak tetap.

4. Penjualan Perorangan

Kegiatan penjualan perorangan pada lembaga bimbingan belajar Primagama Quantum Kids dilakukan dengan cara:

a. Menempatkan staf front officer di meja ruangan depan kantor lembaga bimbingan belajar Primagama Quantum Kids untuk meningkatkan pelayanan dan memudahkan dalam pemberian informasi kepada orang tua/wali dan siswa/siswi yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai program bimbingan belajar di Primagama Quantum Kids baik itu jadwal belajar, biaya belajar, dan kelebihan-kelebihan Primagama Quantum Kids. b. Kerjasama dengan pihak sekolah yaitu dengan kunjungan

sekolah-sekolah, Primagama Quantum Kids mengajukan proposal kepada Kepala Sekolah untuk melakukan kegiatan promosi bimbingan belajar dan menyampaikan kepada Kepala Sekolah mengenai program belajar gratis dan seminar akbar yang diselnggarakan di Gedung Yasmin. Kunjungan kesekolah-sekolah adalah kegiatan yang memberikan gambaran umum tentang kelebihan program belajar yang ditawarkan Primagama Quantum Kids, dan memberikan pembahasan soal-soal dengan cara yang lebih mudah dimengerti kepada siswa/siswi disekolah


(54)

melalui tentor Primagama Quantum Kids langsung. Waktu promosi yang dilakukan dilakukan Primagama Quantum Kids menyesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah yaitu pada saat belajar kosong, waktu istirahat menjadi waktu yang dirasakan sesuai karena tidak mengganggu proses belajar siswa/siswi di sekolah. Pelaksanaan program kunjungan sekolah-sekolah minimal dilakukan dua kali untuk tiap sekolah hal ini dilakukan dengan melihat banyak kelas pada sekolah yang dikunjungi, bila jumlah kelasnya banyak maka waktu pelaksanaannya akan ditambah oleh pihak Primagama Quantum Kids. Frekuensi pelaksanaan kunjungan ke sekolah dilakukan minimal satu kali dalam tiap semester.

c. Kegiatan penjualan perorangan yang dilakukan secara personal kepada masyarakat, yaitu pihak sekolah guru, dan siswa. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan berbagi pengetahuan kepada pihak sekolah, guru dan siswa/siswi.

4.5. Pengujian Instrumen Penelitian

Berdasarkan instrumen penelitian, penulis membuat pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel dalam penelitian, melalui uji validitas dan reliabilitas pertanyaan. Kuesioner tahap awal disebar kepada 30 responden pada bulan Juni – Juli 2012. Dengan lima belas pertanyaan yang terdapat pada kuesioner yang harus dijawab oleh responden tersebut.

Uji validitas menggunakan rumus Product Moment Person dibantu Software Microsoft Excel 2007, diperoleh hasil bahwa semua pertanyaan mempunyai kesimpulan H dan diterima H1, yang artinya instrument semua

pertanyaan valid karena nilai r-hitung lebih besar daripada nilai r-tabel (0,361). Uji reliabilitas yang digunakan dengan Alpha Cronbach dibantu Software SPSS 15.00. berdasarkan hasil pengujian dengan teknik tersebut menunjukan nilai alpha sebesar 0,766. Nilai 0,766 menunjukan bahwa semua pertanyaan dalam kuesioner adalah sangat reliable, karna nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas


(55)

tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ke lima belas pertanyaan yang merupakan peubah dari gabungan pertanyaan peubah EPIC Model dan Direct Rathing Method adalah layak untuk disebar kepada responden, karena bersifat valid dan reliable dapat dilihat pada Lampiran 2.

4.6. Hasil Pengolahan dan Analisis Data 4.6.1 Karakteristik Responden

Setelah diperoleh lima belas pertanyaan yang telah diuji dan layak untuk disebar, kuesioner disebarkan dan diolah kepada 90 orang responden yaitu para orangtua/wali siswa-siswi yang terdaftar mengikuti program bimbingan belajar pada Primagama Quantum Kids Bogor tahun ajaran 2012/2013 serta mengetahui bentuk promosi yang dilakukan Primagama Quantum Kids Bogor. Karakteristik responden adalah sebagai berikut:

1. Usia Responden

Persebaran responden menurut usia dan tingkat pendidikan dapat terlihat pada Tabel 5. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki rentang usia antara 30 sampai 35 tahun sebanyak 44,5 %. Di mana rentang usia tersebut, trend memiliki anak yang menempuh pendidikan Sekolah Dasar cukup timggi sehingga maka untuk menunjang anak mereka menempuh pendidikan yang selanjutnya.

Tabel 5. Sebaran responden berdasarkan usia dan tingkat pendidikan

Kelompok Usia (tahun)

Responden (orang)

Persentase (%)

25-30 13 14.4

30-35 40 44.5

40-45 25 27.8

45 > 12 13.3

Jumlah 90 100

2. Tingkat Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan merupakan pembagian kelas sosial di dalam masyarakat yang relatif permanen dan berjenjang yang menunjukan nilai, keinginan (minat), dan perilaku pembelian. Responden yang


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)