Sekretariat Utama DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN

4

2.3 VISI DAN MISI BADAN POM RI

2.3.1 Visi Badan POM

Visi Badan POM yaitu menjadi Institusi Pengawas Obat dan Makanan yang inovatif, kredibel dan diakui secara Internasional untuk melindungi masyarakat.

2.3.2 Misi Badan POM

1. Melakukan pengawasan pre-market dan post-market berstandar internasional. 2. Menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten. 3. Mengoptimalkan kemitraan dengan pemangku kepentingan di berbagai lini. 4. Memberdayakan masyarakat agar mampu melindungi diri dari obat dan makanan yang beresiko terhadap kesehatan. 5. Membangun organisasi pembelajar Learning Organization

2.4 FUNGSI BADAN POM RI

a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan obat dan makanan. b. Pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang pengawasan obat dan makanan. c. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas Badan POM d. Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang pengawasan obat dan makanan. e. Penyelenggara pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga.

2.5 STRUKTUR ORGANISASI BADAN POM RI

Badan POM RI ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 166 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 173 tahun 2000. Pembentukan Badan POM RI ini ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 02001SKKBADAN POM RI, tanggal 26 Februari tahun 2001, tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan setelah mendapatkan persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 34M.PAN22001 tanggal 1 Februari 2001. Berikut ini adalah struktur organisasi Badan POM: a. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

b. Sekretariat Utama

c. Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif NAPZA d. Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen e. Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya f. Inspektorat g. Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional h. Pusat Penyidikan Obat dan Makanan 5 i. Pusat Riset Obat dan Makanan j. Pusat Informasi Obat dan Makanan k. Unit Pelaksana Teknis Badan POM Untuk lebih jelasnya struktur organisasi Badan POM RI dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.6 DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN

BAHAN BERBAHAYA Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya bertugas untuk melaksanakan perumusan kebijakan di bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya secara menyeluruh Total Food Safety and Hazardous Control. Pengawasan pangan atau bahan berbahaya yang dilakukan mulai dari bahan mentah hingga siap dikonsumsi from farm to table. Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya terdiri dari lima direktorat yaitu, Direktorat Penilaian Keamanan Pangan, Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan,Direktorat Standarisasi Produk Pangan, Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan, dan Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya. Direktorat Penilaian Keamanan Pangan terdiri dari tiga sub direktorat, yaitu Sub Direktorat Penilaian Makanan dan Bahan Tambahan Pangan, Sub Direktorat Penilaian Pangan Khusus, dan Sub Direktorat Pangan Olahan Tertentu. Direktorat Penilaian Keamanan Pangan mempunyai tugas menyiapkan rumusan kebijakan, penyusunan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan pengendalian, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang keamanan pangan. Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan pengendalian, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang inspeksi dan pengaturan pangan. Direktorat ini terdiri dari tiga sub direktorat, yaitu Sub Direktorat Inspeksi Produksi dan Peredaran Produk Pangan, Sub Direktorat Inspeksi Produk Berlabel Halal, dan Sub Direktorat Sertifikasi Pangan. Direktorat Standardisasi Produk Pangan bertugas menyiapkan perumusan, kebijakan, penyusunan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan pengendalian, bimbingan teknis, dan evaluasi di bidang pengaturan dan standardisasi produk pangan. Direktorat ini terbagi atas tiga sub direktorat, yaitu Sub Direktorat Standardisasi Bahan Baku dan Bahan Tambahan Pangan, Sub Direktorat Standardisasi Pangan Khusus, dan Sub Direktorat Standardisasi Pangan Olahan. Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan mempunyai tugas penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan pengendalian, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang surveilan dan penanggulangan keamanan pangan. Direktorat ini mengkoordinasi tiga sub direktorat, yaitu Sub Direktorat Surveilan dan Penanggulangan Keamanan Pangan, Sub Direktorat Promosi Keamanan Pangan, serta Sub Direktorat Penyuluhan Makanan Siap Saji dan Industri Rumah Tangga. Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya mempunyai tugas penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanakan pengendalian, bimbingan teknis, dan evaluasi di bidang pengawasan produk dan bahan berbahaya. Direktorat ini mempunyai tiga Sub Direktorat, yaitu Sub Direktorat Standardisasi Produk dan Bahan Berbahaya, Sub Direktorat Pengamanan Produk dan Bahan Berbahaya, serta Sub Direktorat Penyuluhan Bahan Berbahaya. 6

2.7 DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Pemanis Sintetis Siklamat Berlebih pada Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di Sekolah Dasar Negeri Wilayah Kelurahan Pondok Benda, Pamulang Barat dan Pamulang Timur Tahun 2015

2 17 183

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Eritrosin dan Rhodamin B Pada Pangan Jajanan Anak Sekolah Yang Dijual Oleh Pedagang Di SDN Sekelurahan Pondok Benda Tahun 2015

0 21 168

EDUKASI GIZI BERBASIS EDUTAINMENT UNTUK PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK TENTANG PEMILIHAN PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH (PJAS)

0 9 179

Penerapan Peraturan Dan Praktek Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah Di Sekolah Dasar Kota Dan Kabupaten Bogor

1 20 156

Perilaku Penjaja Pangan Jajanan Anak Sekolah Tentang Gizi Dan Keamanan Pangan Di Lingkungan Sekolah Dasar Kota Dan Kabupaten Bogor

4 18 151

Penggunaan data hasil pengujian untuk meningkatkan pengaturan keamanan pangan: studi kasus siklamat pada pangan jajanan anak sekolah

1 20 187

Penerapan kebijakan keamanan pangan dan hubungannya dengan perilaku pada pengelola kantin dan penjaja pangan jajanan anak sekolah di Jakarta dan Bogor

1 6 110

Model Upaya Mengatasi Masalah Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah Dasar Di Kota Bogor

1 6 154

Pengaruh program keamanan pangan di sekolah terhadap pengetahuan penjaja pangan jajanan dan siswa Sekolah Dasar

0 3 26

Hubungan Antara Kredibilitas Pembicara Konferensi Anak Indonesia dengan Sikap Peserta dalam Menghindari Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang Tercemar.

0 0 2