e-notifikasi Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah PJAS

14 pertanyaan tersebut dibagi dua yaitu pertanyaan bersifat tertutup dan pertanyaan semi terbuka. Menurut Slamet 2008, pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang tidak memungkinkan responden untuk memberikan jawaban selain dari pilihan jawaban yang disediakan. Pertanyaan semi terbuka adalah pertanyaan yang memungkinkan responden untuk menjawab dengan memilih salah satu atau lebih alternatif jawaban yang telah disediakan atau menulis jawabannya sendiri jika tidak tersedia pada pilihan jawaban Slamet 2008. Pembuatan konsep tata cara e-notifikasi, kuesioner, serta petunjuk pengisian dilakukan dengan cara berdiskusi dengan tim. Petunjuk pengisian kuesioner ini berguna untuk menjelaskan secara lebih rinci mengenai tata cara pengisian kuesioner dengan benar. Gambar 1 . Diagram Alir Metodologi Penelitian

1.1. e-notifikasi Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah PJAS

Tata cara e-notifikasi Keamanan PJAS menjelaskan bagaimana e-notifikasi dilakukan oleh siswa. Isi dari tata cara e-notifikasi yang disusun merupakan rangkuman kegiatan yang dilakukan oleh siswa berawal dari ketika siswa jajan, apa yang harus diamati dan dicatat, kemudian bagaimana siswa tersebut melaporkan pencatatannya kepada Badan POM melalui suatu situs internet yaitu Klub POMPI. Kuesioner e-notifikasi keamanan PJAS berisi apa saja yang harus diamati yang terkait dengan pangan jajanan di sekolah. Kuesioner dibuat dengan mengacu kepada buku 5 Kunci Keamanan Pangan Untuk Anak Sekolah. Dalam buku tersebut, siswa diajarkan bagaimana memilih jajanan yang baik, sehingga penyusunan kuesioner yang akan digunakan disesuaikan dengan materi yang telah disusun dalam buku 5 Kunci Keamanan Pangan Untuk Anak Sekolah. Petunjuk pengisian kuesioner disusun dengan menyesuaikan kuesioner yang telah dibuat sebelumnya. Pembuatan konsep tata cara e-notifikasi, kuesioner, petunjuk pengisisan kuesioner e-notifikasi PJAS Penyempurnaan konsep e-notifikasi PJAS wawancara Uji validitas dan reliabilitas kuesioner Sosialisasi konsep pada siswa-siswa di daerah Sosialisasi konsep pada TOT Bimtek 15 Rancangan kuesioner e-notifikasi keamanan PJAS dapat dilihat pada Lampiran 3. Petunjuk pengisian kuesioner e-notifikasi keamanan PJAS dan tata cara e-notifikasi keamanan PJAS dapat dilihat pada Lampiran 4 dan 5. Rancangan kuesioner e- notifikasi keamanan PJAS dibagi menjadi lima bagian, yaitu : 1 identitas siswa dan jenis produk pangan, 2 produk pangan, 3 lingkungan atau lokasi pangan dijual, 4 keadaan pedagang yang menangani pangan, 5 sudah amankah pangan yang kamu makan. Bagian identitas berisi hari dan tanggal pengisian, nama dan kelas, asal sekolah beserta alamatnya, dan tempat jajan siswa . Pada bagian jenis pangan, ditanyakan apa saja yang siswa makan atau minum di sekolah. Jenis pangan yang ditanyakan disini mulai dari makanan berat atau makanan sepinggan, makanan ringan atau camilan atau snack, minuman, serta buah. Bagian produk pangan terbagi menjadi dua sub bagian, yaitu bagian pangan terkemas dan pangan siap saji. Pada bagian produk pangan terkemas, pertanyaan yang diberikan adalah seputar label pangan. Pertanyaan mengenai label kemasan ini disesuaikan pada pedoman umum pelabelan. Menurut Badan POM 2004, label berisikan keterangan mengenai pangan yang ada dalam kemasan tersebut, diantaranya : a. nama produk b. berat bersih atau isi bersih c. nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan pangan kedalam wilayah Indonesia d. nomor pendaftaran e. komposisi atau daftar bahan f. keterangan kedaluwarsa g. tanggal dan atau kode produksi. Bagian produk pangan yang kedua adalah bagian mengenai pangan siap saji. Bagian pangan siap saji ini terbagi lagi menjadi 3 subbagian, yaitu makanan berat atau sepinggan dan camilan atau snack, minuman, dan buah. Pada bagian makanan sepinggan atau makanan berat dan camilan atau snack, pertanyaan yang diberikan seputar cara penyajian makanan, kebersihan pangan tersebut dilihat dari wadahnya, serta kemungkinan terdapatnya bahaya fisik di dalam produk. Pertanyaan pada bagian minuman adalah seputar keberadaan es batu dan asal es batu tersebut. Untuk pertanyaan pada bagian buah, hanya ditanyakan mengenai kebersihan buah serta kebersihan pisau yang digunakan untuk memotong buah tersebut. Bagian lingkungan kantin sekolah atau lokasi pangan dijual menanyakan mengenai kebersihan lingkungan tempat pangan dijual. Keberadaan toilet dan tempat sampah di dekat penjualan pangan juga menjadi perhatian. Ditanyakan pula mengenai keberadaan alat untuk mencegah binatang mendekati pangan. Bagian keempat dari kuesioner ini adalah tentang keadaan pedagang yang berjualan. Pada bagian ini ingin diketahui bagaimana penampilan serta sikap pedagang ketika sedang berjualan. Selain itu juga pada bagian ini ingin diketahui bagaimana higiene dan sanitasi dari pedagang tersebut. Bagian terakhir dari kuesioner e-notifikasi adalah sudah amankan pangan yang kamu makan. Pada bagian ini, siswa dituntun untuk mengenali aman atau tidak pangan yang mereka makan. Aman yang dimaksud disini adalah pangan yang aman dari bahaya kimia dan bahaya mikrobiologi. Identifikasi yang dilakukan oleh siswa adalah dengan memperhatikan warna dari pangan yang mereka makan serta kemungkinan gejala yang timbul setelah mereka makan makanan tersebut. Warna makanan yang mencolok dikhawatirkan menggunakan pewarna non-pangan yang berbahaya 16 bagi tubuh seperti penggunaan methanyl yellow dan rhodamin B. Gejala sakit yang timbul setelah mengkonsumsi pangan bisa mengindikasikan bahwa pangan yang dimakan tidak aman karena mengandung bakteri patogen atau racun dari bakteri patogen tersebut sehingga menyebabkan sakit setelah mengkonsumsi pangan tersebut. Selain keamanan pangan yang siswa tersebut makan, siswa juga diharuskan untuk mengidentifikasi keamanan pangan yang dijual selain pangan yang mereka beli. Caranya adalah dengan melihat apakah terdapat pangan yang sudah basi ketika mereka jajan, atau apakah terdapat kemasan pangan yang rusak dalam hal ini bolong ketika mereka jajan. Penentuan pangan basi atau pangan yang sudah rusak dan tidak layak konsumsi dapat ditentukan dengan pengujian organoleptik. Menurut Siagian 2002, uji organoleptik dapat digunakan untuk uji kerusakan pangan dengan melihat tanda-tanda kerusakan seperti : • Perubahan kekenyalan atau tekstur pada daging dan ikan. • Perubahan kekentalan viskositas pada produk-produk cair seperti susu, santan sari , buah, sup, kaldu, dan lain-lain. • Perubahan warna pada semua produk pangan. • Perubahan bau pada semua produk pangan. • Pembentukkan lendir pada semua produk pangan berkadar air tinggi daging, ikan, sayuran, sup, kaldu, dan lain-lain. Alur dari e-notifikasi keamanan PJAS yang dijelaskan dalam tata cara e-notifikasi dimulai dengan membawa kuesioner e-notifikasi keamanan PJAS ketika siswa istirahat, dimana kuesioner tersebut dapat diunduh dari website klub POMPI. Kemudian siswa diharuskan untuk mengisi identitasnya. Siswa diharuskan memilih 1 jenis jajanan yang dibeli dan akan dicatat pada hari itu. Jajanan yang akan dicatat pada hari itu sebaiknya berbeda dengan yang hari kemarin telah dicatat. Siswa diharuskan memperhatikan makanan atau minuman yang dibeli serta cara penyajiannya untuk mengisi kuesioner bagian A. Setelah selesai mengisi bagian A, siswa diharuskan memperhatikan lingkungan tempat mereka jajan untuk mengisi kuesioner bagian B. Selesai mengisi bagian B, siswa diharuskan memperhatikan kondisi pedagang yang jajanannya mereka beli untuk mengisi kuesioner bagian C. Bagian D diisi oleh siswa setelah siswa memakan jajanan yang mereka beli. Setelah mengisi semua bagian dari kuesioner, siswa harus mengecek kembali kuesioner untuk memastikan semua bagian dari kuesioner telah terisi. Bila sudah siap, kuesioner telah siap untuk dilaporkan. Untuk melaporkan kuesioner tersebut, siswa harus masuk ke website pompi dengan alamat www.klubpompi.com. Setelah masuk ke website pompi klik edukasi, kemudian klik e-notifikasi maka akan muncul pilihan formulir e-notifikasi. Pilih formulir e-notifikasi keamanan PJAS, kemudian siswa mengisi formulir tersebut sesuai dengan apa yang mereka catat. Siswa dapat mengunggah foto kejadian penyimpangan yang terjadi ketika mereka jajan tadi. Setelah formulir diisi dan foto telah diunggah, klik SELESAI untuk mengirimkan apa yang siswa laporkan.

1.2. e-notifikasi Aksi Nasional PJAS di Sekolah

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Pemanis Sintetis Siklamat Berlebih pada Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di Sekolah Dasar Negeri Wilayah Kelurahan Pondok Benda, Pamulang Barat dan Pamulang Timur Tahun 2015

2 17 183

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Eritrosin dan Rhodamin B Pada Pangan Jajanan Anak Sekolah Yang Dijual Oleh Pedagang Di SDN Sekelurahan Pondok Benda Tahun 2015

0 21 168

EDUKASI GIZI BERBASIS EDUTAINMENT UNTUK PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK TENTANG PEMILIHAN PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH (PJAS)

0 9 179

Penerapan Peraturan Dan Praktek Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah Di Sekolah Dasar Kota Dan Kabupaten Bogor

1 20 156

Perilaku Penjaja Pangan Jajanan Anak Sekolah Tentang Gizi Dan Keamanan Pangan Di Lingkungan Sekolah Dasar Kota Dan Kabupaten Bogor

4 18 151

Penggunaan data hasil pengujian untuk meningkatkan pengaturan keamanan pangan: studi kasus siklamat pada pangan jajanan anak sekolah

1 20 187

Penerapan kebijakan keamanan pangan dan hubungannya dengan perilaku pada pengelola kantin dan penjaja pangan jajanan anak sekolah di Jakarta dan Bogor

1 6 110

Model Upaya Mengatasi Masalah Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah Dasar Di Kota Bogor

1 6 154

Pengaruh program keamanan pangan di sekolah terhadap pengetahuan penjaja pangan jajanan dan siswa Sekolah Dasar

0 3 26

Hubungan Antara Kredibilitas Pembicara Konferensi Anak Indonesia dengan Sikap Peserta dalam Menghindari Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang Tercemar.

0 0 2