Estimasi Harga Optimum Tiket Masuk Kawasan TNUK

63 rekreasi. Surplus konsumen total kunjungan per individu dapat diukur dengan formula SK = Y²2b, dimana Y adalah jumlah kunjungan yang dilakukan individu dan b adalah koefisien dari variabel biaya perjalanan. Berdasarkan penjelasan pada sub bab 6.4, diperoleh nilai surplus konsumen pengunjung terhadap kawasan wisata TNUK sebesar Rp 3.015.873,016 per orang per kunjungan. Nilai surplus konsumen tersebut jauh lebih besar dari harga tiket masuk yang berlaku sekarang yaitu sebesar Rp 2.500,00 per orang. Artinya, biaya korbanan yang dikeluarkan pengunjung untuk menikmati jasa wisata di kawasan tersebut lebih besar dari harga tiket tersebut. Surplus konsumen dapat dimanfaatkan dengan mengoptimalkan harga tiket atau dengan cara lain salah satunya dengan paket wisata minat khusus untuk optimalisasi manfaat bagi pengelola maupun masyarakat sekitar kawasan TNUK. Jika dioptimalkan berupa harga harga tiket, dikhawatirkan tidak menggambarkan kemauan membayar pengunjung sehingga perlu dilihat juga WTP pengunjung terhadap harga tiket masuk kawasan TNUK.

6.6 Estimasi Harga Optimum Tiket Masuk Kawasan TNUK

Harga optimum untuk tiket masuk kawasan TNUK dapat berdasarkan surplus konsumen dan WTP pengunjung. WTP pengunjung perlu ditanyakan sebagai pembanding terhadap harga tiket saat ini dan harga tiket berdasarkan surplus konsumen. Pengunjung ditanyakan kesediaan tiket masuk kawasan TNUK yang nantinya untuk membantu pendanaan kegiatan konservasi serta perbaikan fasilitas yang ada di objek wisata. Kesediaan membayar dalam penelitian ini didefinisikan sebagai keinginan maksimum pengunjung dalam membayar tiket masuk TNUK. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengunjung, semua 64 responden bersedia membayar tiket masuk kawasan TNUK. Kesediaan membayar pengunjung terhadap Tiket masuk kawasan TNUK dapat dilihat dalam Tabel 12. Tabel 12. Kesediaan Responden Pengunjung Membayar Tiket Masuk TNUK Kesediaan Membayar ∑ Ya 30 100,0 Tidak 0,0 Jumlah 30 100,0 Sumber: Data Primer, Diolah 2012 Harga tiket masuk kawasan tersebut dinilai murah oleh pengunjung. Hal disebabkan karena kawasan wisata TNUK memiliki bentang alam yang amat beragam mulai dari bentang alam laut, bentang alam hutan rawa, dan ekosistem daratan. Objek wisata yang ditawarkan memiliki keunikan tersendiri sehingga pengunjung menganggap harga tiket tersebut tidak sesuai dengan keunikan alam yang ada di TNUK. Mereka bersedia membayar lebih dari tiket yang berlaku saat ini. Pengunjung berharap keindahan alam yang ada di TNUK dapat dijaga dan dilestarikan dengan adanya kenaikan harga tiket masuk kawasan, terutama dalam hal konservasinya. Selain itu, pengunjung juga mengharapkan sarana dan prasarana wisata di TNUK ditingkatkan dengan tetap memperhatikan fungsi dari TNUK itu sendiri sebagai kawasan konservasi. Nilai WTP pengunjung terhadap tarif masuk kawasan TNUK diestimasi berdasarkan kesediaan membayar dari 30 responden. Harga tarif masuk yang ditanyakan hanya tarif masuk Kawasan TNUK saja tidak termasuk harga sewa penyebrangan, atraksi wisata dan jasa guide yang ditawarkan di kawasan TNUK karena pada umumnya tujuan wisatawan yang datang ke TNUK hanya ingin menikmati keindahan pantai yang terdapat di Pulau Peucang saja, sedangkan objek yang lain hanya sebagai pelengkap aktivitas wisatawan selama berada di kawasan TNUK. Nilai penawaran ditanyakan kepada responden dengan metode 65 payment card , dimana rentang nilai penawaran sudah ditentukan sebelumnya dan dicantumkan di dalam kuisioner, dengan batas minimum sebesar harga tiket masuk yang berlaku yaitu Rp. 2.500,00. Nilai rataan WTP dari distribusi besaran WTP pengunjung. dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Distribusi Besaran WTP Pengunjung Terhadap Tarif Masuk Kawasan Wisata TNUK Harga Tiket Rp ∑ 10000 17 56,7 15000 4 13,3 20000 7 23,3 50000 2 6,7 Jumlah 30 100,0 Minimum 10.000 Maksimum 50.000 Rata-rata 15.666,7 Sumber: Data Primer, Diolah 2012 Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat nilai rataan WTP pengunjung terhadap tarif masuk kawasan TNUK adalah sebesar Rp 15.666,7. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengunjung masih bersedia membayar tarif masuk kawasan TNUK hingga Rp 15.666,7. Hal ini menunjukkan bahwa pengunjung bersedia memberikan bantuan terhadap kegiatan konservasi di TNUK dan berkeinginan untuk mendapatkan fasilitas di lokasi wisata yang lebih baik dan lengkap sesuai dengan harapan pengunjung objek wisata. Tarif masuk kawasan wisata TNUK dapat diestimasi dengan mempertimbangkan nilai surplus konsumen, rataan WTP, dan harga tiket yang berlaku saat ini. Tabel 14 menampilkan harga tiket masuk kawasan TNUK yang dapat ditetapkan berdasarkan WTP, surplus konsumen, dan tiket yang berlaku saat ini. 66 Tabel 14. Dasar Penetapan Tarif Masuk Kawasan TNUK No Dasar Penetapan Tarif Masuk Nilai Rp 1. Harga Tiket awal 2.500,00 2. Rataan WTP 15.666,70 3. Surplus konsumen 3 . 015 . 873,016 Sumber: Dikumpulkan oleh Penulis, 2012 Berdasarkan Tabel 14 pengelola masih dapat menaikan tarif masuk kawasan wisata TNUK sesuai dengan WTP pengunjung sampai Rp 15.666,70. Peningkatan harga tiket sesuai dengan WTP jika dilakukan perbaikan mengenai fasilitas yang ada di kawasan wisata tersebut serta pengunjung diarahkan untuk melakukan kegiatan konservasi misalnya menanam mangrove dan pemberian materi mengenai pentingnya konservasi. Selain itu masih ada potensi untuk menaikan harga tiket masuk kawasan sampai surplus konsumen apabila dilakukan pengembangan wisata. Pengembangan tersebut yaitu mengembangkan paket wisata yang sudah berjalan berdasarkan segmentasi pasar dengan sasaran yang tepat yang dapat diarahkan ke jenis wisata minat khusus misalnya wisata minat khusus Badak Jawa dan wisata minat khusus lainnya seperti wisata pengamatan Kupu-Kupu dan Lebah Madu yang berbasis ekowisata yang bisa dikembangkan di kawasan TNUK. Surplus konsumen merupakan kepuasan pengunjung yang belum terbayarkan manfaatnya sehingga pihak pengelola kawasan TNUK dan masyarakat sekitar kawasan dapat memanfaatkan surplus konsumen yang dirasakan oleh pengujung wisata TNUK. Kontribusi yang signifikan adalah apabila surplus konsumen tersebut dapat dimanfaatkan untuk membantu pembiayaan kegiatan konservasi dan peningkatan pendapatan masyarakat sekitar kawasan TNUK baik secara langsung maupun tidak langsung misalnya sebagai 67 penyewa kapal, penyedia souvenir, porter, guide, dan menyediakan penginapan bagi pengunjung.

6.7 Kontribusi Kegiatan Wisata TNUK terhadap Kegiatan Konservasi di