25
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kawasan wisata Taman Nasional Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten Lampiran 1. Lokasi penelitian
ini dipilih dengan pertimbangan bahwa kawasan ini berpotensi untuk lebih dikembangkan dan memiliki perkembangan jumlah pengunjung yang terus
meningkat dalam lima tahun terakhir ini. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei-Juni 2012.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder yang diolah baik secara kuantitatif maupun kualitatif dan
diinterpretasikan secara deskriptif. Data primer yang digunakan berupa data cross section.
Data cross section digunakan untuk menggambarkan keadaan objek penelitian mengenai fakta-fakta yang terjadi pada selang waktu tertentu yang
dikumpulkan dari berbagai sumber. Data primer diperoleh melalui survei lapang dan wawancara yang dilakukan terhadap pengunjung kawasan wisata TNUK yang
ditemui pada saat penelitian. Selain itu, wawancara juga dilakukan terhadap petugas dan pengelola objek wisata TNUK.
Data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh dari pihak Balai Taman Nasional Ujung Kulon yang terdiri dari data jumlah pengunjung per tahun,
jumlah PNBP dari penerimaan tiket masuk kawasan TNUK, rencana dan realisasi keuangan TNUK, sejarah dan status, luas dan letak lokasi, pembagian zonasi, dan
jenis objek wisata. Selain itu data sekunder diperoleh juga dari literatur yang relevan dengan topik penelitian ini.
26
4.3 Teknik Pengambilan Sampel
Metode pengambilan contoh untuk pengunjung dilakukan dengan menggunakan metode non-probability sampling, hal ini karena populasi
responden tidak diketahui dengan pasti. Responden pengunjung dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling, dimana responden dipilih secara
sengaja berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian Sugiyono, 1999. Responden yang dipilih pada penelitian ini
merupakan responden yang berusia 17 tahun ke atas yang dinilai dapat berkomunikasi dengan baik dan bersedia untuk mengikuti proses wawancara.
Sedangkan yang dijadikan sampel penelitian adalah sebanyak 30 orang 12 dari jumlah populasi yaitu dari jumlah pengunjung yang datang pada waktu
yang sama dalam satu tahun terakhir. Hal tersebut disebabkan karena waktu dan tempat penelitian. Waktu yang tepat untuk penelitian ini pada saat berlibur dan
cuaca yang mendukung. Menurut Arikunto 1987, apabila jumlah populasi kurang dari 100 orang sebaiknya diambil semua, sedangkan apabila jumlahnya
cukup besar dapat diambil 10 - 15 atau 25 - 35. Dengan demikian secara teoritis jumlah sampel sebanyak 30 orang 12 dari jumlah populasi sudah
memenuhi ketentuan. Selain pengunjung, dilakukan wawancara secara mendalam kepada
informan key person, yaitu kepada empat orang dari Balai Taman Nasional Ujung Kulon yaitu satu orang Kelompok Pejabat Pengendali Ekosistem Hutan
PEH, Kepala Bidang Kabid Perencanaan Keuangan dan Kerjasama, dan Kepala Resort Pulau Handeuleum dan Pulau Peucang, satu orang dari WWF, dan
Sekretaris Desa Tamanjaya dan Ujung Jaya.
27
4.4 Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data