11 langsung memanfaatkan wilayah pesisir antara lain: berperahu, berenang,
snorkling , menyelam, dan memancing. Sedangkan jenis
– jenis wisata yang secara tidak langsung memanfaatkan wilayah pesisir antara lain: kegiatan olahraga pantai
dan piknik menikmati suasana pantai. LIPI COREMAP II 2005 memaparkan orientasi pemanfaatan pesisir dan
lautan serta berbagai elemen pendukung lingkungannya merupakan suatu bentuk perencanaan dan pengelolaan kawasan secara terpadu dalam usaha
mengembangkan kawasan wisata. Aspek kultural dan fisik merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi dan saling mendukung sebagai suatu kawasan wisata
bahari.
2.3 Permintaan dan Penawaran Wisata
Menurut Muntasib 2007, permintaan merupakan sejumlah barang atau jasa yang dibeli oleh individu dan mampu untuk dibeli dengan harga tertentu dan
waktu tertentu. Permintaan masyarakat terhadap wisata sama halnya dengan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa. Sedangkan menurut Douglass
1982, yang dimaksud dengan permintaan wisata adalah banyaknya kesempatan wisata yang diinginkan oleh masyarakat atau gambaran total partisipasi
masyarakat dalam kegiatan wisata secara umum yang dapat diharapkan bila tersedia fasilitas yang memadai atau memenuhi keinginan masyarakat.
Morley 1990 dalam Ross 1998 mengatakan permintaan akan pariwisata tergantung pada ciri-ciri wisatawan, seperti penghasilan, umur, motivasi, dan
watak. Ciri-ciri ini masing-masing akan mempengaruhi kecenderungan orang untuk bepergian mencari kesenangan, kemampuannya untuk bepergian dan
pilihan tempat tujuan perjalanannya. Permintaan juga ditentukan oleh sifat-sifat
12 dan ciri-ciri tempat tujuan perjalanan, daya tariknya, harga dan efektif tidaknya
kegiatan memasarkan tempat tujuan. Kebijaksanaan dan tindakan pemerintah dapat mendorong atau menurunkan permintaan akan pariwisata secara langsung
dan sengaja, dan secara tidak langsung melalui faktor-faktor yang penting bagi wisatawan, seperti keamanan.
Menurut Wahab 1992, penawaran pariwisata mencakup yang ditawarkan oleh destinasi pariwisata kepada wisatawan yang real maupun potensial. Penawaran
dalam pariwisata menunjukkan khasanah atraksi wisata alamiah, budaya dan buatan manusia, jasa-jasa maupun barang-barang yang kira-kira akan menarik orang-orang
untuk mengunjungi suatu negara tertentu.
Atraksi alam meliputi pemandangan alam, udara sejuk dan bersih, hutan perawan, sungai, gua, dan lain-lain. Singkatnya, pemandangan alam, kekayaan
flora dan fauna. Atraksi budaya meliputi peninggalan sejarah seperti candi dan adat-istiadat masyarakat. Adapun atraksi buatan dapat dimisalkan Kebun Raya
Bogor, Taman Safari, Taman Margasatwa Ragunan, Taman Impian Jaya Ancol, Disneyland, dan sebagainya. Unsur lain yang melekat dalam atraksi ini adalah
hospitality , yakni jasa akomodasi atau penginapan, restoran, biro perjalanan, dan
sebagainya Damanik dan Weber, 2006. Penawaran pariwisata meliputi seluruh areal tujuan wisata yang
ditawarkan kepada wisatawan. Penawaran ini terdiri dari unsur-unsur daya tarik alam, barang dan jasa hasil ciptaan manusia yang dapat mendorong keinginan
seseorang untuk berwisata. Hal ini sejalan dengan pendapat Gold 1980, bahwa penawaran rekreasi adalah jumlah dan kualitas dari sumber daya yang tersedia
untuk penggunaan pada waktu tertentu.
13
2.4 Konsep Persepsi