2.3.4 Klasifikasi Kualitatif
Klasifikasi kualitatif adalah teknik klasifikasi secara visual pada objek yang terekam pada citra dengan berdasarkan elemen-elemen penafsiran visual citra.
Elemen penafsiran visual meliputi tone atau warna, bentuk, ukuran, pola, tekstur, bayangan, lokasi dan asosiasi. Berikut merupakan karakteristik dari masing-
masing elemen penafsiran visual JICA dan Fahutan IPB 2010: 1.
Tone atau warna adalah elemen dasar dari interpretasi sebuah objek. Variasi tone atau warna sangat bergantung pada karakteristik dari setiap
objek, karena warna merupakan hasil reflektansi, transmisi dan atau radiasi panjang gelombang yang dihasilkan dari objek yang
bersangkutan. Contohnya kebun sawit memiliki tone atau warna keunguan, badan air memiliki tone atau warna kebiruan, hutan memiliki
tone atau warna kehijauan dan sebagainya. 2.
Bentuk secara umum mengacu pada bentuk-bentuk umum bagian luar, struktur, konfigurasi atau garis besar dari individu objek. Bentuk-bentuk
umum seperti poligon atau garis, segi empat panjang, segi tiga, lingkaran, garis lurus, garis, melengkung dan sebagainya. Sebagai contoh sungai
memiliki bentuk garis yang tidak beraturan berkelok-kelok. 3.
Ukuran sangat bergantung pada skala, resolusi dan ukuran yang sebenarnya di alam. Oleh karena itu terdapat ukuran absolut atau relatif
dari suatu objek yang terekam. Sebagai contoh ukuran pabrik atau industri pasti akan lebih besar dibandingkan dengan rumah penduduk.
4. Pola adalah menyatakan susunan spasial suatu objek dalam suatu bentuk
yang khas dan berulang, umumnya mengacu pada tata ruang atau tata letak. Contohnya areal perkebunan dan hutan tanaman akan memiliki
pola yang teratur dibandingkan dengan hutan lahan kering. 5.
Tekstur dalam interpretasi dibentuk oleh adanya variasi tone atau warna yang ditampilkan oleh objek. Tekstur kasar memiliki variasi tone atau
warna yang tinggi belang-belang, sebaliknya tekstur halus memiliki variasi warna yang rendah. Contohnya badan air memiliki tekstur yang
halus, sedangkan kebun campuran atau pertanian lahan kering memiliki tekstur kasar.
6. Bayangan membantu dalam memberikan imaginasi tentang profil suatu
objek dan mengidentifikasi topografi areal atau wilayah. Pada citra radar bayangan dapat mengganggu dalam kegiatan penafsiran.
7. Asosiasi mempertimbangkan hubungan keberadaan antara satu objek
dengan objek lainnya. Sebagai contoh keberadaan rawa dan belukar rawa akan bergantung pada keberadaan badan air.
2.3.5 Klasifikasi Kuantitatif