Kebun Karet Kebun Sawit Semak Belukar.

pertanian lahan kering dapat dicirikan dengan adanya jaringan jalan dan berdekatan dengan permukiman. Tutupan lahan berupa pertanian lahan kering banyak ditemukan di sepanjang jalan utama yang bercampur dengan kebun karet, kebun sawit dan semak belukar.

4.1.1.5 Kebun Campuran

Kebun campuran terlihat tersebar di seluruh wilayah barat Provinsi Jambi pada citra komposit ALOS PALSAR HH-HV-HHHV, dengan lokasinya yang cenderung berdekatan dengan permukiman berupa perkampungan atau desa. Kenampakan kebun campuran di lapangan dapat dilihat pada Gambar 7. Kenampakan kebun campuran pada citra komposit ALOS PALSAR memiliki warna menyerupai pertanian lahan kering dan semak belukar, dapat dilihat pada Gambar 7. Kebun campuran cukup sulit diedentifikasi karena luasan yang kecil, mengelompok dan bercampur dengan permukiman masyarakat. Sehingga pada saat delineasi, apabila kebun campuran lebih mendominasi dari permukiman akan di klasifikasikan sebagai kebun campuran dan sebaliknya.

4.1.1.6 Kebun Karet

Kebun karet merupakan kawasan yang ditanami dengan tanaman karet Hevea brasilliensis. Berbeda dengan kebun campuran yang ditanami beranekaragam jenis tanaman. Kebun karet cukup mendominasi di wilayah barat Provinsi Jambi. Sebagian besar masyarakat Provinsi Jambi mempunyai kebun karet untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Kenampakan kebun karet di lapangan dapat dilihat pada Gambar 8. Tutupan berupa kebun karet di lapangan berada di daerah dengan topografi datar hingga bergelombang, namun biasanya berada pada daerah dengan elevasi kurang dari 500 mdpl. Kebun karet memiliki kenampakan warna tidak konsisten pada citra komposit ALOS PALSAR HH-HV-HHHV, dapat dilihat pada Gambar 8. Lokasi kebun karet, umur tanaman dan luas kebun cukup berpengaruh pada kenampakan warna yang dihasilkan. Pada saat delineasi, area dengan luasan yang kecil dan tidak seumur cukup sulit diinterpretasi.

4.1.1.7 Kebun Sawit

Kebun sawit cukup mudah ditemui di wilayah barat Provinsi Jambi. Kenampakan kebun sawit pada citra komposit ALOS PALSAR HH-HV-HHHV cukup mudah untuk diinterpretasi karena memiliki warna keunguan yang khas dibandingkan dengan tutupan lahan lain, dapat dilihat pada Gambar 9. Keberadaan akses jalan yang terlihat pada citra juga memudahkan dalam kegiatan delineasi kebun sawit. Hanya saja untuk kebun sawit skala kecil milik masyarakat cukup sulit untuk dipisahkan, karena bercampur dengan tutupan lahan lain. Kenampakan kebun sawit milik PT. EMAL yang ditemukan di lapangan dapat dilihat pada Gambar 9.

4.1.1.8 Semak Belukar.

Semak belukar memiliki kenampakan pada citra komposit ALOS PALSAR HH-HV-HHHV dengan warna merah muda, hijau, hingga keunguan cukup menyulitkan ketika diinterpretasi, dapat dilihat pada Gambar 10. Keberadaan semak belukar sering tertukar dengan tutupan lahan berupa pertanian lahan kering yang belum dikelola secara intensif. Kenampakan semak belukar yang ditemukan di Kabupaten Sarolangun dapat dilihat pada Gambar 10.

4.1.1.9 Belukar Rawa