Tabel 4 Rangkuman hubungan sifat mekanis pengujian nondestruktif SWV dan MOEd dengan sifat mekanis destruktif MOR dan MOEs tegak lurus
serat.
Hubungan x dan y N
Model regresi R
2
r Signifikansi model α
= 0,05
SWV dengan MOR 18
y = 0,388x + 634,5 0,689 0,830
0,000 SWV dengan MOEs
18 y = 17,96x + 23844
0,377 0,614 0,007
MOEd dengan MOR 18
y = 0,003x + 77,29 0,01
0,316 0,201
MOEd dengan MOEs 18
y = 0,139x + 9314 0,175 0,418
0,373 Keterangan: R
2 =
koefisien determinasi, r = koefisian korelasi, α = tingkat kepercayaan 95, = nyata, N = jumlah sampel
4.6 Penentuan OSB Terbaik
Penentuan OSB terbaik yang ditinjau dari nilai rata-rata yang dihasilkan dari sifat fisis dan mekanis OSB memperlihatkan bahwa OSB dari strand bambu tali
dengan kadar perekat 10 merupakan OSB dengan nilai terendah sehingga direkomendasikan sebagai OSB dengan kualitas terbaik bila dibandingkan dengan
dengan karakteristik sifat OSB dari jenis bambu dan kadar perekat lain. Namun dalam upaya efisiensi biaya produksi maka OSB yang tepat adalah jenis bambu
tali dengan kadar perekat 6. OSB tersebut ditunjuk dari nilai terendah pada semua OSB dengan kadar perekat 6. Sehingga dapat direkomendasikan sebagai
OSB terbaik pada kadar perekat 6.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
OSB dari jenis bambu tali dengan kadar perekat 10 menghasilkan kualitas OSB yang terbaik. OSB yang dihasilkan pada penelitian ini pada
umumnya memenuhi standar CSA 0437.0 Grade 0-2. Pengujian nondestruktif belum dapat digunakan untuk menduga sifat mekanis lentur OSB berdasarkan
nilai SWV dan MOEd.
5.2 Saran
Perlu dilakukan pengujian terhadap parameter lainnya seperti ketahanan OSB terhadap mikroorgnisme perusak. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan
mengkombinasikan strand disetiap lapisan OSB, baik di lapisan face, back, dan core.
DAFTAR PUSTAKA
Araujo P.C., LM Arruda, C.H.S. Del Menezzi, D.E. Teixeira. 2011. Lignocellulosic composites from Brazilian giant bamboo Guadua magna
Part 2: Properties oc cement and gypsum bonded particleboards. Mederas.Clencia y technologia. 133: 297-306. DOI 10.4067SO718-
221X2011000300005.
Azar. 2012. Karakteristik Bilah Bambu dan Buluh Utuh pada Bambu Tali dan Bambu Ampel.[Skripsi]. Bogor: Departemen Hasil Hutan Fakultas
Kehutanan IPB. Brashaw BK, RJ Ross, RF Pallerin, dan X Wang . Relationship between
Stresswave Velocities
of Green
and Dry
Veneer. http:.freepatentsonline.comarticleForestProductsJournal119186826.htm
l [30 Juni 2012]. Dransfield S, EA Widjaya. 1995. Plant Resources of South-East Asia No 7:
Bamboos. Yayasan PROSEA. Bogor. Febriyani. 2008. Sifat Fisis Mekanis panel sandwich dari tiga jenis bambu
[skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Frihart
CR. 2005.
Wood Adhesion
and Adhesives.Forest
Product Laboratory.http:www.fpl.fs.fed.usdocumntspdf2005fpl_2005_frihart001.
pdf. [9 okt 2011] Green DW, JE Winandy, DE Kretschmann. 1999. Wood Handbook, Wood as an
Engineering Material. Chapter 4.Mechanical Properties of Wood.Forest Products Society. USA.
Haryadi J. 2011. Pengaruh Perlakuan Pendahuluan terhadap sifat Fisis Mekanis Oriented Strand Board Kayu Gmelina Gmelina arborea Roxb pada
berbagai Jenis dan Kadar Perekat. [Skripsi]. Bogor: Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan IPB.
Haygreen JG, Bowyer JL. 1989. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu : Suatu Pengantar. Hadikusumo SA, penerjemah: Prawiro H, editor. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press. Terjemahan dari: Forest Product and Wood Science : An Introduction.
Ibach RE. 2010. Wood Handbook, Wood as an Engineering Material. Chapter 19. Specialty Treatments. Forest Products Society. USA.
Iswanto AH. 2008. Sifat Dasar Kayu Sentang Melia excels Jack dan Pemanfaatannya sebagai Bahan Baku Oriented Strand Board. [Tesis].Bogor
: Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Karlinasari L, Iksan MF, Hermawan D, Maddu A, Firmanti A. 2012. Pengujian
Nondestruktif Kekuatan Lentur Papan Partikel Wol Semen dari Beberapa Kayu Cepat Tumbuh Menggunakan Metode Stresswave Velocity. Jurnal
Ilmu Teknologi Kayu Tropis. Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia MAPEKI. accepted paper