Kerapatan Pengujian Sifat Fisis

a b Gambar 13 Nilai rataan daya serap air OSB: a daya serap air 2 jam dan b daya serap air 24 jam. Nilai rata-rata daya serap air yang direndam selama 2 jam berkisar antara 8,75-17,93. Nilai daya serap air terendah terdapat pada OSB bambu hitam dengan kadar perekat 10 dan yang tertinggi pada OSB bambu hitam dengan kadar perkat 6. Adapun nilai daya serap air 24 jam berkisar antara 24,27- 36,03, dengan nilai daya serap air terendah pada OSB bambu hitam dengan kadar perekat 10 dan yang tertinggi OSB bambu hitam dengan kadar perekat 6. Massijaya dan Kusumah 2005 menyatakan bahwa air yang masuk ke dalam papan dibedakan atas 2 macam, yaitu air yang masuk ke dalam papan dan mengisi rongga-rongga kosong di dalam papan serta air yang masuk ke dalam partikel kayu penyusun papan. Pemberian perlakuan steam terhadap strands kemungkinan meningkatkan retensi strands terhadap air sehingga OSB lebih bersifat hidrofobik. Hasil analisis keragaman daya serap air selama 2 jam menunjukkan bahwa kadar perekat dan interaksi antar keduanya memiliki pengaruh yang nyata terhadap daya serap air 2 jam, sedangkan jenis bambu memiliki pengaruh yang tidak nyata terhadap daya serap air 2 jam. Dari hasil analisis keragaman daya serap air selama 24 jam juga menunjukkan bahwa jenis bambu memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap daya serap air 24 jam, tetapi faktor kadar perekat dan interaksi keduanya memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya serap air 24 jam. Berdasarkan hasil uji lanjut Duncan, diketahui kadar perekat 10 memiliki pengaruh yang berbeda dengan kadar perekat 8 dan 6 terhadap 5 10 15 20 25 30 35 40 Tali Hitam D ay a S e rap Ai r 2 jam 6 8 10 5 10 15 20 25 30 35 40 Tali Hitam D ay a S e rap Ai r 24 jam 6 8 10 daya serap air 2 jam dan 24 jam papan OSB. Standar CSA 0437.0 Grade 0-2 tidak menetapkan nilai daya serap air OSB.

4.2.4 Pengembangan Tebal

Pengembangan tebal merupakan penambahan dimensi tebal contoh uji setelah perendaman yang dinyatakan dalam persen terhadap tebal awalnya. Jika pengembangan tebal tinggi akan mengakibatkan stabilitas dimensinya rendah sehingga tidak dapat digunakan untuk produk eksterior atau untuk jangka waktu yang lama, karena sifat mekanis akan segera menurun secara drastis dalam waktu yang tidak lama Massijaya et al. 2005. Nilai rata-ratanya tertera pada Gambar 14. Hasil pengujian pengembangan tebal rata-rata dilakukan dengan perendaman selama 2 jam berkisar antara 2,16-4,65. Nilai pengembangan tebal terendah pada OSB bambu tali dengan kadar perekat 10 dan nilai tertinggi pada OSB bambu hitam dengan kadar perekat 6. Adapun nilai pengembangan tebal selama 24 jam berkisar antara 4,80-11,24, dengan nilai pengembangan tebal terendah pada OSB bambu tali dengan kadar perekat 10 dan yang tertinggi OSB bambu hitam dengan kadar perekat 6. a b Gambar 14 Nilai Rataan Pengembangan tebal OSB a Pengembangan tebal 2 jam dan b pengembangan tebal 24 jam Hasil analisis keragaman pada Tabel 2 menunjukan pengembangan tebal selama 2 jam menunjukkan bahwa jenis bambu, kadar perekat, dan interaksi antar keduanya memiliki pengaruh tidak nyata terhadap pengembangan tebal 2 jam. Sedangkan hasil analisis keragaman pengembangan tebal selama 24 jam menunjukkan bahwa faktor jenis dan kadar perekat memberikan pengaruh yang 5 10 15 20 Tali Hitam Pen g e m b an g an 2 jam 6 8 10 CSA 0437.0 Grade 0-2 5 10 15 20 Tali Hitam Pen g e m b an g an 24 jam 6 8 10 CSA 0437.0 Grade 0-2