lain Tsoumis 1991. Nilai kerapatan OSB yang dihasilkan berkisar antara 0,72- 0,79 gcm
3
. Nilai kerapatan yang terendah terdapat pada papan OSB bambu hitam dengan kadar perekat 8 dan nilai yang tertinggi terdapat pada papan OSB
bambu tali dengan kadar perekat 10. Nilai kerapatan OSB yang dihasilkan pada penelitian ini secara garis besar
menghasilkan nilai yang lebih besar dibandingkan dengan kerapatan target sebesar 0,7 gcm
3
. Hal ini dapat terjadi karena pengaruh penyebaran strand yang tidak merata sehingga ketebalannya beragam. Nilai rata-rata hasil pengujian kerapatan
OSB dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11 Nilai rataan kerapatan OSB. Menurut Kelly 1997, terdapat dua faktor paling penting yang
mempengaruhi kerapatan akhir papan yaitu kerapatan bahan baku dan kekompakan lembaran yang dibentuk saat pengempaan panas.
Hasil analisis keragaman Tabel 2 menunjukkan bahwa faktor jenis bambu memberikan pengaruh yang nyata terhadap kerapatan OSB , sedangkan kadar
perekat dan interaksi antar keduanya memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap kerapatan OSB. Standar CSA 0437.0 Grade 0-2 tidak menetapkan nilai
kerapatan papan.
4.2.2. Kadar Air
Kadar air merupakan salah satu sifat fisis papan yang menunjukan kandungan air papan dalam kesetimbangan dengan lingkungan sekitarnya terutama
kelembapan udara. Kadar air didefinisikan sebagai berat air yang dinyatakan sebagai persen berat kayu bebas air atau kering tanur Bowyer et al 2003.
Hasil pengukuran kadar air OSB yang dilakukan menunjukkan nilai kadar air yang terkandung berkisar antara 9,03-9,89. Nilai kadar air terendah terdapat
0.2 0.4
0.6 0.8
1
Tali Hitam
K er
apat an
g c
m
3
6 8
10
pada OSB bambu hitam dengan kadar perekat 6 dan nilai yang tertinggi pada OSB bambu tali dengan kadar perekat 8. Nilai rata-rata hasil pengujian kadar air
OSB disajikan pada Gambar 12.
Gambar 12 Nilai rataan kadar air OSB. Keunggulan papan komposit dibandingkan papan dari kayu solid adalah
memiliki kadar air yang lebih rendah karena pada proses produksi papan melalui proses pengempaan panas selain itu strands bagian dalam papan inti tidak bebas
menyerap air sebagai akibat adanya ikatan rekat selama ikatan tersebut tidak rusak Massijaya 1997.
Hasil analisis keragaman pada Tabel 2 menunjukkan bahwa jenis bambu, kadar perekat, dan interaksi antar keduanya memberikan pengaruh yang nyata
terhadap kadar air OSB. Hasil uji lanjut Duncan pada selang kepercayaan 95, diketahui kadar perekat 6 memiliki pengaruh yang berbeda dengan kadar
perekat 8 dan 10 terhadap kadar air OSB, dan kadar perekat 8 memiliki pengaruh yang hampir sama dengan kadar perekat 10 terhadap kadar air OSB.
Standar CSA 0437.0 Grade 0-2 tidak menetapkan nilai kadar air.
4.2.3 Daya Serap Air
Daya serap air merupakan kemampuan papan untuk menyerap air setelah dilakukan perendaman selama 2 dan 24 jam Massijaya et al 2004. Pengujian
tersebut perlu dilakukan karena ciri papan komposit yang mudah menyerap air sehingga daya serap air merupakan masalah pada OSB Haygreen dan Bowyer
1989. Nilai rata-rata daya serap air secara lengkap tersaji dalam Gambar 13.
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
12.00
Tali Hitam
Kad ar
Ai r
6 8
10