H : contoh uji untuk internal bond 5 x 5 x 1 cm
I : cadangan 5 x 5x 1 cm
3.4 Pengujian Sifat Fisis 3.4.1 Kerapatan KR
Pengujian kerapatan dilakukan pada kondisi kering udara dan volume kering udara. Contah uji berukuran 10 X 10 X 1 cm berdasarkan standar JIS A
5908 2003 ditimbang beratnya m1, lalu diukur rata-rata panjang, lebar dan tebalnya untuk menentukan volume contoh uji v. Nilai kerapatan dihitung
dengan persamaan : ⁄
3.4.2 Kadar Air KA
Contoh uji berukuran 10 X 10 X 1 cm berdasarkan standar JIS A 5908 2003 yang digunakan adalah bekas contoh uji kerapatan. Kadar air OSB
dihitung berdasarkan berat awal m1 dan berat kering oven m2 selama 24 jam pada suhu 103 ± 2° C. Nilai KA dihitung dengan persamaan :
3.4.3 Daya Serap Air DSA
Contoh uji berukuran 5 X 5 X 1 cm berdasarkan standar JIS A 5908 2003 ditimbang berat awalnya m1. Kemudian direndam dalam air dingin
selama 2 dan 24 jam, setelah itu ditimbang beratnya m2 . Nilai DSA dihitung dengan persamaan :
3.4.4 Pengembangan Tebal PT
Contoh uji pengembangan tebal berukuran 5 X 5 X 1 cm sama dengan contoh uji daya serap air. Pengembangan tebal didasarkan pada tebal sebelum t1
yang diukur pada keempat sisi dan dirata-ratakan dalam kondisi kering udara dan
tebal setelah perendaman t2 dalam air dingin selama 2 jam dan 24 jam. Nilai PT dihitung dengan persamaan :
3.5 Pengujian Sifat Mekanis OSB 3.5.1 Modulus Lentur Modulus of Elasticity = MOE
Pengujian MOE dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu pengujian non destruktif dan pengujian destruktif. Pengujian destruktif
menggunakan alat Universal Testing Machine merk Instron dengan menggunakan lebar bentang jarak penyangga 15 kali tebal nominal, tetapi tidak kurang dari 15
cm. Contoh uji yang digunakan berukuran 5 x 20 x 1 cm berdasarkan standar JIS A 5908 2003 yaitu pada arah longitudinal searah dengan orientasi strand pada
lapisan permukaan OSB dan pada arah transversal tegak lurus dengan orientasi strand pada lapisan permukaan OSB. Pembebanan contoh uji diberikan dengan
kecepatan 10 mmmenit. Pengujian MOE
s
dilakukan dalam dua kondisi yaitu kering dan basah. Kondisi basah dimana contoh uji sebelum dilakukan pengujian
direndam dengan air selama 24 jam. Untuk uji destruktif, nilai MOE dihitung dengan persamaan :
⁄
Keterangan : MOEs : Modulus of Elasticity kgfcm
2
P : beban dibawah batas proporsi kgf
L : jarak sangga cm
Y : defleksi pada beban P cm
b : lebar contoh uji cm
t : tebal contoh uji cm
3.5.2 Modulus Patah Modulus of Rupture = MOR
Pengujian MOR dilakukan bersama-sama dengan pengujian MOE dengan memakai contoh uji yang sama. Pada pengujian ini, pembebanan pada pengujian