Norma sosial Unsur-unsur Sumberdaya Sosial

4.2.3 Norma sosial

Norma sosial adalah norma yang mengatur masyarakat, baik yang bersifat formal maupun non formal. Norma formal bersumber dari lembaga masyarakat yang formal atau resmi. Norma ini biasanya tertulis, misalnya konstitusi, surat keputusan dan peraturan daerah. Norma non formal biasanya tidak tertulis dan jumlahnya banyak dibandingkan norma yang formal, misalnya kaidah dan aturan- aturan yang terdapat di masyarakat, seperti pantangan-pantangan, aturan didalam keluarga dan adat istiadat Maryati Surjawati 2004. Norma sosial dijalankan hampir di setiap desa di Kasepuhan Citorek. Beberapa norma sosial yang saat ini masih dijalankan adalah kebiasaan berpakaian yang khas yaitu, memakai samping atau sarung batik untuk wanita dan iket kepala untuk laki-laki. Selain itu, norma yang masih berjalan adalah bagi warga kasepuhan menjual atau membangun sebuah warung nasi merupakan hal yang tabu. Hal tersebut disebabkan warga kasepuhan sejak dahulu tidak pernah kekurangan dalam hal pangan beras karena produksi padinya yang berlimpah. Oleh karena itu, apabila terdapat masyarakat kasepuhan yang menjual nasi maka akan menjadi negatif sosial dikalangan masyarakat. Saat ini, terdapat satu penjual nasi goreng, namun, penjual tersebut merupakan orang pendatang, bukan warga kasepuhan asli. Iket kepala dan samping adalah salah satu dari norma yang menjadi sebuah kebiasaan yang wajib. Masyarakat pendatang yang akan menetap di Citorek, semakin lama tinggal di Citorek akan mengikuti kebiasaan berpakaian masyarakat Citorek. Hal tersebut disebabkan oleh adanya rasa malu karena memiliki cara berpakaian yang berbeda dengan masyarakat lainnya. Kebiasaan yang masih sangat lekat dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Citorek adalah kebiasaan penjamuan dalam menyambut tamu yang datang di masing-masing rumah warganya. Hampir menjadi ciri yang umum dijumpai bahwa setiap tamu yang datang ke salah satu rumah masyarakat kasepuhan akan dijamu dengan kopi dan rokok bila merokok. Tuan rumah juga seringkali memberikan satu bungkus rokok sebagai ucapan selamat datang bagi tamu. Penjamuan tamu dilanjutkan dengan dihidangkannya makanan pembuka sesuai keadaan ekonomi warga yang bersangkutan. Pada umumnya, apabila tujuan bertamu dirasa akan membutuhkan waktu yang lama, maka suami pemilik rumah akan menyuruh istrinya untuk memasakan makanan berat untuk disantap bersama. Pada akhirnya, setelah makan maka pemilik rumah mempersilahkan tamunya untuk menginap dirumahnya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan tamu tersebut. Norma agama yang secara masal dilakukan di kalangan masyarakat kasepuhan secara keseluruhan masih terbilang baik. Norma tersebut ialah, sholat jumat dan sholat jamaah lain seperti sholat idul adha dan idul fitri. Pada acara syukuran-syukuran seperti khitanan, kelahiran anak, ataupun pernikahan, norma agama islam masih masuk didalamnya. Data kependudukan masing-masing desa mencatat bahwa 100 masyarakat Kasepuhan Citorek memeluk agama Islam. Terdapat cukup masjid, pesantren maupun kelompok pengajian anak di Kasepuhan Citorek. Fasilitas pengajaran agama secara umum telah mencukupi untuk mendukung kegiatan belajar agama di Kasepuhan Citorek. Tabel 11 Bentuk-bentuk ketaatan terhadap norma yang ada dan persepsi masyarakat Kasepuhan Citorek No Ketaatan terhadap norma Tingkat ketaatan Keterangan Tinggi Sedang Rendah 1 Terhadap norma sosial 84 9 7 Norma kesopanan dan kesusilaan sangat tinggi di Kasepuhan Citorek, terdapat rendah dan sedang adalah persepsi pernikahan dikalangan remaja saat ini. 2 Terhadap norma agama 93 7 Keagamaan di kasepuhan sangat tinggi dibuktikan dengan terdapat beberapa pesantren dan kelompok pengajian. 3 Terhadap norma adat 89 11 Norma keadatan kasepuhan masih tinggi sedangkan sedang terlahir dari kalangan remaja yang mengindikasikan grafik mendatar cenderung turun terhadap keataatan norma adat. 4 Terhadap norma pemerintah 45 31 24 Ketaatan terhadap aturan pemerintah cukup tinggi untuk pemerintah desa dan rataan hasil skoring dihasilkan dari anggapan terhadap taman nasional yang tidak cukup memberikan manfaat terhadap masyarakat. Keterangan : 100 responden Hasil wawancara mengenai norma sosial yang ada di Kasepuhan Citorek menghasilkan kepatuhan terhadap norma yang ada seperti norma sosial tergolong tinggi dengan persentase 84, terhadap norma agama tinggi dengan 93, terhadap norma adat yang ada dengan 89, dan norma terhadap aturan pemerintah tergolong merata.

4.2.4 Tindakan yang Pro Aktif