Nilai Land Rent Sawah Irigasi dan Lahan Terbangun Kecamatan Depok

1997 sehingga nilai entropi ini dijadikan dasar untuk memilih tipe penggunaan lahan yang akan dianalisis nilai land rentnya. Gambar 15. Grafik Entropi Penggunaan Lahan Kecamatan Depok

5.2. Nilai Land Rent Sawah Irigasi dan Lahan Terbangun Kecamatan Depok

Nilai land rent sawah irigasi dan lahan terbangun di Kecamatan Depok tersaji dalam Tabel 2. Tabel. 2 Nilai Land Rent Sawah Irigasi dan Lahan Terbangun di Kecamtan Depok No Penggunaan Lahan Nilai Land Rent Rpm2tahun Minimum Maksimum Rata-rata 1 Sawah Irigasi 612 3.576 2.182 2 Lahan Terbangun 3.436 7.116.667 945.341 Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata nilai land rent sawah irigasi lebih kecil dari rata-rata nilai land rent lahan terbangun. Rendahnya nilai land rent sawah irigasi ini dikarenakan harga jual komoditi pertanian yang rendah sehingga mempengaruhi nilai outputnya. Walaupun petani di Kecamatan Depok sangat terorganisir dalam pengadaan bibit, pupuk, pestisida dan keperluan pertanian yang lainnya, serta mengadakan pertemuan tingkat kecamatan dalam jangka waktu 3-4 bulan sekali untuk melaporkan perkembangan, mendapatkan penyuluhan Badan Air Selokan Mataram Bandara Kebun Campuran Lahan Terbangun Lahan Terbuka Sawah Irigasi Tegalan Entropi 0,019 0,243 0,206 0,335 0,058 0,301 0,160 0,000 0,050 0,100 0,150 0,200 0,250 0,300 0,350 0,400 Entropi mengenai pola tanam, cara tanam, dan pengelolaan lahan sawah hal ini tidak berpengaruh terhadap nilai outputnya. Tingginya nilai land rent lahan terbangun disebabkan oleh kelengkapan fasilitas yang disediakan oleh setiap pemanfaatan lahan usaha sehingga dapat meningkatkan nilai outputnya. Nilai Land Rent lahan terbangun sesuai dengan kegiatan usahanya disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Nilai Land Rent Lahan Terbangun Sesuai dengan Kegiatan Usaha No Kegiatan Usaha Nilai Land Rent Rpm2tahun Minimum Maksimum Rata-rata 1 Kos-kosan 52.775 192.000 111.579 2 Warung makan 218.824 7.116.667 1.570.672 3 Foto copy 287.500 5.282.000 2.343.423 4 Rumah tinggal 3.436 12.480 5.948 Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai land rent untuk foto copy terbesar. Hal ini karena kedekatannya dengan fasilitas pendidikan dan pelajar yang bermukim di sekitar lokasi contoh sehingga menyebabkan banyaknya pelanggan yang datang yang dapat meningkatkan nilai output. Kisaran nilai land rent usaha foto copy mulai dari Rp 287.500m 2 tahun sampai dengan Rp 5.282.000m 2 tahun. Variasi ini sangat di pengaruhi oleh pelayanan yang disediakan oleh masing masing tempat Lampiran 4. Jasa ini berkembang mulai dari usaha foto copy rumahan yang berukuran 3 x 3 m 2 sampai usaha fotocopy besar berukuran 10 x 10 m 2 lengkap dengan segala fasilitasnya yang berlokasi di dekat pusat kota. Nilai land rent rumah tinggal terkecil karena nilai land rent ditentukan oleh Nilai Jual Objek Pajak NJOP yang ditetapkan pemerintah yang terdiri dari harga lahan dan harga bangunannya berdasarkan kelas lahan dan kelas bangunan melaui Direktorat Jendral Pajak dalam bentuk pajak bumi dan bangunan daerah setempat Lampiran 5. Kisaran nilai land rent rumah tinggal dari Rp 3.436m 2 tahun hingga Rp 12.480m 2 tahun. Nilai ini bervariasi karena kondisi fisik bangunan dan aksesibilitasnya berbeda, sehingga menyebabkan penentuan NJOP yang berbeda. Rendahnya nilai land rent untuk pemanfaatan lahan ini juga disebabkan rumah tinggal tidak bisa di manfaatkan secara komersil seperti kos- kosan. Nilai land rent lahan terbangun untuk usaha warung makan berkisar dari Rp 218.824m 2 tahun sampai dengan Rp 7.116.667m 2 tahun dengan rata-rata Rp 1.570.672m 2 tahun. Keragaman nilai ini disebabkan karena banyaknya warung makan sederhana dilengkapi fasilitas yang memadai seperti internet hot spot,dan layanan televisi berlangganan. Beberapa membuka usaha mereka 24 jam sehingga dengan adanya fasilitas tersebut maka pelanggan akan meningkat sehingga nilai output untuk kegiatan usaha ini lebih tinggi Lampiran 6. Nilai land rent jasa kos-kosan berkisar antara Rp 52.775m 2 tahun sampai dengan Rp 192.000m 2 tahun dengan nilai rata-rata Rp 111.579m 2 tahun. variasi nilai land rent tersebut desebabkan oleh kondisi fisik bangunan, fasilitas yang disediakan, dan aksesibilitas yang berbeda-beda. Kondisi fisik bangunan yang ada mulai dari yang sangat sederhana, hingga yang sangat mewah. Fasilitas yang disediakan pada setiap tempat berbeda-beda mengikuti kondisi fisik bangunannya sehingga menyebabkan nilai input dan output berbeda-beda, beberapa diantaranya yaitu fasilitas parkir mobil, televisi berlangganan indovision, internet, air conditioner ac dan yang lainnya yang ada pada Lampiran 7. Perbedaan aksesibilitas jasa ini terhadap pusat aktifitas perguruan tinggi di sekitarnya juga sangat mempengaruhi nilai outputnya. Jasa ini berkembang karena banyak sekali pelajar dari luar kota yang menuntut ilmu di UGM, UNY, UII, UIN Sunan Kalijaga yang kebetulan berada di Kecamatan Depok ini.

5.3. Nilai Land Rent Sawah Irigasi dan Lahan Terbangun di Setiap Desa