Keadaan Iklim dan Topografi Penggunaan Lahan Kondisi Sosial Ekonomi

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH

4.1. Keadaan Iklim dan Topografi

Suhu udara rata-rata di Kecamatan Depok 26 sampai dengan 32 derajat celcius dan curah hujan rata-rata 2704 mmtahun. Wilayah kecamatan ini merupakan dataran rendah terletak pada ketinggian 150 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan sekitar 2. Jenis tanah di Kecamatan Depok alluvial dengan bahan induk dari Gunung Merapi. Wilayah ini mempunyai topografi datar, sehingga mempunyai lahan yang baik untuk pemukiman dan pertanian. Hal ini menyebabkan pesatnya perubahan lahan di Kecamatan Depok.

4.2. Penggunaan Lahan

Kecamatan Depok mempunyai luas wilayah 3.555 ha, merupakan wilayah dengan pertumbuhan paling pesat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, berada di Kawasan Utara Aglomerasi Kota Yogyakarta. Depok istimewa dengan keberadaan berbagai perguruan tinggi, obyek vital bandar udara Adisucipto Yogyakarta, Stadion Maguwoharjo, dan Markas Polda DIY dan kawasan pemukiman baru Pemerintah Kabupaten Sleman, 2010. Depok merupakan kawasan aglomerasi Kota Yogyakarta sehingga penggunaan lahan di wilayah Kecamatan Depok hampir seluruhnya merupakan lahan terbangun di bagian Utara dan Selatan yang digunakan dalam berbagai macam peruntukan pemukiman, pemerintahan, pendidikan, usaha. Penggunaan lahan lain yang terdapat di Kecamatan Depok adalah lahan sawah yang sebagian besar menggunakan irigasi teknis seluas 511,75 ha yang sebagian besar terdapat di bagian timur Desa Maguwoharjo.

4.3. Kondisi Sosial Ekonomi

Jumlah penduduk di Kecamatan Depok tahun 2007 sebanyak 121.305 jiwa, yang terdiri dari 62.770 jiwa laki-laki dan 58.535 jiwa perempuan, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 34.974 Kepala Keluarga yang tersebar dalam 3 desa yaitu 1 Desa Caturtunggal terdiri dari 20 padukuhan, 2 Desa Condongcatur terdiri dari 10 padukuhan, 3 Desa Maguwoharjo terdiri dari 20 padukuhan Pemerintah Kecamatan Depok, 2008. Pendidikan merupakan aspek terpenting dalam pengembangan sumber daya manusia. Kemajuan suatu bangsa banyak ditentukan oleh kualitas pendidikan penduduknya. Beberapa faktor utama yang mendukung penyelenggaraan pendidikan adalah ketersediaan sekolah yang memadai dengan sarana prasarananya, pengajar dan keterlibatan anak didik, maupun Komite Sekolah. Kecamatan Depok merupakan kecamatan yang memiliki fasilitas pendukung pendidikan serta tenaga pengajar pendidikan yang terlengkap di Kabupaten Sleman, karena Kecamatan Depok merupakan kawasan yang dikembangkan untuk pusat pendidikan. Fasilitas pendidikan yang terdapat di Kecamatan Depok SLB sebanyak 4 unit, TK sebanyak 57 unit, Sekolah Dasar SD negeri sebanyak 44 unit dan swasta sebanyak 10 unit, SMP negeri sebanyak 6 unit dan swasta sebanyak 10 unit, SMA negeri sebanyak 4 unit dan Swasta sebanyak 12 unit. Di tingkat perguruan tinggi Kecamatan Depok memiliki akademi sebanyak 10 unit, Politeknik sebanyak 2 unit, sekolah tinggi sebanyak 8 unit dan universitas sebanyak 11 unit. Sebagian besar penduduk di Kecamatan Depok bekerja di bidang jasa sebanyak 29514 jiwa dan yang bekerja di bidang perdagangan sebanyak 6931 jiwa. Bidang pekerjaan lain yang merupakan mata pencaharian sebagian penduduk di Kecamatan Depok adalah bidang pertanian sebanyak 2384 jiwa, bidang industri sebanyak 2117 jiwa dan bidang konstruksibangunan seebanyak 2240 jiwa. Sarana Perekonomian di Kecamatan Depok tahun 2007 antara lain : pasar umum 5 buah, pertokoan 1.678 buah, warung kios 2.405 buah, restoran 135 buah, hotel 39 buah, tempat rekreasi gedung bioskop, pertunjukan kesenian, kolam renang, dan taman hiburan 18 buah, lembaga keuangan BANKKUD 13 buah. Lahan pertanian yang berupa tanah sawah di Kecamatan Depok seluas 554,50 ha, dengan prosentase sebesar 15,59 dari total luas wilayah Kecamatan Depok. Luas lahan sawah dengan sistem irigasi seluas 511,75 ha, sedangkan sisanya seluas 42,75 dengan sistem tadah hujan. Banyaknya populasi peternakan yang terbanyak berasal dari domba sebanyak 3.051 ekor, kemudian kambing dan sapi potong masing-masing 2.522 ekor dan 1.642 ekor. Sedangkan populasi unggas, jumlah terbesar adalah ayam potong yaitu 36.000 ekor, diikuti ayam buras dan puyuh masing-masing 21.010 ekor dan 18.000 ekor Bappeda Kabupaten Sleman, 2008.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN