Pengecekan Lapang Pengumpulan Data Land Rent

Proses geometrik dilakukan dengan merektifikasi citra ke Peta Topografi image to map rectification berdasarkan GCP Ground Control Point. Titik GCP yang digunakan adalah gunung merapi, bandara, stadion, dan Lapangan softball. Menurut Short 1982 dalam Sutanto 1986 akurasi dapat dilihat dengan perhitungan Root Mean Square-error RMS-error. Pada umumnya akurasi yang tinggi diperoleh jika nilai RMS-error kurang dari satu dengan distribusi GCP yang merata baik pada citra maupun pada peta. Nilai RMS-error dihitung berdasarkan persamaan berikut : RMS-error = Dimana, x dan y adalah koordinat masukan input yang diperoleh dari peta topografi baris dan kolom X da Y adalah koordinat untuk citra yang dikoreksi.

3.3.2. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Jenis data primer yang dikumpulkan dalam penelitian berupa citra Quickbird Kabupaten Sleman tahun 2005, data input-output penggunaan lahan sawah irigasi dan lahan terbangun. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian berupa peta penggunaan lahan tahun 2008 dengan skala 1 : 50.000 yang bersumber dari citra landsat tahun 2000, Peta Administrasi, Peta RTRW Kabupaten Sleman, Data Potensi Desa PODES tahun 2008 data Monografi desa dan Nilai Jual Objek Pajak NJOP. Data tersebut diperoleh dari pemerintahan kecamatan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Kabupaten Sleman, Dinas Pertanian Kabupaten Sleman dan instansi terkait lainnya. Pengumpulan data dibagi menjadi dua tahapan yaitu 1 pengecekan lapang untuk mengecek kebenaran hasil interpretasi di lapang, 2 pengumpulan data untuk analisis land rent.

3.3.2.1. Pengecekan Lapang

Kegiatan pengecekan lapang untuk mengetahui kondisi penggunaan lahan sebenarnya di lapangan di Kecamatan Depok. Pengecekan lapang dilakukan pada 23 titik untuk sawah irigasi dan sebanyak 26 titik untuk penggunaan lahan lahan terbangun yang tersebar di setiap desa. Untuk menentukan lokasi titik pengecekan lapang tersebut digunakan GPS. Koordinat penggunaan lahan sawah irigasi disajikan pada Lampiran 1 dan sebaran lokasi pengecekan lapang pada Gambar 5 serta koordinat penggunaan lahan lahan terbangun pada Lampiran 2 dan sebaran titik lokasi pengecekan lapangnya pada Gambar 6.

3.3.2.2. Pengumpulan Data Land Rent

Pengumpulan data land rent dilakukan dengan teknik wawancara dengan alat bantu kuesioner Lampiran 3. Jenis data primer yang dikumpulkan untuk perhitungan land rent penggunaan lahan sawah irigasi meliputi : varietas, produksi, harga jual, pendapatan, biaya variabel, biaya tetap, modal input, dan harga minimum atau maksimum. Jenis data primer yang dikumpulkan untuk perhitungan land rent lahan terbangun adalah identitas responden, kondisi sosial Gambar 5. Peta Distribusi Sampling Sawah Irigasi S1cc S2cc S3cc S4cc S5cc S6cc S1ct S2ct S3ct S1mg S2mg S3mg S4mg S5mg S6mg S7mg S8mg S4ct S5ct S6ct S10mg S11mg S9mg 7 °48 7 °48 7 °47 7 °47 7 °46 7 °46 7 °45 7 °45 7 °44 7 °44 110 °22 110 °22 110 °23 110 °23 110 °24 110 °24 110 °25 110 °25 110 °26 110 °26 110 °27 110 °27 Legenda : Desa Caturtunggal Desa Condongcatur Desa Maguwoharjo Titik Cek Lapang S1-6 ct = Titik Sample di Desa Caturtunggal S1-6 cc = Titik Sample di Desa Condondcatur S1-10 mg = Titik Sample di Desa Maguwoharjo Sumber : Citra Quickbird Tahun 2005 Koordinat GPS Hasil Cek Lapang 2010 N 0.5 0 0.5 1 Kilometers Gambar 6 Peta Sebaran sampling lahan terbangun responden yang meliputi kondisi fisik bangunan rumah dilihat dari keadaan rumahnya apakah tipe rumah sangat sederhana, sederhana, atau tergolong rumah mewah, penghasilan per bulan, pendidikan, luas pemilikan lahan, posisi bangunan, dan jarak dengan jalan aspal, jenis pekerjaan, pendapatan, dan jumlah rata-rata pengeluaran. Jumlah responden yang diwawancarai untuk sawah irigasi sebanyak 25 dan untuk lahan terbangun sebanyak 42. Responden sawah irigasi adalah anggota gabungan kelompok tani GAPOKTAN Sidomulyo Kecamatan Depok. Respoden lahan terbangun terdiri dari pemilik jasa kos-kosan 8, warung makan 8, foto copy 12, dan rumah tinggal 14. Sebagian besar responden lahan terbangun memiliki kegiatan jasa dan usaha dengan input cukup besar dan secara produktif menghasilkan. Penentuan lokasi ini didasarkan pada kondisi wilayah Kecamatan Depok sebagian besar berkembang sebagai pusat pendidikan. T1ct T2ct T3ct T4cc T5cc T4ct T5ct T6ct T7ct T8ct T1cc T2cc T3cc T9ct T5cc T6cc T7cc T8cc T1mg T2mg T3mg T4mg T5mg T6mg T10ct T11ct 7 °48 7 °48 7 °47 7 °47 7 °46 7 °46 7 °45 7 °45 7 °44 7 °44 110 °22 110 °22 110 °23 110 °23 110 °24 110 °24 110 °25 110 °25 110 °26 110 °26 110 °27 110 °27 Legenda : Desa Caturtunggal Desa Condongcatur Desa Maguwoharjo Titik Cek Lapang T1-11 ct = Titik Sample di Desa Caturtunggal T1-9 cc = Titik Sample di Desa Condondcatur T1-6 mg = Titik Sample di Desa Maguwoharjo Sumber : Citra Quickbird Tahun 2005 Koordinat GPS Hasil Cek Lapang 2010 N 0.5 0 0.5 1 Kilometers 3.3.3. Analisis Data 3.3.3.1. Interpretasi Visual Penggunaan Lahan