19
III. KERANGKA PEMIKIRAN
Kota Tangerang memiliki beberapa lokasi objek wisata, baik wisata alam, wisata budaya, maupun wisata rohani. Obyek-obyek wisata tersebut perlu dikelola
dengan profesional agar mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan serta dapat memelihara cagar budaya dan sejarah yang sangat penting dalam
perkembangan Kota Tangerang. Selain itu, Tangerang juga memiliki beberapa tempat dan agenda budaya yang menarik. Jika potensi ini dikelola dengan baik,
maka akan mendatangkan wisatawan dan mendorong perekonomian wilayah. Selain itu, hal tersebut akan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap
pariwisata, seni dan budaya serta akan memperkokoh karakter dan jati diri masyarakat Kota Tangerang.
Salah satu jenis wisata yang berkembang di kota Tangerang adalah wisata danau. Lokasi wisata danau yang menjadi tujuan warga Tangerang maupun
wilayah sekitar Kota Tangerang adalah Situ Cipondoh. Pada awalnya Situ Cipondoh hanya berupa rawa-rawa yang dipenuhi eceng gondok. Namun, karena
adanya kepedulian warga sekitar, Situ Cipondoh tersebut dibersihkan dan dijadikan tempat wisata. Wisata Situ Cipondoh dikelola oleh pengelola yang
terdiri dari kumpulan masyarakat sekitar. Wisata Situ Cipondoh merupakan tempat wisata bagi warga Tangerang. Keindahan alam, infrastruktur dan fasilitas
yang ada menjadi faktor-fakor penunjang pengembangan wisata tersebut dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Namun, dalam pengelolaan wisata
Situ Cipondoh masih belum optimal serta belum adanya peran pemerintah dalam pengembangan wisata tersebut.
20 Kerangka pemikiran dalam penelitian ini merupakan keterkaitan antara
tujuan penelitian dengan langkah yang dilakukan dalam mencapai tujuan penelitian tersebut. Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini
mengidentifikasi karakteristik masyarakat sekitar, unit usaha, tenaga kerja danpengunjung Situ Cipondoh
. Karakteristik masyarakat sekitar, unit usaha, tenaga kerja dan pengunjung dideskripsikan melalui bagaimana kualitas
wisatawan yang dapat berkunjung. Karakteristik tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan
Microsoft Excel 2007 .
Langkah kedua adalah mengidentifikasi faktor-faktor apakah yang
mempengaruhi permintaan wisata di lokasi Situ Cipondoh . Pada langkah ini ingin
memprediksi bagaimana permintaan terhadap wisata ini. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan wisata dilokasi penelitian
menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan Microsoft Excel2007
dan Minitab 15. Langkah ketiga adalah mengkuantifikasi nilai ekonomi
manfaat rekreasi yang dihasilkan objek wisata Situ Cipondoh dengan dengan bantuan Microsoft Excel 2007.
Langkah terakhir adalah menganalisis dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh kegiatan wisata Situ Cipondoh. Dampak
ekonomi yang ditimbulkan dianalisis dengan menggunakan Keynesian income multiplier
dan selanjutnya dianalisis bentuk kebijakan yang diperlukan untuk mengembangkan wisata Situ Cipondoh. Berdasarkan uraian tersebut maka
kerangka pemikiran ini secara jelas dapat dilihat pada Gambar 2.
21
Gambar 2. Alur Pemikiran Penelitian
Kawasan Wisata Situ Cipondoh Kota Tangerang
Pengelolaan Wisata Situ Cipondoh yang belum optimal
Karakteristik dan persepsi
Pengunjung Dampak Ekonomi
Wisata terhadap
Masyarakat
Pengunjung
Faktor yang mempengaruhi
permintaan wisata Analisis
Deskriptif dan
Lanjutan Induced
Tidak Langsung
Indirect Langsung
direct Analisis Regresi Linear
Berganda Surplus konsumen
Kota Tangerang
Karakteristik dan persepsi
Pengunjung Kota Tangerang
Keynesian Multiplier
Nilai Dampak Ekonomi
Rekomendasi Pengelolaan Wisata Situ Cipondoh Nilai Ekonomi
manfaat rekresai
Keynesian Multiplier
Nilai Dampak Ekonomi
Rekomendasi Pengelolaan Wisata Situ Cipondoh Permintaan Wisata
22
IV. METODE PENELITIAN