Nilai Efek Pengganda Multiplier Effect

73 pengeluaran tenaga kerja lokal di Situ Cipondoh digunakan untuk biaya konsumsi dengan proporsi sebesar 75,4. Dampak lanjutan merupakan pengeluaran tenaga kerja lokal yang kembali berputar di tingkat ekonomi lokal, dalam hal ini berupa biaya konsumsi dengan biaya transportasi dengan persentase keseluruhan adalah 85.37. Proporsi pengeluaran tenaga kerja secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Proporsi Pengeluaran Tenaga Kerja Biaya Proporsi Biaya Konsumsi 75,4 Biaya Sekolah Anak 5,34 Biaya Listrik 7,59 Biaya Kebutuhan Sehari- hari 9,97 Biaya Transportasi 1,70 Jumlah 100,00 Sumber : Data Primer Diolah 2011 Estimasi dampak lanjutan perbulan dapat diperoleh melalui estimasi total pengeluaran yang dikalkulasikan dengan persentase pengeluaran yang berdampak terhadap ekonomi lokal. Bedasarkan hal tersebut estimasi dampak lanjutan perbulan Situ Cipondoh diperoleh sebesar Rp 15.685.030,95.

6.4.4 Nilai Efek Pengganda Multiplier Effect

Efek pengganda Multiplier Effect dapat digunakan untuk mengukur dampak ekonomi terhadap masyarakat sekitar kawasan wisata. Efek pengganda dapat dilihat dari jumlah pengeluaran pengunjung selama melakukan wisata di Situ Cipondoh. Terdapat tiga ukuran nilai pengganda yang dapat di estimasi, yaitu: 1 Keynesian local income multiplier merupakan nilai yang diperoleh dari dampak langsung atas pengeluaran pengunjung, 2 ratio income multiplier tipe I merupakan nilai yang diperoleh dari dampak tidak langsung atas pengeluaran 74 pengunjung dan 3 ratio income multiplier tipe II merupakan nilai yang diperoleh dari dampak lanjutan. META, 2001.Nilai pengganda dari ketiga tipe tersebut dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Nilai Pengganda dari Pengeluaran Wisatawan Multiplier Nilai Keynesian Income Multiplier 4,04 Ratio Income Multiplier Tipe 1 1,08 Ratio Income Multiplier Tipe 2 1,16 Sumber : Data Primer Diolah 2011 Berdasarkan Tabel 15 dapat dilihat bahwa dampak langsung yang diterima unit usaha dari pengeluaran wisatawan yaitu sebesar 4,04, dimana setiap peningkatan satu rupiah pengeluaran wisatawan akan memiliki dampak langsung terhadap ekonomi lokal secara keseluruhan sebesar 4,04 rupiah. Nilai Ratio Income Multiplier Tipe 1 adalah sebesar 1,08, dimana setiap peningkatan satu rupiah pada penerimaan unit usaha akan mengakibatkan penigkatan sebesar 1,08 rupiah pada pendapatan pemilik usaha dan tenaga kerja. Nilai ratio income multiplier tipe II sebesar 1,16 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu rupiah pada penerimaan unit usaha akan meningkatkan 1,16 rupiah pada pendapatan pemilik usaha, pendapatan tenaga kerja, dan pengeluaran konsumsi tenaga kerja di ekonomi lokal yang akan berputar pada masyarakat lokal. Dampak ekonomi selama satu tahun terakhir yaitu dari bulan Juni 2010 hingga Mei 2011 secara bentuk nominal diperoleh dengan mengalikan nilai keynesian multiplier dengan pengeluaran wisatawan yang berdampak terhadap ekonomi lokal yang dijumlahkan selama 12 bulan satu tahun. Nominal dampak ekonomi Situ Cipondoh selama satu tahun terakhir adalah Rp 3.117.169.997. Berdasarkan pemaparan diatas dapat dikatakan bahwa keberadaan wisata Situ 75 Cipondoh telah nyata secara ekonomi baik secara langsung direct, tidak langsung indirect maupun lanjutan induced terhadap masyarakat sekitar. Nilai multiplier dapat ditingkatkan melalui pengembangan objek wisata sehingga mampu meningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Situ Cipondoh dan dapat meningkatkan jumlah unit usaha maupun tenaga kerja lokal. Hal ini dapat meningkatkan proporsi pengeluaran pengunjung di kawasan wisata yang dapat mempengaruhi perekonomian masyarakat lokal baik secara langsung maupun tidak langsung.

6.5 Implikasi Kebijakan Pengembangan Wisata Situ Cipondoh