69
6.4.1 Dampak Ekonomi Langsung Direct Impact
Dampak ekonomi langsung dari kegiatan wisata Situ Cipondoh berasal dari aktifitas ekonomi yang terjadi antara wisatawan dengan masyarakat lokal
yang memiliki unit usaha di lokasi wisata tersebut. Keberadaan unit usaha di suatu lokasi wisata membantu para wisatawan untuk memenuhi kebutuhan
mereka selama melakukan kegiatan wisata. Pengeluaran yang dikeluarkan wisatawan selama berwisata antara lain digunakan untuk konsumsi di lokasi,
parkir, sarana permainan, toilet dan kebutuhan lainnya. Proporsi terbesar yang dikeluarkan wisatawan selama berwisata adalah untuk konsumsi di lokasi wisata
sebanyak 35.46 dan biaya perjalanan sebanyak 22.49. Besarnya proporsi pengeluaran untuk konsumsi di lokasi wisata disebabkan oleh warung makanan
yang berada di Situ Cipondoh memiliki harga yang terjangkau dengan beragam jenis makanan sehingga menyebabkan para wisatawan lebih memilih untuk
membeli makanan di lokasi wisata dibandingkan dengan membawa makanan dari rumah. Keterangan mengenai proporsi pengeluaran wisatawan Situ Cipondoh
dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Proporsi Pengeluaran Wisatawan Situ Cipondoh Biaya Proporsi
Biaya perjalanan 22,49
Tiket masuk 12,76
Konsumsi dari rumah 14,08
Konsumsi dilokasi 35,46
Souvenir 0,25
Parkir 4,05 Dokumentasi
0,19 Toilet
0,99 Sarana Permainan
9,74
Jumlah 100,00
Sumber : Data Primer Diolah 2011
70 Rata-rata pengeluaran pengunjung untuk satu kali kunjungan adalah
sebesar Rp 55.392, jumlah pengeluaran wisatawan berkisar antara Rp 11.500 –Rp 117.000 dengan jumlah pengunjung rata-rata per bulan yaitu 1.789 orang, maka
jumlah pengeluaran pengunjung per bulan yang berpengaruh terhadap ekonomi lokal yaitu Rp 62.857.503. Kebocoran merupakan bagian uang yang dibelanjakan
wisatawan yang tidak dibelanjakan kembali dan tidak memberi pengaruh pada kegiatan ekonomi setempat Yoeti, 2008. Proporsi kebocoran yang terjadi di Situ
Cipondoh sebanyak 36.57, kebocoran yang terjadi digunakan untuk biaya perjalanan dan konsumsi di rumah. Proporsi kebocoran yang cukup tinggi dapat
diminimalisasi dengan cara peningkatan fasilitas disekitar lokasi wisata sehingga proporsi pengeluaran di luar lokasi wisata dapat semakin optimal. Keterangan
lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Proporsi Pengeluaran Pengunjung per Bulan di Wisata Alam Situ Cipondoh
Keterangan Proporsi
Rata-rata pengeluaran pengunjung RphariPengunjung
55.392
Proporsi pengeluaran di lokasi wisata 63,43
Proporsi kebocoran 36,57
Proporsi Pengeluaran Rp 35.135
Total Kunjungantahun orang 21.468
Jumlah Pengunjung per bulan orang 1789
Total pengeluaran pengunjung per bulan Rp 62.857.503
Total Kebocoran per bulan Rp 36.238.188
Sumber: Data primer diolah 2011 Dampak ekonomi langsung dari suatu pariwisata merupakan pendapatan
yang diperoleh unit usaha lokal yang berasal dari pengeluaran wisatawan. Dampak langsung dapat diketahui dari pendapatan pemilik usaha yaitu sebesar
71 72.30 yang sebagian besar pengeluaran unit usaha digunakan untuk biaya
operasional unit usaha yaitu seperti biaya untuk pembelian bahan baku dan biaya sewa dan untuk kebutuhan pangan harian dengan masing-masing proporsi sebesar
14,58 dan 12,66. Sisanya pendapatan yang diperoleh unit usaha dialokasikan untuk upah tenaga kerja dan transportasi lokal. Keterangan mengenai proporsi
pengeluaran unit usaha dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Proporsi Pengeluaran Unit Usaha Komponen Biaya
Proporsi
Pendapatan Pemilik 72,30
Upah Tenaga Kerja 0,44
Biaya Operasional Pembelian Bahan Baku dan biaya sewa
14,58
Transportasi Lokal 0,01
Kebutuhan Pangan Harian 12,66
Total 100,00
Sumber : Data Primer diolah 2011 Berdasarkan tabel diatas dari 72,30 pendapatan pemilik usaha, Estimasi
total penerimaan unit usaha perbulan adalah sebesar Rp 224.204.122, nilai tersebut merupakan rata-rata penerimaan sampel unit usaha lokal yaitu sebanyak
16 unit. Kemudian dari estimasi total penerimaan unit usaha perbulan diperoleh estimasi total pendapatan pemilik unit usaha sebesar Rp 162.099.580.
6.4.2 Dampak Ekonomi Tidak Langsung Indirect Impact