Analisis Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Situ Cipondoh Terhadap

30

5. Uji Heteroskedastisitas

Asumsi dari model regresi linear adalah bahwa ragam sisaan ε t sama atau homogen. Jika ragam sisaan tidak sama atau Var ε i = E ε i 2 = σ i 2 untuk tiap pengamatan ke-I dari peubah-peubah bebas dalam model regresi, maka dikatakan ada masalah heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat menggunakan metode grafik atau dengan menggunakan uji Park, uji Glejser, Uji Breusch-Pagan, Uji Goldfield-Quadnt dan white test. 6. Uji Autokorelasi Uji ini dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi antara serangkaian data menurut waktu time series atau menurut ruang cross section. Nilai statistik Durbin Watson berada pada kisaran 0 hingga 4, dan jika nilainya mendekati dua maka menunjukan tidak adanya autokorelasi ordo kesatu. Pendeteksi autokorelasi dilakukan dengan pengujian Durbin –Watson DW. H : tidak ada serial autokorelasi baik positif maupun negatif H 1 : terdapat serial autokorelasi Tolak H jika d dL atau d 4 – dL dan terima H jika dU d 4 – dU.

4.4.4 Analisis Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Situ Cipondoh Terhadap

Masyarakat Lokal Analisis dilakukan pada masing-masing kelompok pelaku kegiatan wisata yaitu, unit usaha lokal penyedia barang dan jasa untuk kegiatan wisata META,2001. Informasi penting terkait dengan dampak ekonomi adalah: 1 proporsi perputaran uang yang berasal dari pengeluaran pengunjung ke unit usaha tersebut, 2 proporsi antara kesempatan kerja yang dapat diciptakan oleh unit 31 usaha tersebut full time, part time, seasonal, 3 proporsi dari perputaran arus uang terhadap tenaga kerja lokal, supplier, investor, pajak, 4 tipe dan kuantitas bahan baku yang dibutuhkan, apakah berasal dari luar atau dalam wilayah dan 5 rencana investasi kedepan. Sejumlah informasi tersebut diharapkan dapat diperoleh perkiraan mengenai dampak langsung direct impact dari pengeluaran pengunjung terhadap masyarakat lokal, perkiraan biaya sumberdaya yang diperlukan untuk menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh pengunjung, serta estimasi mengenai rencana investasi ke depan. Kelompok kedua adalah tenaga kerja lokal pada unit usaha lokal penyedia barang dan jasa untuk kegiatan wisata. Informasi penting terkait dengan dampak ekonomi adalah: 1 jumlah tenaga kerja yang terdapat pada lokasi wisata, 2 jumlah jam kerja dan tingkat upah, 3 proporsi dari pengeluaran sehari-hari pekerja yang dilakukan di dalam dan di luar wilayah, 4 kondisi pekerjaan sebelum bekerja di unit usaha ini, dan 5 pelatihan atau kursus yang pernah diikuti. Informasi yang diperoleh diharapkan dapat memperkiraan dampak tidak langsung indirect impact dan dampak ikutan induced impact dari pengeluaran pengunjung. Kelompok ketiga adalah masyarakat lokal, informasi penting yang terkait dengan dampak ekonomi adalah informasi mengenai manfaat dan biaya yang ditimbulkan dari kegiatan wisata tersebut. Informasi yang didapat dari responden akan memberikan informasi mengenai pengeluaran pengunjung, serta aliran uang sejumlah dana tersebut yang akan berdampak langsung, tidak langsung dan ikutan induced impact bagi perekonomian masyarakat lokal. Dampak ekonomi ini dapat diukur dengan menggunakan efek pengganda multiplier dari arus uang 32 yang terjadi. Dalam mengukur dampak ekonomi pariwisata terhadap perekonomian masyarakat lokal terdapat dua tipe pengganda, yaitu META,2001: 1. Keynesian Local Income Multiplier Nilai yang menunjukkan berapa besar pengeluaran pengunjung berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat lokal. 2. Ratio Income Multiplier Nilai yang menunjukkan seberapa besar dampak langsung yang dirasakan dari pengeluaran pengunjung berdampak terhadap perekonomian lokal. Pengganda ini mengukur dampak tidak langsung dan dampak lanjutan induced impact. Secara matematis dirumuskan : 1. Keynesian Income Multiplier 2. Ratio Income Multiplier, Tipe I 3. Ratio Income Multiplier, Tipe II dimana: E : Tambahan pengeluaran pengunjung rupiah D : Pendapatan lokal yang diperoleh secara langsung dari E rupiah N : Pendapatan lokal yang diperoleh secara tidak langsung dari E rupiah U : Pendapatan lokal yang diperoleh secara induced dari E rupiah D+N+U E D+N D D+N+U D 33 Setelah mengidentifikasi dampak ekonomi yang ditimbulkan dari objek wisata ini, dapat dilakukan identifikasi produk atau jasa yang belum tersedia dilokasi tersebut, besarnya permintaan terhadap barang tersebut dan manfaatnya bagi masyarakat sekitar. Hal ini juga dapat dijadikan rekomendasi bagi pengeloladan Pemerintah Daerah untuk pengembangan objek wisata tersebut.

4.4.5 Hipotesis Penelitian