Tujuan Air dalam Kayu

pengeringan kayu tersebut sangat diperlukan agar dapat menghasilkan kayu kering dalam waktu yang singkat dengan cacat pengeringan yang minimal.

2.1 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini, antara lain: 1. Mengetahui sifat pengeringan kayu rasamala Altingia excelca, jamuju Podocarpus imbricatus dan pasang Quercus spp dari hutan rakyat. 2. Diperolehnya jadwal pengeringan dasar ketiga jenis kayu tersebut. 2.3 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ialah menghasilkan kayu kering yang berkualitas baik sehingga dapat digunakan secara optimal untuk bahan baku furniture dan bahan bangunan. Selain itu dengan teknik pengeringan yang baik dapat meningkatkan kualitas dan nilai kayu rakyat. II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air dalam Kayu

Secara alami air terkandung banyak dalam kayu karena kayu xylem merupakan bagian dari pohon yang diantaranya berfungi sebagai sarana transportasi air dan hara dari tanah ke daun. Ketika pohon ditebang, air keluar dari kayu secara alami yang memerlukan waktu cukup lama sampai kadar air kayu dalam keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam kondisi kayu segar, air berada dalam rongga sel dan dinding sel. Kadar air dalam kayu pada kondisi segar sangat beragam bergantung pada jenis pohon dan tempat tumbuhnya Pandit 2008. Ada dua tipe air yang terdapat didalam kayu, yaitu air terikat dan air bebas. Air bebas merupakan air yang berada dalam ruang-ruang atau rongga sel lumen, sedangkan air terikat berada didalam dinding sel. Dalam proses pengeringan kayu, air bebas keluar lebih dulu, tanpa mempengaruhi sifat dan bentuk kayu, namun mempengaruhi berat dari kayu. Keluarnya air terikat dari dinding sel kayu, berpengaruh terhadap sifat fisis dan mekanis kayu serta lebih sulit dikeluarkan dari kayu dibandingkan dengan air bebas Siau 1984. Kondisi ketika air bebas telah keluar dari rongga sel, sedangkan pada dinding sel masih jenuh dengan air, dinamakan titik jenuh serat Tobing 1988. Haygreen dan Bowyer 2007, menjelaskan bahwa pada umumnya kadar air titik jenuh serat kayu adalah sekitar 30. Kadar air titik jenuh serat sangatlah penting dalam pengeringan karena : 1. Diperlukan energi yang lebih besar untuk mengeluarkan air terikat. 2. Penyusutan dinding sel kayu terjadi ketika kadar air kayu dibawah titik jenuh serat. 3. Perubahan kadar air dibawah titik jenuh serat mengakibatkan perubahan sifat fisis dan mekanis kayu. Penurunan kadar air kayu akan berlangsung terus hingga tercapainya kondisi kayu yang tidak lagi dapat melepas air ke lingkungannya. Kadar air pada kondisi ini disebut kadar air kesetimbangan Tobing 1988.

2.2 Tujuan dan Manfaat Pengeringan Kayu